Roh Kudus yang dicurahkan di hari
pentakosta tidak akan pernah kembali ke sorga karena sekarang Dia sudah
memiliki tempat di bumi ini. Yesus berkata, lebih baik kalau Dia naik, lebih
berguna. Karena kalau Yesus ada, hanya ada satu Yesus di bumi. Tapi kalau Dia
naik, berarti setiap orang akan diberikan kemampuan untuk melakukan apa yang
Yesus lakukan. Mengapa? Karena Roh yang sama yang membawa Yesus ke bumi dan
naik ke sorga, Roh yang sama sekarang dapat bekerja di setiap kita. Ada berapa
banyak orang yang bisa beroperasi di bumi sama seperti Yesus? Persoalannya
adalah kualitas manusia seperti apa? Kualitas rumah seperti apa? Kualitas tempat
kediaman seperti apa yang menyebabkan Roh Kudus itu tidak akan pergi lagi?
Kita melihat kegerakan demi kegerakan
yang datang dan pergi. Roh Kudus melawat dan kemudian Roh Kudus nampaknya tidak
lagi beroperasi. Kita sudah mendengar banyak daerah-daerah, wilayah-wilayah dan
gereja-gereja yang awalnya mengalami kebangunan rohani dan lawatan Roh Kudus
secara luar biasa tapi mengapa kemudian Roh Kudus pergi? Padahal Roh Kudus didesain
untuk tidak kembali lagi ke sorga. Kenapa seolah-olah mandat itu sepertinya
ditarik padahal Dia didesain, dikirim ke bumi untuk tinggal bersama-sama dengan
kita? Apa yang menjadi kualifikasi Tuhan untuk Roh Kudus tetap tinggal didalam
kita? Hidup seperti apa? Hati seperti apa? Sikap seperti apa? Nature seperti
apa? Ada dua jenis karakter dan sifat yang harus kita miliki.
Matius 5:5 “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan
memiliki bumi.”
Zefanya 3:12 “Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN”
Kata “lemah”
(terjemahan LAI) memiliki arti yang keliru dan sangat menyesatkan. Kata “lemah”
itu berasal dari kata “meek” (KJV), bukan “weak”. Kalau “weak” itu artinya
lemah, tapi kalau “meek” artinya lemah-lembut. Meek artinya orang yang lemah-lembut and humble. Inilah kualifikasi yang Tuhan katakan, umat di akhir jaman
yang akan menjadi tempat kediaman Roh Kudus yang akan beroperasi sama seperti
Yesus beroperasi waktu Dia ada di bumi adalah mereka yang memiliki dua karakter
ini. Kelemah-lembutan dan kerendahan hati.
Ingat,
ini bukan lemah-gemulai. Ini bicara hati yang mudah dibentuk. Kita harus membuang
dari diri kita sikap hati yang beranggapan bahwa kita sudah lama di dalam
kegerakan sehingga hati kita menjadi keras. Kita menjadi terbiasa dengan
pesan-pesan apostlik. Kita menjadi terbiasa ditegor dengan firman yang sama. Jagan
memiliki nature babi dan anjing yang tidak menghargai firman yang sudah
diberikan kepada mereka. Babi dan anjing tidak tahu menghargai mutiara. Tuhan
ingin menyingkirkan dari tengah-tengah kita nature babi dan anjing.
Kita
merasa setiap kali ada firman datang, setiap kali kita ikuti training, kita
hanya menganggap bahwa kita orang lama, kita sudah terbiasa. Kenapa
berulang-ulang pemimpin sering mengkhotbahkan untuk keluar dari familiarity? Karena
itulah yang membunuh kegerakan. Kita lihat banyak kegerakan-kegerakan yang
dimulai dengan dasyat tapi kenapa Roh Kudus pergi? Kenapa Roh Kudus
meninggalkan kelompok tersebut dan hinggap pada kelompok yang kecil? Apakah kita
tahu bedanya? Dia meliihat ada orang yang hatinya sudah keras dan sudah
familiar tapi Dia juga melihat ada orang yang hatinya lemah-lembut. Ketika Tuhan
berbicara apa saja, dia melakukan. Dia tidak pernah memaksa kita. Jadi kalau
hati kita keras, Tuhan akan berkata, “ok, kau lanjutkan agendamu, tapi Aku
akan mencari kelompok lain, orang lain.”
Suara Roh Kudus tidak pernah memaksa kita. Jadi, kita bisa mengerti sekarang, mengapa
banyak kegerakan-kegerakan ditinggalkan? Karena mereka tetap memilih jalannya.
Mereka menjadi familiar. Mereka berkata “kami sudah lama ikut Tuhan, kami sudah
lama ada dalam kegerakan ini”, sehingga ketika Tuhan memimpin kepada hal-hal
yang baru, mereka merasa sudah banyak tahu.
Roh Kudus akan selalu bekerja. Kita pun bisa
ditinggalkan oleh Tuhan apabila kita tidak menjaga nature kelembutan hati,
mudah diajar, mudah dibentuk. Bukan hanya pesan kita, tapi hidup kitalah yang akan
dilihat orang. Apa yang kita bawa? Tidak ada orang dari agama apapun dan
keyakinan manapun yang akan menolak mutiara “firman” yang kita bawa.
Biarlah
ini yang terjadi, perjalanan kita jangan sampai membuat kita puas. Kita harus
mempunyai hati yang baru. Lihat sekarang, orang-orang mulai terbuka. Jangan
sampai yang terdahulu dalam kegerakan ini mulai minggir dan menjadi penonton,
bertepuk tangan. Biarlah apa yang Tuhan cari, hati yang lembut dan rendah hati
ada di tengah-tengah kita sehingga kita bisa terus bergerak. Sikap hati seperti
inilah yang dicari oleh Tuhan. Tuhan bukanlah Tuhan yang hanya melihat masa
lalu. Dia yang ada dahulu, sekarang dan akan datang, artinya Tuhan ingin
perjalan kita sampai seterusnya. Tidak pernah ada dalam design Tuhan tentang
ada satu generasi yang dimulai lagi dari nol. Bahkan Tuhan tidak ingin
berpindah-pindah artinya selama kita terus menjaga nature kerendahan hati, maka
Dia akan terus ada bersama-sama dengan kita.
Tapi kenapa ada generasi yang
ditinggalkan? Apakah Tuhan tidak mengingat sumpahNya? Bukan! Tapi karena mereka
membangun sifat yang lain. Kalau kita mau tetap menjadi rumah dimana Roh kudus
yang sudah diberi, yang didesign oleh Tuhan tidak kembali lagi ke sorga tapi
berkarya bersama-sama dengan kita, maka nature ini harus tetapi dijaga. Kelembutan hati dan
kerendahan hati.
Cara
mengecek kelembutan hati bukan waktu kita mendengar khotbah, mencatat dan
mengatakan “yes,amin”. Caranya adalah ketika kita melihat ada orang yang sama
dengan kita, bahkan lebih muda dari kita, dan kalau dia menegur kita karena ada
bagian hidup kita yang tidak akurat, apa respon kita? Inilah cara yang paling
mudah. Latihlah kelembutan hati kita. Kalau ada orang yang paling kecil, paling
mudah dan tidak terlalu dihormati bisa menegor hidup kita dan berkata benar
tentang hidup kita, maka pemimpin kita juga akan dengan mudah menegor kita.
Cara
yang kedua untuk mengecek kelembutan hati adalah kalau kita tahu kita salah dan
ada orang yang menegor, apa respon kita? Ada orang yang berespon diam-diam tapi
berubah. Itu tidak fair. Itu tidak menunjukkan hati kita lembut. Yang benar
adalah ketika orang menegor kita dan kita tahu itu salah dan kita menyadari hal
tersebut, seharusnya kita berkata “thank you” kepada orang yang menegor kita. Katakan
bahwa dia benar, tegurannya benar dan kita mengaku dihadapan Tuhan bahwa kita
memang salah. Jika kita membiasakan hal tersebut, kita akan lihat, nature
kelembutan hati akan muncul. Karena ketika kita salah, kita berani bertanggung-jawab.
Latih dirimu!
Kelembutan
hati juga ditentukan jika kita melihat ada orang yang melakukan hal yang baik
kepada kita? Jika ada orang yang memberikan kita sesuatu, memasak buat kita,
apa yang akan kita lakukan? Latih sikap greatfull dalam diri kita karena itu
adalah bagian dari hati yang mudah dibentuk. Jika ada orang yang melakukan
sesuatu yang baik, biasakan mengucapkan “terima kasih”. Puji orang tersebut
karena sudah melakukan yang baik. Great full melatih hati lemah-lembut. Kalau
kita membangun sikap hati seperti itu, kita juga akan mudah bersyukur kepada
Tuhan akan kebaikanNya. Latih sikap ini dalam keseharian kita! Berikan respek
dan ucapan terima kasih kita kepada orang yang sudah berbuat baik dalam hidup
kita.
Mazmur
37:11 ” Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira
karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”
Tuhan
membentuk “meekness” dalam hidup orang-orangNya lalu ditaruh di tempat tinggi.
Orang
yang mewarisi bumi adalah orang yang memiliki kelembutan hati. Bagaimana mereka
dapat mewarisi bumi. Proses Tuhan dalam hidup mereka adalah ketika Tuhan
membentuk meekness terlebih dahulu di dalam hati mereka. Apapun firman yang
datang atas hidup kita, kalau kita memiliki kelembutan, maka firmah itu dengan
mudah terpatri. Sehingga ketika kita membawa nature tersebut, orang tidak akan
melihat hidup kita yang lama tetapi mereka akan melihat hidup kita yang baru.
Ingat,
tujuan Tuhan membentuk nature yang Ilahi di dalam diri kita, bukan untuk
disembunyikan dibawa gantang. Kita dibentuk dan suatu saat akan ditunjukkan.
Kalau kita mau ditempatkan ditempat yang strategis, ijinkan Tuhan mengambil-alih
seluruh hidup kita. Mengapa orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri?
Karena orang akan lebih mudah diperintah kalau mereka memiliki hati yang lembut.
Apapun firman yang diajarkan kepada kita, kalau kita memiliki nature
kelembutan, itu akan dengan mudah terpatri. Sehingga ketika kita membawa nature
baru tersebut, orang akan melihat bukan lagi kita yang lama, tapi kita yang
baru.
Kenapa
Firaun melihat Yusuf sebagai orang yang penuh dengan roh Allah? Kenapa? Karena
Yususf sudah mengijinkan dirinya dikuasai sepenuhnya oleh apa yang Tuhan
kerjakan. Kalau seandainya Yusuf hanya mengijinkan sebagian dari hidupnya
dibentuk Tuhan dan berkata “Tuhan yang ini jangan, biarkan saya memakai cara
saya”, berarti Firaun tidak bisa melihat secara utuh bahwa Yusuf adalah orang
yang penuh Roh Allah. Dia masih bisa melihat setengah manusia dan setengah
rohani. Nebukadnezar mengatakan hal yang sama tentang Daniel yaitu orang yang
“penuh dengan roh para dewa” yang menggambarkan nature yang sama. Mereka akan
melihat bahwa ada orang-orang yang tidak seperti manusia kebanyakan.
Orang-orang yang berbeda dengan orang lain.
Tujuan
Tuhan membentuk meekness dan nature
yang Ilahi dalam hidup kita, bukan untuk disembunyikan di bawah gantang, bukan
untuk disembunyikan. Ingat, kita dibentuk dan suatu saat akan ditunjukkan,
tergantung kita akan ditunjukkannya dimana. Kalau kita perabot yang makin
mulia, tempatnya paling tinggi. Tapi kalau kita memiliki banyak hal yang tidak
beres dalam hidup kita, hanya setengah yang dibentuk atau seperempat dibentuk,
letaknya ada di pojok kamar mandi, di belakang dapur dan ditempat yang tersembunyi.
Kenapa? Karena banyak hal yang tidak akurat yang kita pertahankan dalam hidup
kita. Kalau kita mau hidup kita ditunjukkan kepada dunia ditempat yang
stategis, ijinkan Tuhan mengambil-alih hidup kita sepenuhnya. Pastikan nature
kerendahan hati dan kelembutan hati menjadi nature kita. Jangan berhenti sampai
disini karena kita akan melihat orang-orang akan datang kepada kita, tidak
peduli dari mana asal mereka, tanpa perlu manakut-nakuti orang dengan statement “kalau tidak ikut kami, kamu
akan masuk neraka”. Sorga bukanlah tempat orang yang takut neraka atau orang
yang takut dihukum. Sorga adalah tempat orang yang mengasihi Tuhan. Mereka
bergabung karena mereka mencintai kebenaran. Miliki kelembutan hati untuk Tuhan
berkarya di dalam hidup kita. Tuhan sedang membangun ditengah-tengah kita umat
yang rendah hati dan lemah-lembut. (Ps. Rana)
Terus
kondisikan hidup kita memiliki roh yang lemah-lembut, mau diajar dan dididik, orang-orang
yang cukup memiliki kebesaran hati untuk menerima setiap anugerah yang dimiliki
oleh orang lain, mengucap syukur atas apa yang orang lain lakukan dalam hidup
kita. Sebagai rumah Tuhan, kita perlu memiliki ciri. Ada banyak ciri yang harus
kita bangun sebagai rumah Tuhan.
Efesus
2:19-22 ” Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
yang dibangun di atas dasar para rasul dan
para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam
Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di
dalam Tuhan.
Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.”
Efesus 4:16
“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu
oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap
anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. “
Rumah
Tuhan bukanlah rumah yang biasa. Gereja Tuhan bukanlah gereja yang biasa. Kita
harus menyadari bahwa gereja yang Tuhan sedang bangun ditengah-tengah kita
bukanlah gereja kesembuhan, bukanlah gereja pujian-penyembahan, bukan gereja
penginjilan. Banyak gereja yang terbangun berdasarkan selera pemimpinnya. Kalau
pemimipinnya senang berdoa, maka dia akan mencanangkan bahwa gerejanya adalah
gereja doa. Ada yang membangun gerejanya berdasarkan selera penginjilan yang
menyebabkan jemaatnya terus didorong untuk penginjilan, satu hari satu jiwa.
Ada gembala yang senang nyanyi dan kemudian membangun gerejanya sebagai gereja
penyembahan. Tuhan tidak inging kita membangun
gereja yang mengikuti selera manusia, tetapi Tuhan ingin kita membangun gereja seperti yang Tuhan inginkan.
Gereja
yang Tuhan inginkan adalah gereja yang apostolik. Kenapa dinamakan gereja
apostolik? Bukan karena kita ada di kegerakan apostolik tapi gereja perjanjian
baru disebut gereja yang apostolik, gereja yang rasuli. Kenapa dinamakan gereja
yang rasuli? Karena gereja yang dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi
dengan dasar yaitu Yesus Kristus. Gereja yang benar, gereja yang akurat, gereja
yang Tuhan inginkan yaitu gereja yang dibangun di atas para rasul, di atas
dasar para nabi, tapi dasar batu penjurunya, pondasinya, tetaplah Kristus.
Siapakah Kristus itu? Dialah Firman.
Memastikan
bahwa gereja apostolik bukanlah merupakan penyebutan belaka. Gereja apostolik
bukan trend. Gereja apostolik bukan
ikut-ikutan karena sekarang jaman sedang berubah. Tetapi gereja apostlik sudah
ada sejak dulu, ribuan tahun yang lalu, ketika Yesus mati di kayu salib,
dibangkitkan, naik ke sorga, Ia memberitakan Injil kerajaan sorga kepada 12
muridNya, kepada 500 orang Dia menampakkan diri dan tersisa hanya 120 orang
yang ada di loteng Yerusalem dan memulai perjalanan baru sebagai gereja yang
disebut gereja yang rasuli. Kenapa? Karena dibangun di atas dasar para rasul
dan para nabi. Kita percaya bahwa rasul masih dibangkitkan hari ini, kita
percaya bahwa nabi-nabi masih ada hingga hari ini. Dan kita percaya bahwa
dasarnya bukanlah pujian penyembahan, penginjilan, doa syafaat, tetapi dasarnya adalah Yesus Kristus sebagai
Corner Stone, batu penjurunya.
Kejadian
1:26 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi."
Tuhan
ingin memulai bumi dengan satu keluarga baru. Dia berfirman kepada Adam untuk
beranak-cucu dan bertambah banyak karena pada saat itu Adam dan Hawa memiliki
naturenya Tuhan. Adam segambar dan serupa dengan Tuhan. Tuhan ingin seluruh
bumi dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki naturenya Tuhan. Di
Kejadian 3, menceritakan manusia menukar kemuliannya dengan apa yang tidak
berguna.
Kejadian
3:6 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. “
Apakah yang tidak berguna itu? Hanya dengan
makanan. Dia rela menukar kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna. Dari
situlah manusia jatuh kedalam dosa dan otoritas diberikan kepada setan dan
mulai saat itu, seluruh dunia berada di dalam kuasa si jahat. Tetapi syukur
kepada Yesus yang datang kedalam dunia, lewat kelahiranNya yang natural
walaupun benihnya dari Roh Kudus, tapi ia menjalani kehidupan yang natural.
Dikandung, dilahirkan, dibesarkan sampai Ia memulai pelayananNya di usia 33
tahun.
Matius 16:18-19
“an Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini
Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Mat
16:19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia
ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas
di sorga."
Yesus
mulai melahirkan gereja. Produk Yesus adalah gereja. Yesus kembali
meng-establish dan memastikan bahwa gerejalah yang Dia bawa dan Dia lahirkan di
bumi ini supaya gerejaNya mewarisi mandate kerajaan yaitu seluruh bangsa harus
dibawah kembali berlutut dan Yesus adalah raja segala raja dan sistem
pemerintahan di dalam gereja adalah kerajaan Allah. Itulah sebabnya Yesus
datang sebagai manusia dan hal yang lebih luar biasa adalah bahwa Dia tidak
mencabut otoritas yang diberikan kepada manusia pertama. Dia justru melengkapi
apa yang pernah berikan oleh Bapa kepada manusia pertama.
Yesus
tahu bahwa manusia selalu gagal. Banyak kegagalan yang dialami oleh manusia
tapi Yesus tidak datang berdasarkan kegagalan manusia. Yesus tidak datang karena
manusia berdosa. Yesus datang karena BapaNya memerintahkan Dia datang untuk
menghadirkan kerajaan BapaNya di bumi ini. Untuk mengambil alih kembali
otoritas yang pernah diberikan manusia pertama kepada setan, supaya seluruh
bumi tidak lagi takluk dan tunduk pada kuasa kegelapan tetapi kepada sistem
yang dibangun oleh Yesus sendiri yaitu kerajaan Allah.
Dan
sekarang Yesus datang kepada kumpulan “lemah” ini, Dia tidak mengecilkan
orang-orang lemah ini dan juga tidak memandang sebelah mata kepada orang-orang
yang lemah ini. Tetapi Dia datang kepada kumpulan orang yang sederhana dan yang
tidak terpelajar dan berkata “mulai hari ini, kalau dulu Aku hanya memberikan
kekuatan-kekuatan, otoritas hanya kepada bumi –beranak cucuclah, bertambah
banyak, penuhilah bumi, taklukkanlah semuanya itu-, lingkup dan ruang geraknya
adalah bumi.
Di Matius
16 diatas, Dia membawa kita kepada 3 alam yang berbeda. Bukan cuma “alam bumi”,
tetapi Dia berkata, mulai hari ini, sebagai gereja/eklesia, Aku memberikan
kepadamu otoritas yang lain. Otoritas pertama adalah otoritas alam maut artinya
segala hal yang gereja lakukan adalah tindakan menyerang alam maut. Dan Alkitab
mengatakan bahwa alam maut tidak punya kekuatan, daya upaya, kekuasaan untuk
menahan serangan gereja. Artinya dalam setiap peperangan yang gereja lakukan
hasilnya adalah kemenangan. Mengapa? Karena alam maut tidak punya kekuatan dan
kakuasaan untuk menahan serangan gereja. Gereja diposisikan sebagai satu
kelompok orang yang berotoritas atas pintu gerbang neraka. Itulah sebabnya,
sebelum Yesus naik ke sorga, Dia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum di dalam kemenanganNya
atas maut. Gereja diberi otoritas yang sama. Hal yang lebih luar biasa lagi,
Dia berkata, sekarang Tuhan ingin memberikan bukan cuma kunci bumi tetapi kunci
kerajaan sorga. Menjadi gereja tidak main-main. Hidup bersama dan menjadi
gereja bukan main-main. Ayat yang sudah dibaca mengatakan bahwa “kamu sudah
dibangun sedemikian rupa untuk menjadi tempat kediaman Allah, menjadi bangunan
Allah. Bangunan Allah bukanlah gedung yang ada salibnya dan memiliki nama atau
merek gereja. Bangunan Allah adalah hidup kita.
Kita
adalah gereja yang berbeda. Kita gereja yang dibangun di atas dasar para rasul
dan nabi dan Yesus sebagai batu penjuru, artinya Firman harus menjadi batu penjuru. Semua
hidup kita harus diselaraskan dengan batu penjuru.
Apa yang
harus terbangun kuat ditengah-tengah kita sebagai ciri khas gereja apostolik?
1.
ADANYA
INPUT RASULI
Tidak semua pendeta mengkhotbahkan input rasuli.
Input rasuli adalah seseorang yang membagikan firman Tuhan, men-sharingkan dan
mengkhotbahkan firman Tuhan, dan orang tersebut terhubung akurat dengan sorga. Tidak
semua orang terhubung akurat dengan sorga
dan dengan Tuhan. Tetapi banyak hamba Tuhan yang terhubung dengan “mbah google.” Mereka men-download “mbah google” untuk kemudian dikhotbahkan dihari minggu. Mereka
itulah pengkhotbah-pengkhotbah google. Itulah yang menyebabkan gereja tidak
mengalami input apostolik atau input rasuli.
Gembala, pemimpin dan bapa rohani kita (Ps.
Victor Lie) adalah orang yang terhubung akurat dengan sorga, yang membuka
dirinya untuk memiliki kerendahan hati
dan kelemah-lembutan untuk mengikuti seseorang yang disebut sebagai bapa
rohani (Ps. Steven Agustinus), yang membangun dirinya secara akurat dan
menerima input rasuli dari bapanya juga (Ps. Jonathan David), dan orang
tersebut (Ps. Jonathan David) diposisikan terhubung akurat dengan sorga. Dan
bapa kita (Ps. Victor Lie), mulai belajar mengikuti jejak kaki yang sama,
berjalan dalam firman yang sama dengan orang kegerakan atau the man of God (Ps.
Steven Agustinus), yang sudah terhubung dengan sorga dan ketika bapa rohani
kita (Ps. Victor Lie) mengikuti orang tersebut, secara otomatis bapa rohani
kita dibawa terhubung dengan sorga.
Khotbah diluar sana belum tentu mampu mengubah
jalan berfikir dan kehidupan pendengarnya. Yang konflik batin tetap konflik
batin, yang bersaing tetap bersaing, yang penyakitan tetap penyakitan, yang
miskin tetap miskin. Jenis khotbah tersebut tidak memiliki input rasuli karena
input rasuli adalah input yang diberikan oleh seseorang yang terhubung dengan
sorga dan apa yang dibagikannya mampu merubah konsep pikir orang yang
mendengarnya dan mampu membawa perubahan pada orang yang mendengarnya.
Itulah sebabnya kita harus belajar dari sekarang
untuk terhubung dengan input rasuli. Tapi masalahnya ada banyak orang yang
sudah terbiasa dengan input rasuli menjadi familiar dengan input rasuli itu
sendiri. kita mulai tidak memasang telinga kita secara tajam dan fokus kepada
input rasuli. Kita merasa sudah tahu, sudah mengerti dan sudah paham.
Masalahnya bukan apa yang kita pahami tapi apa yang kita hidupi. Apakah firman
itu sudah menjadi satu dengan diri kita? Apakah firman itu membentuk jati diri
kita? Apakah firman itu mengubah konsep pikir kita? Sekarang kita bukan lagi
manusia daging tetapi manusia roh karena firman bekerja dalam hidup kita. Jangan
biarkan pemimpin kita khotbah diluar
sana dan begitu diresponi dengan antusias tapi ketika berada di dalam “rumah”,
apakah kita meresponinya sebagai orang yang membawa input rasuli. Pastikan
familiarity spirit tidak ada di tengah-tengah kita.
Kita
harus pastikan kita memiliki kehausan dan kelaparan yang cukup. Jangan biarkan
Tuhan membangkitkan kelompok yang lain yaitu orang yang belum percaya tapi
mereka mengalami pekerjaan Roh Kudus gila-gilaan hanya karena gereja tidak
punya kehausan.
Tuhan
tidak akan menunggu dan Tuhan tidak mau menunggu. Yang terkemudian akan menjadi
yang terdahulu, yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian karena Tuhan tidak
bisa menunggu. Kalau Dia melihat kita suam, tidak haus dan lapar, tidak
responsive, Dia akan mencabut dan mengganti dengan orang yang baru. Hati-hati!
Tanda kita tidak haus dan lapar lagi adalah ketika intensitas dan roh kita
menurun, dan kita tidak melakukan sesuatu untuk menanggulanginya, bersiaplah
untuk diganti. Tapi kalau kita mau posisi kita aman, kita tidak perlu bersaing,
kita tidak boleh berkompetisi. Pastikan ada roh yang haus dan lapar dan
mencintai kebenaran. Hanya itu yang harus kita jaga dan tumbuhkan. Pastikan
ketika kita datang, kita datang dengan bejana yang kosong, sehingga ketika
bejana yang kosong itu datang dibawa ke hadirat Tuhan, apa saja yang diisi akan
selalu memenuhi hidup kita. Tapi kalau hidup kita selalu penuh dengan hal-hal
dunia ini, dengan sampah dunia ini, berapa kalipun kita datang ke hadapan Tuhan
dan ketika Tuhan mengisih anggur yang baru, pasti tumpah keluar. Pasti terbuang
percuma. Biarlah anugerah datang atas hidup kita, memastikan yang pertama tetap
menjadi yang pertama. Ini bukan bicara lama dan baru karena dikerajaan sorga
bukan bicara senioritas tapi ini berbicara siapa yang bertumbuh dan berbuah,
itulah yang Tuhan pakai dan Tuhan posisikan. Posisi kita tidak perlu diganti
oleh orang lain karena kita sudah memiliki kelembutan hati untuk mengikuti
input rasuli. Ayo latih diri kita. Seberapa sering kita mendengar khotbah bapa
kita. Dengar ulang khotbah bapa kita dan memastikan tidak jatuh ke tanah berbatu
atau ke tanah pinggir jalan, tetapi memastikan firman yang datang jatuh di
tanah hati yang subur. Lekatkan diri kita kepada input apostolik. Ketika kita
terus menjaga hati yang haus dan lapar, maka kita akan dibawah terus naik ke
level yang baru, dari kemuliaan kepada kemuliaan, membawa kita untuk melihat
pintu-pintu terbuka dan kesempatan-kesempatan yang ada karena hati kita condong
kepada kebenaran. Bangun diri kita.
2.
RADAR (Radikal, Antusias, Dinamis, Agresif,
Responsif)
Kisah
Rasul 2 dan 4 menceritakan bagaimana rasul-rasul menjadi orang-orang yang luar
biasa dipakai dan diposisikan Tuhan untuk membawa perubahan karena mereka
selalu memiliki RADAR di dalam mereka. Diceritakan tiap-tiap hari mereka
mengadakan perjamuan dirumah mereka masing-masing, tiap-tiap hari mereka
bertekun dalam pengajaran para rasul. Input yang apostolik dan rasuli mereka
dengarkan setiap hari. Pastikan selalu ada pertumbuhan dan kekuatan yang terus
membawa kita naik. Tidak ada yang loyo karena masalah. Kondisi dan keadaan tidak
membuat kita terpuruk tetapi malah membuat kita naik dan terus naik lebih
tinggi. Harus radikal, artinya kita memiliki keyakinan yang kokoh dengan apa
yang kita terima dan dengar dari Tuhan.
3.
ADANYA
KEMATIAN DAGING DAN PENYERAHAN HAK
Arti
dari apostolik sendiri adalah bersedia untuk mematikan dagingnya, menyerahkan
haknya, dan kembali memiliki nature yang Ilahi seperti Kristus. Gereja
apostoliK bukanlah gereja rame-rame atau gereja kecil yang semangat. Tapi orang
harus melihat kita sebagai gereja yang didalamnya ada orang-orang yang mati
daging, mati dari ambisi, menyerahkan hak kita kepada Tuhan dan kepada
seseorang yaitu bapa rohani kita. Salah satu tanda kita sudah mati dari daging
kita adalah kita menyerahkan diri kita kepada seseorang yang belum sempurna,
karena kita percaya Tuhan tidak buta dan Tuhan berdaulat. Pastikan proses
pembentukan terjadi di dalam hidup kita. Tidak ada lagi persaingan dan
menganggap diri lebih besar dari yang lain. Kita bukanlah gereja yang
mengembang-biakkan kedagingan tetapi kita adalah gereja yang memotong setiap
kedagingan. Pastikan kita terus mau dibentuk asalkan menghasilkan kemuliaan
bagi nama Tuhan. Tidak akan ada kebangkitan tanpa kematian, tidak akan ada
kemuliaan tanpa kematian. Itu sebabnya di gereja kita tidak boleh ada kompetisi
karena kompetisi lahir dari daging yang tidak dimatikan. Gereja apostolik
adalah gereja yang tidak pernah mengijinkan kedagingan termanifestasi. Ijinkan
hidup kita dibentuk oleh tangan seseorang. Ini berbicara kerendahan dan kelembutan
hati.
4.
SEMUA
JEMAAT DIBENTUK DAN DIDORONG UNTUK BERFUNGSI SELURUHNYA SEBAGAI TUBUH.
Semua
jemaat didorong untuk mengejar fungsi, bukan posisi. Semua jemaat harus
berkontribusi bagi pekerjaan pelayanan. Semua jemaat harus berfungsi dan tidak
boleh jadi penonton apalagi jadi tim kritikus. Setiap kita punya tempat dan
setiap kita berguna. Jangan datang sebagai pengunjung, jangan datang sebagai
penonton. Libatkan diri kita untuk berfungsi di dalam rumahNya. Semua jemaat
dalam gereja rasuli harus berfungsi karena ini bicara tubuh. Bukan hanya
berfungsi 10 persen atau 20 persen, tetapi berfungsi 100 persen. Jangan tunggu
disuruh, tanya apa yang bisa kita lakukan karena kita semua penting dalam
kegerakan tubuh Kristus. Kita tidak boleh memandang saudara kita dengan sebelah
mata. Berfungsi dan bukan menilai. Ini memang perlombaan iman tetapi bukan kita
yang menilai, Tuhanlah yang menilai. Pastikan kita berfungsi.
5.
HIDUP SEBAGAI KELUARGA ROHANI DALAM
LOKALITAS SECARA NASIONAL MAUPUN SECARA INTERNASIONAL
Setiap
orang tahu siapa bapanya. Setiap orang tahu silsilah keluarganya. Ada banyak
gereja yang tidak tahu siapa bapa dan ibunya. Yang mereka tahu adalah
pembimbing atau kakak PA. Kalau ditanya, “siapa yang melahirkan kamu?”,
jawabnya “kakak PA”. Tidak ada kakak yang melahirkan, yang melahirkan adalah
ibu dan bapa kita. Itulah sebabnya di gereja apostolik, hal yang paling
menonjol adalah keluarga rohani. Kita tahu siapa bapa dan ibu kita, kita tahu
siapa paman dan bibi kita. Bahkan ketika seluruh dunia berkumpul, kita tahu
mana yang bapa dan mana yang ibu. Kita tahu mana aunty dan uncle. Kita
tahu siapa yang menjadi sumber anugerah. Semua orang tahu silsilahnya. Jangan
biarkan hidup kita fatherless dan
tidak tahu silsilah. Kalau orang yang tidak punya silsilah, tidak akan pernah
diposisikan Tuhan sebagai tokoh kegerakan karena fatherless. Inilah ciri khas gereja apostolik yang paling unik.
Kita
adalah keluarga Allah yang memiliki bapa, ibu, unlce, aunty. Di dalam Alkitab, Tuhan selalu memulai dengan satu
keluarga. Dia memulai dengan Adam sebagai satu keluarga, Dia memulai dengan Nuh
sebagai satu keluarga, Dia memulai dengan Abraham sebagai satu keluarga, Dia
memulai dengan Yesus sebagai satu keluarga. Semua dimulai dengan satu keluarga.
Berdoalah supaya Tuhan melahirkan seseorang dihati kita dan kita juga
dilahirkan di hati seseorang. Dibanyak kegerakan, banyak orang yang fatherless. Mereka tidak punya arah,
mereka hanya punya gembala tapi tidak punya bapa. Itu sebabnya bumi hanya bisa
diselamatkan kalau hati bapa kembali kepada anak-anaknya dan hati anak kembali
kepada bapa-bapanya. Gereja yang berkuasa adalah gereja yang berjalan dalam roh
dan kuasa Elia karena mereka hidup dalam pola pembapaan. Bagaimana
mentransformasi sebuah bangsa? Dimulai dari pola pembapaan. Karena Tuhan tidak
pernah bergerak tanpa pola. Tuhan selalu bergerak melalui sebuah pola. Kita
bukan lagi orang asing dan juga buka orang lain. Kita adalah kawan sewarga
sebagai warga kerajaan sorga. Kerajaan yang sangat superior, dasyat dan luar biasa
dan kita dihisapkan dalam satu rumah rohani. Ini adalah anugerah terbesar.
Belajarlah
membangun hubungan dengan seorang bapa dengan level yang baru. Ada banyak orang
yang membangun hubungan dengan seorang bapa tetapi dari tahun ke tahun sama
saja. Pastikan hubungan kita dengan bapa rohani kita terus mengalami
pertumbuhan demi pertumbuhan. Respek kita terhadap seorang bapa harus
bertumbuh. Semakin kita bertumbuh, maka kita akan dibawah dalam level yang
baru. Dan ketika kita sudah masuk dalam level yang baru, maka transformasi nasional
akan segera dimulai.
Kelima
ciri khas diatas harus kita bangun di dalam hidup kita. Bagaimana cara
membangunnya? Dengan kerendahan hati dan kelemah-lembutan. Karena tidak ada
orang yang bisa dibapai kalau tidak lemah lebut dan rendah hati. Ini syarat
mutlak. Butuh kerendahan hati dan kelemah-lembutan untuk terus mendengarkan
input apostolik. Kondisikan hati kita untuk terus berubah dan mau diubah. 400
orang yang sedang Tuhan siapkan, yang sekarang beberapa puluh sedang terus
menuju kepada kita, akan berkata “benar, ini adalah gereja rasuli, ini adalah
gereja perjanjian baru yang dibangun diatas para nabi dan rasul dan diatas
dasar Yesus Kristus sebagai batu penjuru.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar