http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

Ketaatan dan Penundukan Diri Yang Benar


Untuk mengikut Tuhan haruslah ekstrem.!!! Mengapa gereja atau hamba Tuhan yang memiliki pengaruh yang dasyat sekalipun gagal menghadirkan pengaruh dari dominasi kerajaan Allah yang kuat itu? Jawabannya karena mereka tidak cukup ekstrem buat Tuhan.!! Prinsipnya hanya orang-orang yang ekstremlah yang mampu menghadirkan dominasi kerajaan Allah  dengan sangat kuat. Selama ini kekristenan gagal, mandul dan biasa saja. Kegagalan menghadirkan dominasi kerajaan Allah disebabkan kerena orang-orang di dalam gereja terus hidup dengan cara yang biasa saja. Tidak ada yang ekstrem dari kehidupan mereka, semua yang dilakukan untuk Tuhan hanya seadanya saja, doa, penyembahan dan kesaksian mereka menjadi begitu biasa seperti kebanyakan orang. Padahal Yesus sendiri menghendaki agar pengikutnya adalah orang-orang yang ekstrem. EKSTREM sendiri memiliki konotasi yang sama dengan tindakan melakukan sesuatu secara gila-gilaan, habis-habisan dan mati-matian.

Contoh langkah-langkah ekstrem yang dapat kita lakukan adalah meninggalkan segala sesuatu yang berbau dosa, membaca Alkitab sampai selesai dalam waktu 3 bulan, membaca buku-buku yang membangun iman padahal kita orang yang malas membaca, tidak mengakhiri puasa jika belum mendengar suara Tuhan, memilih bekerja bagi Tuhan dari pada berlibur.
Coba mulai pikirkan apa tindakan ekstrem yang kita sudah lakukan di masa lampau, masa kini dan yang akan datang? Tuliskan apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita benar mau melakukan hal yang ekstrem bagi Tuhan. Baik itu dalam hal berdoa, menyembah Tuhan, membaca Alkitab, memperlakukan bapa rohani atau saudara rohani, dll.

Prinsip yang perlu kita pahami adalah kita tidak perlu memecahkan rekor orang lain dalam menunjukan tindakan ekstrem kepada Tuhan tetapi mulailah pecahkan rekor pribadimu sendiri. Lakukanlah tindakan-tindakan ekstrem yang selama ini belum pernah dilakukan. Tidak perlu bersaing dengan siapapun atau mencoba memecahkan rekor orang lain tetapi ikuti arahan RohNya untuk apa yang harus kita lakukan.

Ibrani 13:17  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.


TAAT DAN TUNDUK

Ada sebuah fakta di tengah gereja bahwa terdapat banyak orang yang tunduk dan taat tapi menyimpang dari prinsip kebenaran yang sejati. Tindakan mereka untuk taat dan tunduk kepada seorang pemimpin didasari oleh rasa takut, mereka takut kalau tidak taat nanti dikutuki dan tidak diberkati oleh Tuhan atau nanti kena sial jadi lebih baik taat saja. Ketaatan dan penundukan diri seperti itu adalah sebuah kepalsuan yang tidak akan pernah menghasilkan sinergi dan kolaborasi di dalam sebuah gereja melainkan pada akhirnya hanya akan menghasilkan berbagai pemberontakan. Prinsipnya ketika kita tunduk dan taat di dalam sebuah gereja lokal dengan cara yang akurat maka akan tercipta sebuah KOLABORASI DAN SINERGI.

Kata taat (peithō) pada ayat di atas memiliki arti lain "to make friends" yang berarti untuk bersahabat. Maksudnya adalah ketaatan kita bukanlah karena didasari oleh rasa takut melainkan taat karena seperti ada seorang sahabat yang meminta untuk kita melakukan sesuatu tanpa ada paksaan atau ancaman dan kita melakukannya dengan sepenuh hati.
Ketika kita mulai mentaati seorang pemimpin dengan cara demikian maka spirit yang bekerja bukan lagi spirit takut atau intimidasi melainkan spirit to make friends yang artinya kita  bersahabat dengan seorang pemimpin bahkan menjadi seperti sahabat sejati baginya sehingga waktu si pemimpin meminta, memohon sesuatu atau memberikan sebuah arahan maka dengan sukacita, sukarela dan tanpa rasa berat kita akan melakukannya.

Ketaatan yang kita lakukan versi Ibrani ini akan menghasilkan SINERGI DAN KOLABORASI BUKAN PERPECAHAN. Ketaatan yang sejati di dalam rumah Tuhan baik kepada seorang pemimpin atau kepada Tuhan bukan didasari dengan spirit ancaman dan perbudakan, karena tidak ada perbudakan di dalam Kristus.!! Ketaatan yang sejati akan membawa kita berjalan bersama-sama dalam menyelesaikan apa yang menjadi kehendak dan agenda Tuhan di muka bumi ini.

Contohlah Abraham yang mentaati Tuhan dan menganggap Tuhan adalah sahabatnya sehingga tidak ada pergumulan untuk Abraham mentaati arahan Tuhan. Ketaatan Abraham menghasilkan kolaborasi. Bukan ketaatan seperti yang dilakukan oleh Yunus.

Kata tunduk (hupeikō) sendiri memiliki arti to resist no longer, but to give way yang berarti tidak ada lagi perlawanan melainkan memberikan jalan. Sikap penundukan diri ini memiliki arti “kita berserah”. Mungkin kita punya hak untuk membantah atau melawan tapi kita menyerahkan hak itu kepada seorang bapa rohani atau pemimpin kita sehingga tidak ada lagi resistensi dan perlawanan. Perlawanan yang dimaksudkan adalah baik itu melalui pikiran, perasaan ataupun perkataan kita. Jadi penundukan yang dimaksudkan adalah kita membuka diri bagi seorang bapa rohani untuk memperlengkapi hidup kita.

Sangat penting untuk terus diingat bahwa atmosfir tunduk dan taat yang sejati akan selalu menghasilkan kebahagiaan dimana pemimpin akan menjadi bahagia dalam memberi arahan dan jemaat pun tidak merasa terpaksa melainkan dengan bahagia melakukannya. Untuk itulah sangat penting kita membangun ketaatan dan penundukan diri secara akurat. Berada di dalam rumah Tuhan bukan dengan tekanan tetapi ada sinar sukacita, bahagia, bergairah dan semangat yang selalu baru.

Ibrani 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpin saudara dan lakukanlah dengan rela apa yang diperintahkannya. Sebab tugas mereka ialah menjagai jiwa saudara dan Allah akan menilai hasil pekerjaan mereka. Usahakanlah supaya mereka dapat memberi laporan kepada Allah tentang saudara dengan sukacita, bukan dengan dukacita, sebab kalau demikian halnya, saudara juga yang menanggung akibatnya.

Kalau kita taat dan tunduk dalam versi yang akurat maka seorang pemimpin akan terus menjagai jiwa kita dan membawa kita di hadapan Tuhan, hal itu akan mendatangkan keuntungan bagi diri kita sendiri. Sebagai dampaknya kita akan mengalami limpahan anugerah karena seorang pemimpin adalah corong atau saluran anugerah bagi hidup kita. Buang semua bentuk ketaatan dan penundukan diri versi lama. Kalau seorang bapa rohani menerima anugerah kita juga akan menerima anugerah yang sama, kalau seorang bapa rohani dipromosikan Tuhan, kita pasti akan ikut dipromosikan Tuhan. Semarak rumah Tuhan akan sangat berbeda dimana ada canda, tawa, sorak-sorai kemenangan, sukacita dan kasih bapa. Itulah ekspresi dari kehidupan kita. Konsep pikir kita harus berubah terhadap seorang bapa rohani.

Memang terhadap musuh seorang bapa rohani akan seperti singa Yehuda, tetapi terhadap kita anaknya seorang bapa rohani adalah bapa yang baik. Mari kita mulai perjalanan rohani kita dengan hati yang baru, penuh sukacita dan penuh ketaatan serta penundukan diri yang akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar