http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

Berfungsi di Dalam Rumah Tuhan


Hagai 1:4  "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
5  Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6  Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7  Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8  Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Dari sejak awal Tuhan menciptakan manusia untuk menerima kemuliaan yang sudah Dia siapkan tetapi mengapa kemuliaan itu belum kunjung datang dalam hidup orang percaya? Alasannya karena orang tersebut terus hidup untuk upah. Di dalam hidup seseorang ada kecenderungan yang tidak pernah puas dan hanya memperhatikan keberadaan dirinya sendiri sehingga prioritas kita bekerja hanya untuk upah tapi upah yang ditaruh di pundi-pundi yang berlubang dan kita bekerja untuk apa yang kita anggap baik tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Tapi jika kita hidup dalam blue print surga, ketika kita memusatkan diri kita untuk membangun rumah Tuhan, maka akan selalu ada kemuliaan demi kemuliaan yang datang dalam hidup kita karena kita diciptakan bukan untuk tujuan kita, mimpi dan cita-cita serta apa yang kita pandang baik melainkan kita harus hidup untuk pencipta kita.

Efesus 4:11  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12  untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
13  sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Dibangkitkannya rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar bertujuan untuk memperlengkapi kita bagi pembangunan tubuh Kristus sebab Kristus adalah kepala dan kitalah tubuhNya. Oleh sebab itu Tuhan ingin agar kita membangun tubuhNya. Ada yang dipanggil untuk menjadi mata, telinga, mulut, dll agar dapat ikut berkontribusi dalam pembangunan rumah Tuhan. Oleh karena itu, yang harus disadari bahwa tidak ada di antara kita yang menjadi jemaat biasa melainkan kita memiliki peranan dan memainkan peranan kita bagi pembangunan rumah Tuhan.
Perkara membangun rumah Tuhan bukanlah perkara main-main tetapi sesuatu yang Tuhan sudah tetapkan sejak jaman dulu dan tidak pernah berubah dari jaman ke jaman yaitu ingin melibatkan kita untuk pembangunan rumah Tuhan karena tidak ada tujuan lain di dalam hidup ini kecuali untuk rumah Tuhan. Mari belajar berfungsi dalam rumah Tuhan bukan hanya dengan memberikan uang tetapi dengan tenaga, pikiran dan ide yang kita miliki.  

Apa yang menjadi standar bahwa Tuhan memilih kita untuk bisa membangun rumah bersama-sama dengan Dia?

Yohanes 14:23  Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

(NKJV)  Jesus answered and said to him, If anyone love me, he will keep my words: and my Father will love him, and we will come to him, and make our home with him.

Untuk ikut terlibat dalam pembangunan rumah Tuhan ada standarnya yaitu “kalau engkau mengasihi Aku dan memegang firmanKu”. Jika kita hidup dari firmanNya mencintai Dia, maka Yesus dan Bapa akan datang dalam hidup kita untuk mengajak kita berpartner dalam membangun rumah bersama-sama. Inilah yang dinamakan prosesi ikatan janji sebab ikatan janji bukan hanya sebatas penyebutan saja melainkan apakah ada ikatan roh yang sedemikian rupa di dalam diri kita dengan Tuhan dan apakah Tuhan datang atas hidup kita? Ikatan janji tidak diberikan kepada semua orang tetapi hanya diberikan kepada orang yang mau bertekun mendengarkan perkataan bapa rohaninya/pemimpin rohani, meyakini apa yang bapa rohani yakini, dan hidup seperti apa yang bapa rohani inginkan. Ketika ikatan janji terjadi, maka kita tidak dapat lagi hidup bagi diri kita sendiri melainkan hidup kita untuk Tuhan.  Namun sebelum ikatan janji terjadi, ada kualifikasi yang harus kita penuhi yaitu apakah kita mengasihi Tuhan?

3 parameter apakah kita mencintai Tuhan atau tidak:

   1. Cinta selalu menghasilkan tindakan ekstrem. Apa tindakan ter-ekstrem yang penah kita lakukan untuk Tuhan? Berapa lama doa kita setiap hari? Berapa lama kita membaca Alkitab setiap hari? Berapa lama engkau berpuasa? Karena hanya orang-orang yang ekstremlah yang akan terus berjalan bersama Tuhan. Temukan titik ekstrem di dalam hidupmu.

   2. Cinta itu selalu pantang menyerah. Mudah menyerah dan putus asa hanyalah tanda kita tidak memiliki cinta kepada Tuhan.

     3. Cinta selalu penuh dengan tawa tanpa beban dan keluhan. Cinta membuat kita memikul beban berat tapi tidak merasa terbebani. Cinta membuat semua yang berat menjadi ringan, semua yang sulit menjadi mudah dan cinta akan membuat kita melakukan semua hal dengan tawa dan sukacita.

1 Yohanes 5:3  Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

Kalau kita mencintai Tuhan, maka kita akan melakukan semua hal dengan penuh tawa dan sukacita karena pekerjaan di rumah Tuhan bukanlah sebuah perbudakan. Bekerja di rumah Tuhan dan mengikut Tuhan tidaklah berat tetapi yang membuat kita berat karena kita memberontak, melawan dan kehilangan kasih kepada Tuhan. Tetapi ketika kita memiliki kasih terhadap Tuhan, maka hidup kita akan lurus-lurus saja sama seperti Abraham dan Nuh yang selalu taat terhadap apa yang Tuhan katakan dan perintahkan, perjalanan hidup mereka tidak pernah terasa berat. Sama halnya jika kita mengasihi dan mencintai Tuhan sungguh-sungguh, tidak akan ada kata berat di dalam hidup kita. Semuanya menyenangkan dan mengasyikkan bahkan hal-hal buruk di dalam hidup kita akan terlewati dengan sukacita karena kita tahu Dia yang memegang hari esok, mengendalikan hidup kita, berotoritas terhadap segala sesuatu dan Dia sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan kita.

EQUALIZATION


How the son of man become the son of God? Kita harus mengalami yang namanya penyetaraan. Di dalam perjalanan kerohanian kita, kita tidak lagi memulainya dari titik nol melainkan kita tinggal melanjutkan karena ada seseorang yang sudah berjalan dan memulainya yaitu bapa rohani kita. Apa yang kita perlukan sekarang bukanlah mencari jalan sendiri tetapi yang kita butuhkan adalah menyetarakan hidup kita dengan pemimpin atau apa rohani kita. Untuk itu sangat penting untuk terkoneksi dengan seorang bapa rohani karena tanpa terkoneksi dengan akurat maka tidak akan ada yang bisa ditransfer ke dalam hidup kita. Pastikan tidak boleh ada ganjalan di hati kita sebaliknya hanya rasa respek dan mengistimewakan bapa rohanilah yang harus terbangun di dalam hati kita.

Kejadian 22:5  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Kejadian 22:6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Untuk menjadi anak di dalam rumah, kita harus meng-upgrate diri kita dengan cara mengikuti semua proses pembentukan yang ada di dalam rumah sehingga kita bisa berkolaborasi dengan bapa rohani kita. Ketika kita menjadi anak, maka kita dapat menyentuh dan membawa perubahan kepada bangsa-bangsa sama seperti bapa rohani kita namun untuk bisa sampai ke pada bangsa-bangsa, ada harga yang harus kita bayar sebagai anak. Memikul salib artinya tidak mengeluh untuk sesuatu yang kita korbankan. Jangan meminta orang lain untuk memikul salib kita dan mulailah berkorban untuk rumah rohani sebab pengorbanan yang kita lakukan bagi rumah adalah sebuah kehormatan.

Untuk mengalami penyetaraan, kita harus berjalan bersama-sama dengan seorang bapa rohani. Ayat firman berkata “Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kalimat ini menjelaskan bahwa seorang anak bukan berjalan di belakang bapanya melainkan bersama-sama, satu langkah, beriringan, satu frekwensi, dan mengalami dimensi rohani yang sama.

Salah satu tekhnologi terbaru untuk mengakses sesuatu yang ada di dalam diri bapa rohani adalah dengan cara mengdengarkan ulang khotbahnya kemudian mengikuti setiap kata-kata yang diucapkannya. Pastikan kata-kata yang ada di dalam mulut bapa kita menjadi kata-kata kita juga. Hal ini adalah salah satu cara untuk men-download apa yang ada di dalam diri bapa rohani kita dengan cepat. Pada prinsipnya di dalam suara ada kehidupan. Apa yang diucapkan oleh bapa kita adalah kehidupan yang dapat menciptakan sesuatu di dalam hidup kita karena dengan berkata-kata maka  akan mempercepat proses penyetaraan, membuka sorga dan mengubahkan hidup kita.

Yesaya 59:21  Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.

Firman yang diajarkan kepada kita di dalam sebuah rumah rohani bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dilakukan dan juga bukan sebuah misteri untuk dimengerti melainkan sesuatu yang jelas. Permasalahan sekarang adalah banyak di antara kita sebagai anak rohani yang tidak mengerti firman yang disampaikan oleh bapa rohani kita sendiri karena kesalahan ada di pihak kita. Tidak adanya pengertian yang akurat membuat kita terkadang gagal paham apa yang dimaksudkan oleh sang bapa. Disinilah proses pembelajaran firman dimulai. Jika kita tidak mengerti, artinya kita harus melakukan suatu usaha untuk bisa mengerti yaitu mendengarkan firman dan melakukannya. Proses mendengar dan melakukan inilah yang membuat kita menjadi orang-orang yang bijak, otak kita di-upgrate dan kapasitas kita semakin diperbesar. 

Ulangan 30:11  "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. (12) Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? (13)  Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang  akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?

Ulangan 30:11  For this commandment which I command thee this day, it is not hidden from thee, neither is it far off. (12)  It is not in heaven, that thou shouldest say, Who shall go up for us to heaven, and bring it unto us, that we may hear it, and do it? (13)  Neither is it beyond the sea, that thou shouldest say, Who shall go over the sea for us, and bring it unto us, that we may hear it, and do it?

Dari ayat di atas kata “do it and hear it” dikatakan sebanyak dua kali yang artinya ketika kita mendengar firman ada sesuatu yang dituntut dari kita yaitu doing something. Jika kita ingin bertumbuh maka kita harus melakukan sesuatu yang ekstra dan bukan hal-hal yang biasa. Ketika kita melakukan sesuatu yang ekstra, maka sorga akan melakukan validasi. Jadilah orang yang melakukan sesuatu dengan  ekstrem, extra dan extravagan. Doing something extrem!!!

Ulangan 30:14  Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Ketika Tuhan melepaskan firman, Dia ingin firman itu menjadi daging dan diperkatakan oleh manusia. Firman yang dilepaskan oleh bapa kita harus sampai ke tahap “From generation to generation”. Artinya firman yang dilepaskan dari bapa kita tidak hanya sampai kepada kita melainkan akan diteruskan ke generasi berikutnya. Namun bagaimana agar mata rantai firman ini dapat terjadi? Yaitu dengan cara menyimpan perkataan, pengajaran, doktrin dan keyakinan bapa rohani kita sambil mengucapkan secara berulang-ulang inti pesan yang disampaikan oleh bapa rohani kita karena firman yang kita yakini harus diucapkan.

Sebagai anak di dalam rumah, jangan mengurus urusan orang lain yang tidak akurat. Namun berfokuslah untuk mendengarkan perkataan bapa rohani karena perkataan sederhana dari seorang bapa akan membawa kita berada di posisi kepemimpinan.
Mulailah perkataan yang sama dengan bapa rohani kita sehingga proses multiplikasi orang benar dapat terjadi karena kita memikul tanggung jawab untuk meneruskan perkataan bapa rohani ke generasi berikutnya.


By Ps. Rana Wijaya


 Jika anda rindu mendengarkan rekaman selengkapnya, dapat menghubungi HOT Media:
  Sdr. Yuldi (wa: 081290018644)
  Sdr. Herry (wa: 081240206567)

Ketaatan dan Penundukan Diri Yang Benar


Untuk mengikut Tuhan haruslah ekstrem.!!! Mengapa gereja atau hamba Tuhan yang memiliki pengaruh yang dasyat sekalipun gagal menghadirkan pengaruh dari dominasi kerajaan Allah yang kuat itu? Jawabannya karena mereka tidak cukup ekstrem buat Tuhan.!! Prinsipnya hanya orang-orang yang ekstremlah yang mampu menghadirkan dominasi kerajaan Allah  dengan sangat kuat. Selama ini kekristenan gagal, mandul dan biasa saja. Kegagalan menghadirkan dominasi kerajaan Allah disebabkan kerena orang-orang di dalam gereja terus hidup dengan cara yang biasa saja. Tidak ada yang ekstrem dari kehidupan mereka, semua yang dilakukan untuk Tuhan hanya seadanya saja, doa, penyembahan dan kesaksian mereka menjadi begitu biasa seperti kebanyakan orang. Padahal Yesus sendiri menghendaki agar pengikutnya adalah orang-orang yang ekstrem. EKSTREM sendiri memiliki konotasi yang sama dengan tindakan melakukan sesuatu secara gila-gilaan, habis-habisan dan mati-matian.

Contoh langkah-langkah ekstrem yang dapat kita lakukan adalah meninggalkan segala sesuatu yang berbau dosa, membaca Alkitab sampai selesai dalam waktu 3 bulan, membaca buku-buku yang membangun iman padahal kita orang yang malas membaca, tidak mengakhiri puasa jika belum mendengar suara Tuhan, memilih bekerja bagi Tuhan dari pada berlibur.
Coba mulai pikirkan apa tindakan ekstrem yang kita sudah lakukan di masa lampau, masa kini dan yang akan datang? Tuliskan apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita benar mau melakukan hal yang ekstrem bagi Tuhan. Baik itu dalam hal berdoa, menyembah Tuhan, membaca Alkitab, memperlakukan bapa rohani atau saudara rohani, dll.

Prinsip yang perlu kita pahami adalah kita tidak perlu memecahkan rekor orang lain dalam menunjukan tindakan ekstrem kepada Tuhan tetapi mulailah pecahkan rekor pribadimu sendiri. Lakukanlah tindakan-tindakan ekstrem yang selama ini belum pernah dilakukan. Tidak perlu bersaing dengan siapapun atau mencoba memecahkan rekor orang lain tetapi ikuti arahan RohNya untuk apa yang harus kita lakukan.

Ibrani 13:17  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.


TAAT DAN TUNDUK

Ada sebuah fakta di tengah gereja bahwa terdapat banyak orang yang tunduk dan taat tapi menyimpang dari prinsip kebenaran yang sejati. Tindakan mereka untuk taat dan tunduk kepada seorang pemimpin didasari oleh rasa takut, mereka takut kalau tidak taat nanti dikutuki dan tidak diberkati oleh Tuhan atau nanti kena sial jadi lebih baik taat saja. Ketaatan dan penundukan diri seperti itu adalah sebuah kepalsuan yang tidak akan pernah menghasilkan sinergi dan kolaborasi di dalam sebuah gereja melainkan pada akhirnya hanya akan menghasilkan berbagai pemberontakan. Prinsipnya ketika kita tunduk dan taat di dalam sebuah gereja lokal dengan cara yang akurat maka akan tercipta sebuah KOLABORASI DAN SINERGI.

Kata taat (peithō) pada ayat di atas memiliki arti lain "to make friends" yang berarti untuk bersahabat. Maksudnya adalah ketaatan kita bukanlah karena didasari oleh rasa takut melainkan taat karena seperti ada seorang sahabat yang meminta untuk kita melakukan sesuatu tanpa ada paksaan atau ancaman dan kita melakukannya dengan sepenuh hati.
Ketika kita mulai mentaati seorang pemimpin dengan cara demikian maka spirit yang bekerja bukan lagi spirit takut atau intimidasi melainkan spirit to make friends yang artinya kita  bersahabat dengan seorang pemimpin bahkan menjadi seperti sahabat sejati baginya sehingga waktu si pemimpin meminta, memohon sesuatu atau memberikan sebuah arahan maka dengan sukacita, sukarela dan tanpa rasa berat kita akan melakukannya.

Ketaatan yang kita lakukan versi Ibrani ini akan menghasilkan SINERGI DAN KOLABORASI BUKAN PERPECAHAN. Ketaatan yang sejati di dalam rumah Tuhan baik kepada seorang pemimpin atau kepada Tuhan bukan didasari dengan spirit ancaman dan perbudakan, karena tidak ada perbudakan di dalam Kristus.!! Ketaatan yang sejati akan membawa kita berjalan bersama-sama dalam menyelesaikan apa yang menjadi kehendak dan agenda Tuhan di muka bumi ini.

Contohlah Abraham yang mentaati Tuhan dan menganggap Tuhan adalah sahabatnya sehingga tidak ada pergumulan untuk Abraham mentaati arahan Tuhan. Ketaatan Abraham menghasilkan kolaborasi. Bukan ketaatan seperti yang dilakukan oleh Yunus.

Kata tunduk (hupeikō) sendiri memiliki arti to resist no longer, but to give way yang berarti tidak ada lagi perlawanan melainkan memberikan jalan. Sikap penundukan diri ini memiliki arti “kita berserah”. Mungkin kita punya hak untuk membantah atau melawan tapi kita menyerahkan hak itu kepada seorang bapa rohani atau pemimpin kita sehingga tidak ada lagi resistensi dan perlawanan. Perlawanan yang dimaksudkan adalah baik itu melalui pikiran, perasaan ataupun perkataan kita. Jadi penundukan yang dimaksudkan adalah kita membuka diri bagi seorang bapa rohani untuk memperlengkapi hidup kita.

Sangat penting untuk terus diingat bahwa atmosfir tunduk dan taat yang sejati akan selalu menghasilkan kebahagiaan dimana pemimpin akan menjadi bahagia dalam memberi arahan dan jemaat pun tidak merasa terpaksa melainkan dengan bahagia melakukannya. Untuk itulah sangat penting kita membangun ketaatan dan penundukan diri secara akurat. Berada di dalam rumah Tuhan bukan dengan tekanan tetapi ada sinar sukacita, bahagia, bergairah dan semangat yang selalu baru.

Ibrani 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpin saudara dan lakukanlah dengan rela apa yang diperintahkannya. Sebab tugas mereka ialah menjagai jiwa saudara dan Allah akan menilai hasil pekerjaan mereka. Usahakanlah supaya mereka dapat memberi laporan kepada Allah tentang saudara dengan sukacita, bukan dengan dukacita, sebab kalau demikian halnya, saudara juga yang menanggung akibatnya.

Kalau kita taat dan tunduk dalam versi yang akurat maka seorang pemimpin akan terus menjagai jiwa kita dan membawa kita di hadapan Tuhan, hal itu akan mendatangkan keuntungan bagi diri kita sendiri. Sebagai dampaknya kita akan mengalami limpahan anugerah karena seorang pemimpin adalah corong atau saluran anugerah bagi hidup kita. Buang semua bentuk ketaatan dan penundukan diri versi lama. Kalau seorang bapa rohani menerima anugerah kita juga akan menerima anugerah yang sama, kalau seorang bapa rohani dipromosikan Tuhan, kita pasti akan ikut dipromosikan Tuhan. Semarak rumah Tuhan akan sangat berbeda dimana ada canda, tawa, sorak-sorai kemenangan, sukacita dan kasih bapa. Itulah ekspresi dari kehidupan kita. Konsep pikir kita harus berubah terhadap seorang bapa rohani.

Memang terhadap musuh seorang bapa rohani akan seperti singa Yehuda, tetapi terhadap kita anaknya seorang bapa rohani adalah bapa yang baik. Mari kita mulai perjalanan rohani kita dengan hati yang baru, penuh sukacita dan penuh ketaatan serta penundukan diri yang akurat.

Bagaimana Mencangkok DNA Yang Sama Dengan Seorang Pemimpin?

Ibrani 13:7-9 (FAYH)
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin yang telah mengajarkan Firman Allah kepada saudara. Renungkanlah segala kebaikan yang telah dihasilkan oleh hidup mereka, dan usahakanlah untuk beriman kepada Tuhan seperti mereka.
Yesus Kristus tetap sama, kemarin, sekarang, dan selama-lamanya.
Janganlah saudara tertarik akan ajaran-ajaran baru yang aneh. Kekuatan rohani saudara berasal dari kasih karunia Allah, bukan dari peraturan ibadat tentang makan makanan tertentu-suatu cara yang tidak mendatangkan faedah apa pun kepada mereka yang telah mencobanya.

Bapa rohani menginginkan agar apa yang Tuhan bangun di dalam dirinya juga dibangun di dalam diri kita. Apa yang Tuhan bentuk di dalam diri bapa rohani juga dibentuk di dalam diri kita. Inilah kerinduan seorang bapa rohani. Adalah tidak normal pemimpin kita cinta Tuhan, gila-gilaan terhadap Tuhan namun kita hanya slow-slow saja. Itu tidak wajar!! Kalau bapa rohani kita adalah orang yang aktif, agresif, penuh passion, menyala-nyala  di dalam Tuhan, ingin melakukan sesuatu bagi kerajaanNya dan bagi rencana Tuhan, dan kita hanya slow-slow saja, ITU TIDAK NORMAL!! Belajar kembali menyelaraskan hidup kita kepada apa yang menjadi agenda dan rencana Tuhan di tengah-tengah kita. Miliki roh yang sama. Adopsi DNA yang sama dengan yang dimiliki oleh bapa rohani kita.
Lalu bagaimana cara membangun DNA yang sama dengan yang dimiliki seorang pemimpin/bapa rohani?

1.    Tidak perlu tertarik kepada pengajaran aneh-aneh yang diajarkan orang lain.
Menutup telinga kita dari pengajaran dan doktrin lain. Hanya bapa rohanilah yang harus kita dengarkan. Selera rohani kita harus alami perubahan dan harus bisa selaras dengan selera bapa rohani kita. Dengarkan bapa rohani kita dengan sungguh-sungguh dan dengan seksama karena kita akan hidup karenanya.

2.    Membangun kekuatan roh berdasarkan anugerah. Kekuatan rohani kita berasal dari kasih karunia Allah. Bagaimana cara kita mengalami anugerah? Yaitu dengan menginginkan jenis anugerah yang ada pada diri seorang pemimpin/bapa rohani. Mengapa tidak banyak potensi yang ada di dalam hidup kita? Karena kita mengandalkan kekuatan kita. Ketika kita mengandalkan anugerah maka apa yang dahulu tidak mampu kita lakukan akan dapat kita lakukan.

1 Korintus 15:10  Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Kasih karunia yang diberikan kepada kita bukan untuk kita bermalas-malasan tetapi kasih karunia diberikan untuk kita dapat bekerja lebih keras dan lebih cerdas untuk menyelesaikan agenda kerja Tuhan. Hargai anugerah yang diberikan kepada kita.
· Anugerah keselamatan. Setiap kita memulai perjalanan rohani kita dengan anugerah keselamatan.  
· Anugerah melayani Tuhan. Libatkan diri kita untuk terlibat dalam rumah rohani yang ada. Miliki hati untuk melayani Dia karena adalah anugerah untuk melayani Dia. Buang roh simpatisan di dalam diri kita yang hanya datang ke gereja sebagai penikmat saja. Miliki keinginan untuk terlibat melayani Tuhan.
· Anugerah untuk hidup hanya bagi Tuhan. Kita benar-benar menyerahkan semuanya untuk Tuhan. Kita tidak punya tujuan lain selain hanya untuk menggenapi rencana dan agenda Tuhan. Kita rela kehilangan segala sesuatu untuk agendaNya. Kita rela hidup mati-matian, gila-gilaan, habis-habisan untuk Tuhan. Kita tidak punya cita-cita yang lain.

3. Ketaatan dan kerelaan.

Kejadian 22:6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Perjalanan rohani kita dimulai ketika kita mau memikul beban yang sama dengan bapa rohani sebagai putra sejati. Kita tidak berjalan di depan atau dibelakang bapa kita tetapi kita berjalan di samping bapa kita. Stand alongside with our father. Bergandengan tangan bersama-sama untuk menyelesaikan agenda Tuhan di bumi ini. Mengambil bagian untuk memikul beban yang bapa rohani kita miliki. Berdiri bersama-sama dengan seorang bapa, berjalan dalam destiny untuk menyelesaikan agenda Tuhan bersama-sama. Bukan untuk kepentingan bapa rohani melainkan untuk kepentingan Tuhan dan rencanaNya.

Lukas 5:4  Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Untuk kita bisa taat dan rela, dibutuhkan tindakan extreme. Kata “dalam” menggambarkan kata “extreme”. Extreme dalam bahasa indonesia adalah paling keras, paling ujung, paling teguh. Extreme juga menggambarkan kegiatan atau aktivitas, kondisi jauh di atas normal. Kita harus extreme dalam meresponi firman. Kita bukan orang biasa dan orang rata-rata, kita menjadi orang yang extreme. Tidak ada lagi yang berdoa dengan cara yang biasa. Tidak ada lagi yang menyembah, berpuasa, meresponi firman, menghormati pemimpin dengan cara yang biasa. Lakukan dengan extreme. Jadilah lebih extreme, jadilah lebih radikal!!! Do extra mile.

Ayo kita menyeberang, ayo kita bertolak ke tempat yang lebih dalam. Kita tidak bisa lagi berdoa dan mencari Tuhan dengan cara yang biasa, kita tidak bisa lagi hidup semau kita. Kita harus belajar hidup mentaati perkataan bapa rohani kita dan mengikutinya. Kita bukanlah anak pemberontak karena DNA kita adalah DNA yang baru. Kita adalah anak yang taat dan anak yang rela. Jangan berdiri dibelakang atau mengamati bapa kita dari jauh, melainkan kita berdiri bersama-sama menggenapi rencana dan agenda Tuhan. Keluar dari cangkang kemanusiawian kita. Kita enerjik, penuh semangat, penuh passion, penuh vitalitas, dan bergairah. Kita berjalan bersama-sama dengan bapa rohani kita untuk menghadirkan realita kerajaan-Nya di tengah-tengah kita.

Ikuti apa yang diarahkan oleh bapa rohanimu karena semua untuk kebaikanmu. Taati bapa rohanimu 100 persen. Belajarlah untuk melebur lebih lagi. Belajarlah untuk mengikuti arahan. Ikuti semua ketetapan Tuhan yang ada di dalam rumah Tuhan. Jadilah extreme, jadilah radikal!!!



By Ps. Victor Lie