Tuhan sedang membawa kita melanjutkan gerakan doa, pujian penyembahan. Akan
terjadi terobosan dalam intensitas hadirat Tuhan. Akan banyak hal yang akan
terjadi dalam doa, penyembahan dan pujian yang kita lakukan baik secara
individu maupun korporat. Realita Tuhan akan menjadi sangat nyata di tengah
kita. Bahkan dalam keseharian kita juga. Itu sebabnya kita sebagai jemaat harus
mempersiapkan diri. Dimulai dari Pemimpin atau gembala harus punya gaya hidup
doa, penyembahan dan pujian. Gembala tidak boleh disibukkan dengan banyak hal
sehingga kehilangan waktu bersama Tuhan secara konsisten.
Yohanes 4:20-24 menegaskan mengenai penyembah dan penyembahan. Yang Tuhan
kehendaki ketika menyembah harus membawa nature seorang penyembah. Nature kita
menentukan kualitas penyembahan kita. Itulah sebabnya nature kita harus alami
perubahan agar kita dapat menjadi penyembah yang benar dalam roh dan
kebenaran. Kebenaran berbicara standar. Kehidupan seorang penyembah memiliki
standar sesuai firman, tidak ada kompromi. Kej 4, Tuhan menolak persembahan
kain karena tidak dalam standar Tuhan. Pastikan kita memiliki nature yang
diubahkan dan memiliki standar kebenaran dalam kehidupan kita.
Roh Kudus diberikan sebagai jaminan yang akan memampukan kita memberikan
penyembahan yang berkenan. Tuhan sudah mengkondisikan kita dan jemaat untuk
menyembah,bahkan menjadi pembawa hadirat Tuhan dimanapun kita berada.
1 kor 6:12-20, 1 yoh 3:24 baca dan renungkan, kita harus menjadi pembawa
hadirat Tuhan. Tuhan ingin membawa kita
menjadi pembawa hadirat Tuhan, artinya kehidupan kita selalu alami Tuhan itu
nyata. Dengan demikian kemana saja kita pergi dan dimana saja kita berada maka
realita Tuhan selalu menyertai, orang akan dapat merasakan perbedaan dan
melihat penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidup kita.
Yohanes 4:13-14, yoh 7 :37-39, ada aliran air hidup ketika kita menerima
Kristus. Namun ada peningkatan dari aliran sekarang menjadi aliran aliran.
Ketika kita hidup dalam firman maka akan datang dimensi roh yang baru
mengaktifasi suatu jenis pekerjaan roh dalam hidup kita. Gambaran Yoh 4 sperti
membeli komputer, Yoh 7 instalernya. Jemaat sudah diberi kemudahan untuk
menyembah. Sebagai jemaat harus mulai mengalirkan penyembahan dari dalam hati,
sehingga jemaat memiliki nature seorang penyembah dan memiliki kehidupan
seorang penyembah. Tanamkan hal tersebut dalam kehidupan kita. Jemaat harus diaktivasi
untuk melanjutkan kegerakan pujian dan penyembahan.
Selama waktu yang lalu ketika terjadi gerakan doa, pujian dan penyembahan
yang dilahirkan hanyalah ministry, pelayanan yang lebih banyak, pelayanan yang
lebih besar, kesibukan ceremony menjadi sulit dikendalikan dan keagamawian mulai
mencengkeram. Apinya padam namun jenis aktifitasnya masih berjalan. Namun dalam
masa sekarang gol nya adalah untuk melahirkan orang yang dikenal di ruang kudus
dan pada akhirnya bisa diutus kepada market place untuk membawa perubahan.Yang
harus dilahirkan adalah Kerajaan Allah. Yang dibawa bukanlah mandat organisasi
atau ketenaran seorang hamba Tuhan melainkan mandat Kerajaan. Sebuah komunitas
harus diubahkan, sebuah kota diambil alih, sebuah bangsa ditransformasi.
Sebagai gembala harus fokus kepada gol Tuhan yaitu Destiny Tuhan. Harus
melahirkam perubahan. Untuk melahirkan kita harus siapkan rahimnya. Terus
bagikan tentang penyembahan dan terus gali kebenaran mengenai penyembahan.
Sebagai gembala kita harus mengalami roh doa, pujian dan penyembahan lebih dulu
sehingga kita bisa menularkannya. Hilangkan kebergantungan kepada alat musik dan
yg lainnya. Kehadiran Tuhan dikarenakan hati bukan alat alat. Jangan biarkan
kebergantungan kita kepada hal sarana dan prasarana. Penyembahan adalah hati
bukan sebuah perangkat alat musik atau sound.
Inilah Fase yg akan kita alami pada waktu roh doa, penyembahan dan pujian
mulai diaktivasi dalam hidup kita. Ada
beberapa hal yg secara sistematis Tuhan akan buat dlm hidup kita :
1. Akan sering timbul dorongan untuk menyembah dalam diri kita.
Dari waktu ke waktu lahir sebuah nyanyian atau ada sebuah lagu yg terus
berbicara. Terjadi secara natural lahir dalam hati kita, dorongan itu harus
diresponi dengan mengikutinya biar makin kuat.
Muncul kehausan akan realita hadirat Tuhan. Jangan ditunda ketika ada dorongan untuk menyembah sebab kalau ditunda nanti kita kehilangan momentum. Seperti
peselancar, gelombang datang kita harus masuk.
2. Roh kudus akan menumbuhkan roh takut akan Tuhan dalam diri kita.
Roh takut akan Tuhan merupakan sense of spirituality. Sense of sipirituality itu harus makin kuat, bertumbuh dan makin meningkat. Yang di maksud dengan sense of spirituality adalah apapun yg dialami akan mulai dikaitkan dengan aspek rohani. Hal ini adalah normal. Jangan diberangus sekalipun muncul statemen yg tidak akurat. Contoh: wah saya keserempet motor pasti karena tidak saat teduh. Ini menandakan sense of spirituality mulai terbangun, hanya perlu diarahkan. Kalau tidak diarahkan dengan benar maka jemaat akan mulai euforia keagamawian.
Sense of spirituality harus diarahkan kepada realita hadirat Tuhan kalau
tidak maka jemaat malah akan dibawa kepada ritual keagamaan. Makin bertumbuh
sense of spirituality maka kita harus mengejar realita hadirat Tuhan lebih
lagi, mengejar Tuhan yg nyata. Jangan kepada simbol simbol masa lalu. Banyak
akhirnya orang atau gereja terjebak kepada ceremony ritual masa lalu. Kegagalan
untuk terus alami realita Tuhan akan membuat orang membut metode atau cara atau
membuat ritual atau bahkan perwujudan tertentu. Contoh, Musa ada bersama
hadirat Tuhan di gunung. Harun tidak memiliki kemampuan untuk menghadirkan
realita Tuhan maka sebagai akibatnya mereka membuat lembu emas untuk disembah.
Banyak gereja juga melakukan hal yang sama, masih terus melakukan kegiatan
tahunan sekalipun realita Tuhan semakin hilang. Pada akhirnya dibuatlah metode, dibuatlah program, dibuatlah aksi sosial, dibuatlah pengobatan gratis. Kita
tidak anti dengan semua itu, namun jangan sampai itu dilakukan karena kita
gagal menghadirkan realita Tuhan di tengah komunitas, gereja dan kota. Jadi
cara yang lebih mudah adalah membagikan sembako, memberikan beasiswa, dll.
Gagalnya membawa dampak perubahan disebabkan kita tidak alami realita Tuhan, yg
pada akhirnya kita lakukan cara-cara manusiawi.
Dalam sebuah kegerakan harus ada next generation yang mewarisi roh yang
sama agar tidak terjadi monumen atau legalisme. Kegerakan tanpa penerus akan
dimaintain dengan sistem maka lahirlah kegamawian. Next generation memegang
peranan penting. Harus memiliki spirit yang sama, destiny yang sama, agenda
yang sama. Bila tidak, akan selalu kegerakan mati dan dilanjutkan dengan
keagamawian belaka. Para gembala harus berfokus untuk melahirkan generasi
penerus yang memiliki roh yang sama, tujuan yang sama dan agenda Sorga yang
sama. Bukan sibuk keliling tidak karuan namun tidak memiliki anak rohani yang
bisa melanjutkan kegerakan.
Sistem kerajaan bisa dibaca dalam kisah para rasul 6.
Sistem tersebut dibangun melalui orang yang berkompeten. Jadi harus ada orangnya baru
sistem, jangan dibalik. Sistem bukan dibuat oleh karena belum lahirnya orang
yang Tuhan bangkitkan. Seringkali ketika gereja gagal memproduksi orang maka
dilahirkanlah sistem. Kita tidak punya pemimpin pujian yang mampu membuka pintu
Sorga maka cara paling gampang dilakukanlah audisi. Kita tidak memiliki
pembicara yang diurapi dan diwahyukan maka kita buatlah kelas public speaking.
Bukan karena salah, namun orang yang penuh roh, terkenal baik harus ada dulu,
penunjukan dan pelatihan menyusul berikutnya.
Itulah sebabnya kita harus berakar kuat dalam firman agar kita tidak
tergelincir keluar dari realita Tuhan dan terjebak kepada kegamawian atau
sesuatu yg legalistik. Ritual agamawi akan selalu membuat kita feel good. Namun
kita harus set hati kita untuk mengejar realita Tuhan.
Hal lain yang akan kita alami
seperti Roh Kudus masuk dalam keseharian kita. Sehingga seringkali
terjadi interaksi dengan Roh kudus dalam apapun yang kita kerjakan atau alami.
3. Tuhan akan membangun atau menumbuhkan dimensi kasih dalam hidup kita.
Dimensi kasih bicara keberadaan Tuhan. Dimensi kasih tersebut bertumbuh sehingga :
- Kita akan mengenali jati diri kita dalam Kristus. Jadi pribadi yang utuh. Bebas dari konflik batin. Kita tidak membutuhkan pelayanan inner healing lagi. Sebab jati diri kita sudah diubahkan. Kita sudah mengenali siapa kita sesungguhnya di dalam Kristus. Sakit hati, kebencian, tersinggung menjadi sesuatu yang sulit untuk ada di dalam hati kita.
- Kita jadi jauh lebih mudah untuk mengosongkan diri dari ambisi, agenda pribadi dan rencana yg bersifat manusiawi atau duniawi. Fil 2 menaruh pikiran dan perasaan yang sama dengan kristus. Tanpa pergumulan. Tidak lagi menjadi egois dan ambisius. Kita menjadi lebih mudah untuk mati dari diri sendiri. Mudah bagi kita untuk bersinergi dengan pemimpin yang Tuhan bangkitkan. Mudah bagi kita menyerahkan hak kita atau kehilangan apa yang menjadi hak kita. Kita berani meninggalkan mimpi kita untuk menggenapi mimpi Tuhan saja.
- Mudah untuk merepresentasikan Kristus dalam kehidupan sehari hari. Pribadi yg tenang, damai sejahtera yang melampaui akal dan pikiran kita. Dengan adanya damai sejahtera kita tidak mudah diombang ambingkan masalah. Kita tidak gampang menjadi ketakutan atau depresi. Kita tidak menjadi pribadi yang gampang terpengaruh kondisi keadaan seburuk apapun. Bahkan dalam badai yang mengamuk kita masih bisa tertidur seperti Kristus. Namun bedakan dengan masa bodoh. Masa bodoh harus kita tanggulangi. Damai sejahtera harus kita miliki. Tetap tenang sekalipun ditengah badai.
- Menjadi pribadi yg memahami apa yg menjadi pikiran dan isi hati Tuhan. Kita akan jadi lebih mudah memahami apa yg menjadi keinginan Tuhan buat keluarga, jemaat bahkan bangsa. Kita menjadi lebih gampang untuk mengenali rencana Tuhan atas seseorang atau sekeelompok orang. Kita menjadi peka dan sensitif dengan isi hati Tuhan.
4. Tuhan akan membawa kita dalam dimensi persekutuan yang lebih mendalam.
Ketika dimensi kasih bertumbuh maka rasa haus akan Tuhan makin bertumbuh.
Waktu itulah Tuhan akan menarik kita lebih dalam dan saat itu Tuhan akan datang
dan membuat sebuah covenant. Saat itulah hidup kita tidak akan sama lagi.
Efesus 5 tentang suami istri, paulus mengatakan rahasia ini besar, yang dimaksudkan adalah hubungan Kristus dan
jemaat. Inilah realita Kekristenan yang sesungguhnya yaitu Ikat Janji (Covenant).
Semua pahlawan iman karena ikatan janji. Dalam setiap panggilan Tuhan selalu
harus ada ikatan janji. Kekristenan sejati adalah adanya ikatan janji. Alkitab
ditulis dengan perjanjian. PERJANJIAN ADALAH KEHIDUPAN NYATA SEORANG PERCAYA.
Prakarsa covenant datangnya dari Tuhan. Bukan jemaat yg melamar Tuhan melainkan
Tuhan melamar jemaat. Perjalanan rohani akan menjadi dahsyat ketika Tuhan
datang membuat sebuah ikat janji dengan kita.
Ikatan janji yg dimaksudkan adalah
1. Tuhan yg memprakarsai pada waktu melihat kita sudah siap. Pada waktu
hati kita hanya tertuju pada Tuhan. Ketika realita Tuhan makin nyata pada diri
seseorang. Selama ada cinta dunia, Tuhan akan selalu menunggu.
2. Ikatan janji sebagai anak rohani adalah jenis ikatan janji yang sama yang
diberikan kepada bapa rohani. Tujuannya adalah untuk melanjutkan kegerakan yang
ada. Jadi tidak ada yg lebih, sama
persis. Caranya harus melewati proses. Dari pihak Tuhan tidak pernah ingkar
janji. Pastikan kita tidak berubah setia. Bukan gembala yang sukses melainkan
yang disertai Tuhan.
3. Tuhan akan memberikan kepada kita jenis ikatan janji yang bersifat
korporat dan pribadi. Selama kita mati daging, hati yg haus, ketaatan mutlak
dan terhubung akurat dengan bapa rohani maka secara otomatis secara korporat
diberikan. Untuk pribadi akan berlainan. Ada ikatan janji kesehatan, keuangan
atau pelayanan. Yang pribadi tidak bisa dijadikan patokan. Itu antara Tuhan
dengan kita. Kita bisa ajukan proposal, walaupun belum tentu dijawab. Namun itu
terjadi karena kita memiliki hubungan.
4. Ikatan janji yang Tuhan berikan akan berlaku seumur hidup. Tuhan itu
setia. Ketika kita tidak setia maka ikatan janji akan tidak berlaku namun
ketika kita berbalik maka Tuhan melanjutkan ikat janji tersebut. Baca dalam kisah
Yeremia mengenai israel dan Tuhan.
Ikatan janji korporat yang kita miliki sebagai gereja apostolik profetik
adalah akan membawa perubahan bagi kota dan bangsa.Jemaat yang ada akan menjadi
kuat, sehat dan berkuasa.