http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

GEREJA APOSTOLIK

Roh Kudus yang dicurahkan di hari pentakosta tidak akan pernah kembali ke sorga karena sekarang Dia sudah memiliki tempat di bumi ini. Yesus berkata, lebih baik kalau Dia naik, lebih berguna. Karena kalau Yesus ada, hanya ada satu Yesus di bumi. Tapi kalau Dia naik, berarti setiap orang akan diberikan kemampuan untuk melakukan apa yang Yesus lakukan. Mengapa? Karena Roh yang sama yang membawa Yesus ke bumi dan naik ke sorga, Roh yang sama sekarang dapat bekerja di setiap kita. Ada berapa banyak orang yang bisa beroperasi di bumi sama seperti Yesus? Persoalannya adalah kualitas manusia seperti apa? Kualitas rumah seperti apa? Kualitas tempat kediaman seperti apa yang menyebabkan Roh Kudus itu tidak akan pergi lagi? 
 
Kita melihat kegerakan demi kegerakan yang datang dan pergi. Roh Kudus melawat dan kemudian Roh Kudus nampaknya tidak lagi beroperasi. Kita sudah mendengar banyak daerah-daerah, wilayah-wilayah dan gereja-gereja yang awalnya mengalami kebangunan rohani dan lawatan Roh Kudus secara luar biasa tapi mengapa kemudian Roh Kudus pergi? Padahal Roh Kudus didesain untuk tidak kembali lagi ke sorga. Kenapa seolah-olah mandat itu sepertinya ditarik padahal Dia didesain, dikirim ke bumi untuk tinggal bersama-sama dengan kita? Apa yang menjadi kualifikasi Tuhan untuk Roh Kudus tetap tinggal didalam kita? Hidup seperti apa? Hati seperti apa? Sikap seperti apa? Nature seperti apa? Ada dua jenis karakter dan sifat yang harus kita miliki.

Matius 5:5 “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.”

Zefanya 3:12 “Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN”

Kata “lemah” (terjemahan LAI) memiliki arti yang keliru dan sangat menyesatkan. Kata “lemah” itu berasal dari kata “meek” (KJV), bukan “weak”. Kalau “weak” itu artinya lemah, tapi kalau “meek” artinya lemah-lembut. Meek artinya orang yang lemah-lembut and humble. Inilah kualifikasi yang Tuhan katakan, umat di akhir jaman yang akan menjadi tempat kediaman Roh Kudus yang akan beroperasi sama seperti Yesus beroperasi waktu Dia ada di bumi adalah mereka yang memiliki dua karakter ini. Kelemah-lembutan dan kerendahan hati.

Ingat, ini bukan lemah-gemulai. Ini bicara hati yang mudah dibentuk. Kita harus membuang dari diri kita sikap hati yang beranggapan bahwa kita sudah lama di dalam kegerakan sehingga hati kita menjadi keras. Kita menjadi terbiasa dengan pesan-pesan apostlik. Kita menjadi terbiasa ditegor dengan firman yang sama. Jagan memiliki nature babi dan anjing yang tidak menghargai firman yang sudah diberikan kepada mereka. Babi dan anjing tidak tahu menghargai mutiara. Tuhan ingin menyingkirkan dari tengah-tengah kita  nature babi dan anjing. 

Kita merasa setiap kali ada firman datang, setiap kali kita ikuti training, kita hanya menganggap bahwa kita orang lama, kita sudah terbiasa. Kenapa berulang-ulang pemimpin sering mengkhotbahkan untuk keluar dari familiarity? Karena itulah yang membunuh kegerakan. Kita lihat banyak kegerakan-kegerakan yang dimulai dengan dasyat tapi kenapa Roh Kudus pergi? Kenapa Roh Kudus meninggalkan kelompok tersebut dan hinggap pada kelompok yang kecil? Apakah kita tahu bedanya? Dia meliihat ada orang yang hatinya sudah keras dan sudah familiar tapi Dia juga melihat ada orang yang hatinya lemah-lembut. Ketika Tuhan berbicara apa saja, dia melakukan. Dia tidak pernah memaksa kita. Jadi kalau hati kita keras, Tuhan akan berkata, “ok, kau lanjutkan agendamu, tapi Aku akan  mencari kelompok lain, orang lain.” Suara Roh Kudus tidak pernah memaksa kita. Jadi, kita bisa mengerti sekarang, mengapa banyak kegerakan-kegerakan ditinggalkan? Karena mereka tetap memilih jalannya. Mereka menjadi familiar. Mereka berkata “kami sudah lama ikut Tuhan, kami sudah lama ada dalam kegerakan ini”, sehingga ketika Tuhan memimpin kepada hal-hal yang baru, mereka merasa sudah banyak tahu.

 Roh Kudus akan selalu bekerja. Kita pun bisa ditinggalkan oleh Tuhan apabila kita tidak menjaga nature kelembutan hati, mudah diajar, mudah dibentuk. Bukan hanya pesan kita, tapi hidup kitalah yang akan dilihat orang. Apa yang kita bawa? Tidak ada orang dari agama apapun dan keyakinan manapun yang akan menolak mutiara “firman” yang kita bawa. 

Biarlah ini yang terjadi, perjalanan kita jangan sampai membuat kita puas. Kita harus mempunyai hati yang baru. Lihat sekarang, orang-orang mulai terbuka. Jangan sampai yang terdahulu dalam kegerakan ini mulai minggir dan menjadi penonton, bertepuk tangan. Biarlah apa yang Tuhan cari, hati yang lembut dan rendah hati ada di tengah-tengah kita sehingga kita bisa terus bergerak. Sikap hati seperti inilah yang dicari oleh Tuhan. Tuhan bukanlah Tuhan yang hanya melihat masa lalu. Dia yang ada dahulu, sekarang dan akan datang, artinya Tuhan ingin perjalan kita sampai seterusnya. Tidak pernah ada dalam design Tuhan tentang ada satu generasi yang dimulai lagi dari nol. Bahkan Tuhan tidak ingin berpindah-pindah artinya selama kita terus menjaga nature kerendahan hati, maka Dia akan terus ada bersama-sama dengan kita. 

Tapi kenapa ada generasi yang ditinggalkan? Apakah Tuhan tidak mengingat sumpahNya? Bukan! Tapi karena mereka membangun sifat yang lain. Kalau kita mau tetap menjadi rumah dimana Roh kudus yang sudah diberi, yang didesign oleh Tuhan tidak kembali lagi ke sorga tapi berkarya bersama-sama dengan kita, maka nature ini harus tetapi dijaga. Kelembutan hati dan kerendahan hati.
Cara mengecek kelembutan hati bukan waktu kita mendengar khotbah, mencatat dan mengatakan “yes,amin”. Caranya adalah ketika kita melihat ada orang yang sama dengan kita, bahkan lebih muda dari kita, dan kalau dia menegur kita karena ada bagian hidup kita yang tidak akurat, apa respon kita? Inilah cara yang paling mudah. Latihlah kelembutan hati kita. Kalau ada orang yang paling kecil, paling mudah dan tidak terlalu dihormati bisa menegor hidup kita dan berkata benar tentang hidup kita, maka pemimpin kita juga akan dengan mudah menegor kita.

Cara yang kedua untuk mengecek kelembutan hati adalah kalau kita tahu kita salah dan ada orang yang menegor, apa respon kita? Ada orang yang berespon diam-diam tapi berubah. Itu tidak fair. Itu tidak menunjukkan hati kita lembut. Yang benar adalah ketika orang menegor kita dan kita tahu itu salah dan kita menyadari hal tersebut, seharusnya kita berkata “thank you” kepada orang yang menegor kita. Katakan bahwa dia benar, tegurannya benar dan kita mengaku dihadapan Tuhan bahwa kita memang salah. Jika kita membiasakan hal tersebut, kita akan lihat, nature kelembutan hati akan muncul. Karena ketika kita salah, kita berani bertanggung-jawab. Latih dirimu!

Kelembutan hati juga ditentukan jika kita melihat ada orang yang melakukan hal yang baik kepada kita? Jika ada orang yang memberikan kita sesuatu, memasak buat kita, apa yang akan kita lakukan? Latih sikap greatfull dalam diri kita karena itu adalah bagian dari hati yang mudah dibentuk. Jika ada orang yang melakukan sesuatu yang baik, biasakan mengucapkan “terima kasih”. Puji orang tersebut karena sudah melakukan yang baik. Great full melatih hati lemah-lembut. Kalau kita membangun sikap hati seperti itu, kita juga akan mudah bersyukur kepada Tuhan akan kebaikanNya. Latih sikap ini dalam keseharian kita! Berikan respek dan ucapan terima kasih kita kepada orang yang sudah berbuat baik dalam hidup kita. 

Mazmur 37:11 ” Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”

Tuhan membentuk “meekness” dalam hidup orang-orangNya lalu ditaruh di tempat tinggi.
Orang yang mewarisi bumi adalah orang yang memiliki kelembutan hati. Bagaimana mereka dapat mewarisi bumi. Proses Tuhan dalam hidup mereka adalah ketika Tuhan membentuk meekness terlebih dahulu di dalam hati mereka. Apapun firman yang datang atas hidup kita, kalau kita memiliki kelembutan, maka firmah itu dengan mudah terpatri. Sehingga ketika kita membawa nature tersebut, orang tidak akan melihat hidup kita yang lama tetapi mereka akan melihat hidup kita yang baru. 

Ingat, tujuan Tuhan membentuk nature yang Ilahi di dalam diri kita, bukan untuk disembunyikan dibawa gantang. Kita dibentuk dan suatu saat akan ditunjukkan. Kalau kita mau ditempatkan ditempat yang strategis, ijinkan Tuhan mengambil-alih seluruh hidup kita. Mengapa orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri? Karena orang akan lebih mudah diperintah kalau mereka memiliki hati yang lembut. Apapun firman yang diajarkan kepada kita, kalau kita memiliki nature kelembutan, itu akan dengan mudah terpatri. Sehingga ketika kita membawa nature baru tersebut, orang akan melihat bukan lagi kita yang lama, tapi kita yang baru.

Kenapa Firaun melihat Yusuf sebagai orang yang penuh dengan roh Allah? Kenapa? Karena Yususf sudah mengijinkan dirinya dikuasai sepenuhnya oleh apa yang Tuhan kerjakan. Kalau seandainya Yusuf hanya mengijinkan sebagian dari hidupnya dibentuk Tuhan dan berkata “Tuhan yang ini jangan, biarkan saya memakai cara saya”, berarti Firaun tidak bisa melihat secara utuh bahwa Yusuf adalah orang yang penuh Roh Allah. Dia masih bisa melihat setengah manusia dan setengah rohani. Nebukadnezar mengatakan hal yang sama tentang Daniel yaitu orang yang “penuh dengan roh para dewa” yang menggambarkan nature yang sama. Mereka akan melihat bahwa ada orang-orang yang tidak seperti manusia kebanyakan. Orang-orang yang berbeda dengan orang lain.

Tujuan Tuhan membentuk meekness dan nature yang Ilahi dalam hidup kita, bukan untuk disembunyikan di bawah gantang, bukan untuk disembunyikan. Ingat, kita dibentuk dan suatu saat akan ditunjukkan, tergantung kita akan ditunjukkannya dimana. Kalau kita perabot yang makin mulia, tempatnya paling tinggi. Tapi kalau kita memiliki banyak hal yang tidak beres dalam hidup kita, hanya setengah yang dibentuk atau seperempat dibentuk, letaknya ada di pojok kamar mandi, di belakang dapur dan ditempat yang tersembunyi. Kenapa? Karena banyak hal yang tidak akurat yang kita pertahankan dalam hidup kita. Kalau kita mau hidup kita ditunjukkan kepada dunia ditempat yang stategis, ijinkan Tuhan mengambil-alih hidup kita sepenuhnya. Pastikan nature kerendahan hati dan kelembutan hati menjadi nature kita. Jangan berhenti sampai disini karena kita akan melihat orang-orang akan datang kepada kita, tidak peduli dari mana asal mereka, tanpa perlu manakut-nakuti orang dengan statement “kalau tidak ikut kami, kamu akan masuk neraka”. Sorga bukanlah tempat orang yang takut neraka atau orang yang takut dihukum. Sorga adalah tempat orang yang mengasihi Tuhan. Mereka bergabung karena mereka mencintai kebenaran. Miliki kelembutan hati untuk Tuhan berkarya di dalam hidup kita. Tuhan sedang membangun ditengah-tengah kita umat yang rendah hati dan lemah-lembut. (Ps. Rana)

Terus kondisikan hidup kita memiliki roh yang lemah-lembut, mau diajar dan dididik, orang-orang yang cukup memiliki kebesaran hati untuk menerima setiap anugerah yang dimiliki oleh orang lain, mengucap syukur atas apa yang orang lain lakukan dalam hidup kita. Sebagai rumah Tuhan, kita perlu memiliki ciri. Ada banyak ciri yang harus kita bangun sebagai rumah Tuhan. 

Efesus 2:19-22 ” Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.”

Efesus 4:16 “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. “

Rumah Tuhan bukanlah rumah yang biasa. Gereja Tuhan bukanlah gereja yang biasa. Kita harus menyadari bahwa gereja yang Tuhan sedang bangun ditengah-tengah kita bukanlah gereja kesembuhan, bukanlah gereja pujian-penyembahan, bukan gereja penginjilan. Banyak gereja yang terbangun berdasarkan selera pemimpinnya. Kalau pemimipinnya senang berdoa, maka dia akan mencanangkan bahwa gerejanya adalah gereja doa. Ada yang membangun gerejanya berdasarkan selera penginjilan yang menyebabkan jemaatnya terus didorong untuk penginjilan, satu hari satu jiwa. Ada gembala yang senang nyanyi dan kemudian membangun gerejanya sebagai gereja penyembahan. Tuhan tidak inging kita membangun gereja yang mengikuti selera manusia, tetapi Tuhan ingin kita membangun  gereja seperti yang Tuhan inginkan.

Gereja yang Tuhan inginkan adalah gereja yang apostolik. Kenapa dinamakan gereja apostolik? Bukan karena kita ada di kegerakan apostolik tapi gereja perjanjian baru disebut gereja yang apostolik, gereja yang rasuli. Kenapa dinamakan gereja yang rasuli? Karena gereja yang dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi dengan dasar yaitu Yesus Kristus. Gereja yang benar, gereja yang akurat, gereja yang Tuhan inginkan yaitu gereja yang dibangun di atas para rasul, di atas dasar para nabi, tapi dasar batu penjurunya, pondasinya, tetaplah Kristus. Siapakah Kristus itu? Dialah Firman.

Memastikan bahwa gereja apostolik bukanlah merupakan penyebutan belaka. Gereja apostolik bukan trend. Gereja apostolik bukan ikut-ikutan karena sekarang jaman sedang berubah. Tetapi gereja apostlik sudah ada sejak dulu, ribuan tahun yang lalu, ketika Yesus mati di kayu salib, dibangkitkan, naik ke sorga, Ia memberitakan Injil kerajaan sorga kepada 12 muridNya, kepada 500 orang Dia menampakkan diri dan tersisa hanya 120 orang yang ada di loteng Yerusalem dan memulai perjalanan baru sebagai gereja yang disebut gereja yang rasuli. Kenapa? Karena dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi. Kita percaya bahwa rasul masih dibangkitkan hari ini, kita percaya bahwa nabi-nabi masih ada hingga hari ini. Dan kita percaya bahwa dasarnya bukanlah pujian penyembahan, penginjilan, doa syafaat,  tetapi dasarnya adalah Yesus Kristus sebagai Corner Stone, batu penjurunya.

Gereja bukanlah main-main. Bergabung dengan gereja bukanlah tindakan keagamaan. Ganti pikiran kita yang mengatakan gereja adalah sebuah gedung ibadah yang kita masuki dihari-hari tertentu. 
 
Kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Tuhan ingin memulai bumi dengan satu keluarga baru. Dia berfirman kepada Adam untuk beranak-cucu dan bertambah banyak karena pada saat itu Adam dan Hawa memiliki naturenya Tuhan. Adam segambar dan serupa dengan Tuhan. Tuhan ingin seluruh bumi dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki naturenya Tuhan. Di Kejadian 3, menceritakan manusia menukar kemuliannya dengan apa yang tidak berguna. 



Kejadian 3:6 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. “

 Apakah yang tidak berguna itu? Hanya dengan makanan. Dia rela menukar kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna. Dari situlah manusia jatuh kedalam dosa dan otoritas diberikan kepada setan dan mulai saat itu, seluruh dunia berada di dalam kuasa si jahat. Tetapi syukur kepada Yesus yang datang kedalam dunia, lewat kelahiranNya yang natural walaupun benihnya dari Roh Kudus, tapi ia menjalani kehidupan yang natural. Dikandung, dilahirkan, dibesarkan sampai Ia memulai pelayananNya di usia 33 tahun.

Matius 16:18-19 “an Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 

Mat 16:19  Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Yesus mulai melahirkan gereja. Produk Yesus adalah gereja. Yesus kembali meng-establish dan memastikan bahwa gerejalah yang Dia bawa dan Dia lahirkan di bumi ini supaya gerejaNya mewarisi mandate kerajaan yaitu seluruh bangsa harus dibawah kembali berlutut dan Yesus adalah raja segala raja dan sistem pemerintahan di dalam gereja adalah kerajaan Allah. Itulah sebabnya Yesus datang sebagai manusia dan hal yang lebih luar biasa adalah bahwa Dia tidak mencabut otoritas yang diberikan kepada manusia pertama. Dia justru melengkapi apa yang pernah berikan oleh Bapa kepada manusia pertama.
Ini adalah pesan yang sangat penting. Menjadi gereja bukanlah liturgi, bukan keagamawian dan bukan memasuki sebuah gedung ibadah. Menjadi gereja adalah satu kelompok orang yang dibenarkan oleh Tuhan, ditebus oleh darah dan tubuhNya dan diberikan sebuah mandat yang luar biasa. Kita bisa bayangkan, manusia pertama jatuh kedalam dosa tapi Yesus tidak mengambil otoritas tersebut. Dia datang kepada kumpulan orang yang sama lemahnya seperti Adam (Petrus yang menyangkal Yesus, murid-murid yang lari meninggalkan Yesus saat Yesus ingin disalib). Kepada kumpulan orang yang “lemah” ini, Yesus tidak datang dan mengecilkan, menghakimi, mengambil otoritas mereka, tapi hal yang paling luar biasa adalah ketika Yesus berkata kepada Petrus, “Petrus, di atas batu karang ini, aku akan membangun jemaat-Ku dan alam maut tidak akan berkuasa menahan serangannya. Dan Dia berkata, mulai dari sekarang apa yang kau ikat di bumi ini akan terikat di sorga, apa yang kau lepaskan di bumi ini akan terlepas di sorga. KepadaMu kuberikan kunci kerajaan sorga”.

Yesus tahu bahwa manusia selalu gagal. Banyak kegagalan yang dialami oleh manusia tapi Yesus tidak datang berdasarkan kegagalan manusia. Yesus tidak datang karena manusia berdosa. Yesus datang karena BapaNya memerintahkan Dia datang untuk menghadirkan kerajaan BapaNya di bumi ini. Untuk mengambil alih kembali otoritas yang pernah diberikan manusia pertama kepada setan, supaya seluruh bumi tidak lagi takluk dan tunduk pada kuasa kegelapan tetapi kepada sistem yang dibangun oleh Yesus sendiri yaitu kerajaan Allah.

Dan sekarang Yesus datang kepada kumpulan “lemah” ini, Dia tidak mengecilkan orang-orang lemah ini dan juga tidak memandang sebelah mata kepada orang-orang yang lemah ini. Tetapi Dia datang kepada kumpulan orang yang sederhana dan yang tidak terpelajar dan berkata “mulai hari ini, kalau dulu Aku hanya memberikan kekuatan-kekuatan, otoritas hanya kepada bumi –beranak cucuclah, bertambah banyak, penuhilah bumi, taklukkanlah semuanya itu-, lingkup dan ruang geraknya adalah bumi.

Di Matius 16 diatas, Dia membawa kita kepada 3 alam yang berbeda. Bukan cuma “alam bumi”, tetapi Dia berkata, mulai hari ini, sebagai gereja/eklesia, Aku memberikan kepadamu otoritas yang lain. Otoritas pertama adalah otoritas alam maut artinya segala hal yang gereja lakukan adalah tindakan menyerang alam maut. Dan Alkitab mengatakan bahwa alam maut tidak punya kekuatan, daya upaya, kekuasaan untuk menahan serangan gereja. Artinya dalam setiap peperangan yang gereja lakukan hasilnya adalah kemenangan. Mengapa? Karena alam maut tidak punya kekuatan dan kakuasaan untuk menahan serangan gereja. Gereja diposisikan sebagai satu kelompok orang yang berotoritas atas pintu gerbang neraka. Itulah sebabnya, sebelum Yesus naik ke sorga, Dia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum di dalam kemenanganNya atas maut. Gereja diberi otoritas yang sama. Hal yang lebih luar biasa lagi, Dia berkata, sekarang Tuhan ingin memberikan bukan cuma kunci bumi tetapi kunci kerajaan sorga. Menjadi gereja tidak main-main. Hidup bersama dan menjadi gereja bukan main-main. Ayat yang sudah dibaca mengatakan bahwa “kamu sudah dibangun sedemikian rupa untuk menjadi tempat kediaman Allah, menjadi bangunan Allah. Bangunan Allah bukanlah gedung yang ada salibnya dan memiliki nama atau merek gereja. Bangunan Allah adalah hidup kita.

Kita adalah gereja yang berbeda. Kita gereja yang dibangun di atas dasar para rasul dan nabi dan Yesus sebagai batu penjuru, artinya  Firman harus menjadi batu penjuru. Semua hidup kita harus diselaraskan dengan batu penjuru. 

Apa yang harus terbangun kuat ditengah-tengah kita sebagai ciri khas gereja apostolik?

     1.      ADANYA INPUT RASULI
Tidak semua pendeta mengkhotbahkan input rasuli. Input rasuli adalah seseorang yang membagikan firman Tuhan, men-sharingkan dan mengkhotbahkan firman Tuhan, dan orang tersebut terhubung akurat dengan sorga. Tidak semua orang terhubung akurat dengan sorga  dan dengan Tuhan. Tetapi banyak hamba Tuhan yang terhubung dengan “mbah google.” Mereka men-downloadmbah google” untuk kemudian dikhotbahkan dihari minggu. Mereka itulah pengkhotbah-pengkhotbah google. Itulah yang menyebabkan gereja tidak mengalami input apostolik atau input rasuli.

Gembala, pemimpin dan bapa rohani kita (Ps. Victor Lie) adalah orang yang terhubung akurat dengan sorga, yang membuka dirinya untuk memiliki kerendahan hati  dan kelemah-lembutan untuk mengikuti seseorang yang disebut sebagai bapa rohani (Ps. Steven Agustinus), yang membangun dirinya secara akurat dan menerima input rasuli dari bapanya juga (Ps. Jonathan David), dan orang tersebut (Ps. Jonathan David) diposisikan terhubung akurat dengan sorga. Dan bapa kita (Ps. Victor Lie), mulai belajar mengikuti jejak kaki yang sama, berjalan dalam firman yang sama dengan orang kegerakan atau the man of God (Ps. Steven Agustinus), yang sudah terhubung dengan sorga dan ketika bapa rohani kita (Ps. Victor Lie) mengikuti orang tersebut, secara otomatis bapa rohani kita dibawa terhubung dengan sorga.

Khotbah diluar sana belum tentu mampu mengubah jalan berfikir dan kehidupan pendengarnya. Yang konflik batin tetap konflik batin, yang bersaing tetap bersaing, yang penyakitan tetap penyakitan, yang miskin tetap miskin. Jenis khotbah tersebut tidak memiliki input rasuli karena input rasuli adalah input yang diberikan oleh seseorang yang terhubung dengan sorga dan apa yang dibagikannya mampu merubah konsep pikir orang yang mendengarnya dan mampu membawa perubahan pada orang yang mendengarnya.

Itulah sebabnya kita harus belajar dari sekarang untuk terhubung dengan input rasuli. Tapi masalahnya ada banyak orang yang sudah terbiasa dengan input rasuli menjadi familiar dengan input rasuli itu sendiri. kita mulai tidak memasang telinga kita secara tajam dan fokus kepada input rasuli. Kita merasa sudah tahu, sudah mengerti dan sudah paham. Masalahnya bukan apa yang kita pahami tapi apa yang kita hidupi. Apakah firman itu sudah menjadi satu dengan diri kita? Apakah firman itu membentuk jati diri kita? Apakah firman itu mengubah konsep pikir kita? Sekarang kita bukan lagi manusia daging tetapi manusia roh karena firman bekerja dalam hidup kita. Jangan biarkan  pemimpin kita khotbah diluar sana dan begitu diresponi dengan antusias tapi ketika berada di dalam “rumah”, apakah kita meresponinya sebagai orang yang membawa input rasuli. Pastikan familiarity spirit tidak ada di tengah-tengah kita.

Kita harus pastikan kita memiliki kehausan dan kelaparan yang cukup. Jangan biarkan Tuhan membangkitkan kelompok yang lain yaitu orang yang belum percaya tapi mereka mengalami pekerjaan Roh Kudus gila-gilaan hanya karena gereja tidak punya kehausan.
Tuhan tidak akan menunggu dan Tuhan tidak mau menunggu. Yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu, yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian karena Tuhan tidak bisa menunggu. Kalau Dia melihat kita suam, tidak haus dan lapar, tidak responsive, Dia akan mencabut dan mengganti dengan orang yang baru. Hati-hati! Tanda kita tidak haus dan lapar lagi adalah ketika intensitas dan roh kita menurun, dan kita tidak melakukan sesuatu untuk menanggulanginya, bersiaplah untuk diganti. Tapi kalau kita mau posisi kita aman, kita tidak perlu bersaing, kita tidak boleh berkompetisi. Pastikan ada roh yang haus dan lapar dan mencintai kebenaran. Hanya itu yang harus kita jaga dan tumbuhkan. Pastikan ketika kita datang, kita datang dengan bejana yang kosong, sehingga ketika bejana yang kosong itu datang dibawa ke hadirat Tuhan, apa saja yang diisi akan selalu memenuhi hidup kita. Tapi kalau hidup kita selalu penuh dengan hal-hal dunia ini, dengan sampah dunia ini, berapa kalipun kita datang ke hadapan Tuhan dan ketika Tuhan mengisih anggur yang baru, pasti tumpah keluar. Pasti terbuang percuma. Biarlah anugerah datang atas hidup kita, memastikan yang pertama tetap menjadi yang pertama. Ini bukan bicara lama dan baru karena dikerajaan sorga bukan bicara senioritas tapi ini berbicara siapa yang bertumbuh dan berbuah, itulah yang Tuhan pakai dan Tuhan posisikan. Posisi kita tidak perlu diganti oleh orang lain karena kita sudah memiliki kelembutan hati untuk mengikuti input rasuli. Ayo latih diri kita. Seberapa sering kita mendengar khotbah bapa kita. Dengar ulang khotbah bapa kita dan memastikan tidak jatuh ke tanah berbatu atau ke tanah pinggir jalan, tetapi memastikan firman yang datang jatuh di tanah hati yang subur. Lekatkan diri kita kepada input apostolik. Ketika kita terus menjaga hati yang haus dan lapar, maka kita akan dibawah terus naik ke level yang baru, dari kemuliaan kepada kemuliaan, membawa kita untuk melihat pintu-pintu terbuka dan kesempatan-kesempatan yang ada karena hati kita condong kepada kebenaran. Bangun diri kita.

     2.       RADAR (Radikal, Antusias, Dinamis, Agresif, Responsif)
Kisah Rasul 2 dan 4 menceritakan bagaimana rasul-rasul menjadi orang-orang yang luar biasa dipakai dan diposisikan Tuhan untuk membawa perubahan karena mereka selalu memiliki RADAR di dalam mereka. Diceritakan tiap-tiap hari mereka mengadakan perjamuan dirumah mereka masing-masing, tiap-tiap hari mereka bertekun dalam pengajaran para rasul. Input yang apostolik dan rasuli mereka dengarkan setiap hari. Pastikan selalu ada pertumbuhan dan kekuatan yang terus membawa kita naik. Tidak ada yang loyo karena masalah. Kondisi dan keadaan tidak membuat kita terpuruk tetapi malah membuat kita naik dan terus naik lebih tinggi. Harus radikal, artinya kita memiliki keyakinan yang kokoh dengan apa yang kita terima dan dengar dari Tuhan. 

     3.      ADANYA KEMATIAN DAGING DAN PENYERAHAN HAK
Arti dari apostolik sendiri adalah bersedia untuk mematikan dagingnya, menyerahkan haknya, dan kembali memiliki nature yang Ilahi seperti Kristus. Gereja apostoliK bukanlah gereja rame-rame atau gereja kecil yang semangat. Tapi orang harus melihat kita sebagai gereja yang didalamnya ada orang-orang yang mati daging, mati dari ambisi, menyerahkan hak kita kepada Tuhan dan kepada seseorang yaitu bapa rohani kita. Salah satu tanda kita sudah mati dari daging kita adalah kita menyerahkan diri kita kepada seseorang yang belum sempurna, karena kita percaya Tuhan tidak buta dan Tuhan berdaulat. Pastikan proses pembentukan terjadi di dalam hidup kita. Tidak ada lagi persaingan dan menganggap diri lebih besar dari yang lain. Kita bukanlah gereja yang mengembang-biakkan kedagingan tetapi kita adalah gereja yang memotong setiap kedagingan. Pastikan kita terus mau dibentuk asalkan menghasilkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Tidak akan ada kebangkitan tanpa kematian, tidak akan ada kemuliaan tanpa kematian. Itu sebabnya di gereja kita tidak boleh ada kompetisi karena kompetisi lahir dari daging yang tidak dimatikan. Gereja apostolik adalah gereja yang tidak pernah mengijinkan kedagingan termanifestasi. Ijinkan hidup kita dibentuk oleh tangan seseorang. Ini berbicara kerendahan dan kelembutan hati.

     4.      SEMUA JEMAAT DIBENTUK DAN DIDORONG UNTUK BERFUNGSI SELURUHNYA SEBAGAI TUBUH.
Semua jemaat didorong untuk mengejar fungsi, bukan posisi. Semua jemaat harus berkontribusi bagi pekerjaan pelayanan. Semua jemaat harus berfungsi dan tidak boleh jadi penonton apalagi jadi tim kritikus. Setiap kita punya tempat dan setiap kita berguna. Jangan datang sebagai pengunjung, jangan datang sebagai penonton. Libatkan diri kita untuk berfungsi di dalam rumahNya. Semua jemaat dalam gereja rasuli harus berfungsi karena ini bicara tubuh. Bukan hanya berfungsi 10 persen atau 20 persen, tetapi berfungsi 100 persen. Jangan tunggu disuruh, tanya apa yang bisa kita lakukan karena kita semua penting dalam kegerakan tubuh Kristus. Kita tidak boleh memandang saudara kita dengan sebelah mata. Berfungsi dan bukan menilai. Ini memang perlombaan iman tetapi bukan kita yang menilai, Tuhanlah yang menilai. Pastikan kita berfungsi.

     5.       HIDUP SEBAGAI KELUARGA ROHANI DALAM LOKALITAS SECARA NASIONAL MAUPUN SECARA INTERNASIONAL
Setiap orang tahu siapa bapanya. Setiap orang tahu silsilah keluarganya. Ada banyak gereja yang tidak tahu siapa bapa dan ibunya. Yang mereka tahu adalah pembimbing atau kakak PA. Kalau ditanya, “siapa yang melahirkan kamu?”, jawabnya “kakak PA”. Tidak ada kakak yang melahirkan, yang melahirkan adalah ibu dan bapa kita. Itulah sebabnya di gereja apostolik, hal yang paling menonjol adalah keluarga rohani. Kita tahu siapa bapa dan ibu kita, kita tahu siapa paman dan bibi kita. Bahkan ketika seluruh dunia berkumpul, kita tahu mana yang bapa dan mana yang ibu. Kita tahu mana aunty dan uncle. Kita tahu siapa yang menjadi sumber anugerah. Semua orang tahu silsilahnya. Jangan biarkan hidup kita fatherless dan tidak tahu silsilah. Kalau orang yang tidak punya silsilah, tidak akan pernah diposisikan Tuhan sebagai tokoh kegerakan karena fatherless. Inilah ciri khas gereja apostolik yang paling unik.

Kita adalah keluarga Allah yang memiliki bapa, ibu, unlce, aunty. Di dalam Alkitab, Tuhan selalu memulai dengan satu keluarga. Dia memulai dengan Adam sebagai satu keluarga, Dia memulai dengan Nuh sebagai satu keluarga, Dia memulai dengan Abraham sebagai satu keluarga, Dia memulai dengan Yesus sebagai satu keluarga. Semua dimulai dengan satu keluarga. Berdoalah supaya Tuhan melahirkan seseorang dihati kita dan kita juga dilahirkan di hati seseorang. Dibanyak kegerakan, banyak orang yang fatherless. Mereka tidak punya arah, mereka hanya punya gembala tapi tidak punya bapa. Itu sebabnya bumi hanya bisa diselamatkan kalau hati bapa kembali kepada anak-anaknya dan hati anak kembali kepada bapa-bapanya. Gereja yang berkuasa adalah gereja yang berjalan dalam roh dan kuasa Elia karena mereka hidup dalam pola pembapaan. Bagaimana mentransformasi sebuah bangsa? Dimulai dari pola pembapaan. Karena Tuhan tidak pernah bergerak tanpa pola. Tuhan selalu bergerak melalui sebuah pola. Kita bukan lagi orang asing dan juga buka orang lain. Kita adalah kawan sewarga sebagai warga kerajaan sorga. Kerajaan yang sangat superior, dasyat dan luar biasa dan kita dihisapkan dalam satu rumah rohani. Ini adalah anugerah terbesar.

Belajarlah membangun hubungan dengan seorang bapa dengan level yang baru. Ada banyak orang yang membangun hubungan dengan seorang bapa tetapi dari tahun ke tahun sama saja. Pastikan hubungan kita dengan bapa rohani kita terus mengalami pertumbuhan demi pertumbuhan. Respek kita terhadap seorang bapa harus bertumbuh. Semakin kita bertumbuh, maka kita akan dibawah dalam level yang baru. Dan ketika kita sudah masuk dalam level yang baru, maka transformasi nasional akan segera dimulai.

Kelima ciri khas diatas harus kita bangun di dalam hidup kita. Bagaimana cara membangunnya? Dengan kerendahan hati dan kelemah-lembutan. Karena tidak ada orang yang bisa dibapai kalau tidak lemah lebut dan rendah hati. Ini syarat mutlak. Butuh kerendahan hati dan kelemah-lembutan untuk terus mendengarkan input apostolik. Kondisikan hati kita untuk terus berubah dan mau diubah. 400 orang yang sedang Tuhan siapkan, yang sekarang beberapa puluh sedang terus menuju kepada kita, akan berkata “benar, ini adalah gereja rasuli, ini adalah gereja perjanjian baru yang dibangun diatas para nabi dan rasul dan diatas dasar Yesus Kristus sebagai batu penjuru.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar