Ibrani 13:7-9 (FAYH)
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin yang
telah mengajarkan Firman Allah kepada saudara. Renungkanlah segala kebaikan
yang telah dihasilkan oleh hidup mereka, dan usahakanlah untuk beriman kepada Tuhan seperti mereka.
Yesus Kristus tetap sama, kemarin,
sekarang, dan selama-lamanya.
Janganlah saudara tertarik akan
ajaran-ajaran baru yang aneh. Kekuatan rohani saudara berasal dari kasih
karunia Allah, bukan dari peraturan ibadat tentang makan makanan tertentu-suatu
cara yang tidak mendatangkan faedah apa pun kepada mereka yang telah
mencobanya.
Bapa
rohani menginginkan agar apa yang Tuhan bangun di dalam dirinya juga dibangun
di dalam diri kita. Apa yang Tuhan bentuk di dalam diri bapa rohani juga dibentuk di dalam diri kita. Inilah kerinduan seorang bapa rohani. Adalah tidak
normal pemimpin kita cinta Tuhan, gila-gilaan terhadap Tuhan namun kita hanya
slow-slow saja. Itu tidak wajar!! Kalau bapa rohani kita adalah orang yang aktif,
agresif, penuh passion, menyala-nyala di
dalam Tuhan, ingin melakukan sesuatu bagi kerajaanNya dan bagi rencana Tuhan,
dan kita hanya slow-slow saja, ITU TIDAK NORMAL!! Belajar kembali menyelaraskan
hidup kita kepada apa yang menjadi agenda dan rencana Tuhan di tengah-tengah
kita. Miliki roh yang sama. Adopsi DNA yang sama dengan yang dimiliki oleh
bapa rohani kita.
Lalu
bagaimana cara membangun DNA yang sama dengan yang dimiliki seorang pemimpin/bapa
rohani?
1.
Tidak perlu tertarik kepada
pengajaran aneh-aneh yang diajarkan orang lain.
Menutup telinga kita dari
pengajaran dan doktrin lain. Hanya bapa rohanilah yang harus kita dengarkan.
Selera rohani kita harus alami perubahan dan harus bisa selaras dengan selera
bapa rohani kita. Dengarkan bapa rohani kita dengan sungguh-sungguh dan dengan
seksama karena kita akan hidup karenanya.
2.
Membangun kekuatan roh
berdasarkan anugerah.
Kekuatan rohani kita berasal dari kasih karunia Allah. Bagaimana cara kita
mengalami anugerah? Yaitu dengan menginginkan jenis anugerah yang ada pada diri
seorang pemimpin/bapa rohani. Mengapa tidak banyak potensi yang ada di dalam
hidup kita? Karena kita mengandalkan kekuatan kita. Ketika kita mengandalkan
anugerah maka apa yang dahulu tidak mampu kita lakukan akan dapat kita lakukan.
1 Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah
sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku
tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka
semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia yang
diberikan kepada kita bukan untuk kita bermalas-malasan tetapi kasih karunia
diberikan untuk kita dapat bekerja lebih keras dan lebih cerdas untuk
menyelesaikan agenda kerja Tuhan. Hargai anugerah yang diberikan kepada kita.
· Anugerah keselamatan. Setiap kita memulai
perjalanan rohani kita dengan anugerah keselamatan.
· Anugerah melayani Tuhan. Libatkan diri kita untuk
terlibat dalam rumah rohani yang ada. Miliki hati untuk melayani Dia karena adalah
anugerah untuk melayani Dia. Buang roh simpatisan di dalam diri kita yang hanya
datang ke gereja sebagai penikmat saja. Miliki keinginan untuk terlibat
melayani Tuhan.
· Anugerah untuk hidup hanya
bagi Tuhan.
Kita benar-benar menyerahkan semuanya untuk Tuhan. Kita tidak punya tujuan lain
selain hanya untuk menggenapi rencana dan agenda Tuhan. Kita rela kehilangan
segala sesuatu untuk agendaNya. Kita rela hidup mati-matian, gila-gilaan,
habis-habisan untuk Tuhan. Kita tidak punya cita-cita yang lain.
3. Ketaatan dan kerelaan.
Kejadian 22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban
bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya
dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Perjalanan
rohani kita dimulai ketika kita mau memikul beban yang sama dengan bapa rohani
sebagai putra sejati. Kita tidak berjalan di depan atau dibelakang bapa kita
tetapi kita berjalan di samping bapa kita. Stand
alongside with our father. Bergandengan tangan bersama-sama untuk
menyelesaikan agenda Tuhan di bumi ini. Mengambil bagian untuk memikul beban
yang bapa rohani kita miliki. Berdiri bersama-sama dengan seorang bapa,
berjalan dalam destiny untuk menyelesaikan agenda Tuhan bersama-sama. Bukan untuk
kepentingan bapa rohani melainkan untuk kepentingan Tuhan dan rencanaNya.
Lukas 5:4
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke
tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk
menangkap ikan."
Untuk
kita bisa taat dan rela, dibutuhkan tindakan extreme. Kata “dalam” menggambarkan kata “extreme”. Extreme dalam bahasa indonesia adalah paling keras, paling ujung,
paling teguh. Extreme juga
menggambarkan kegiatan atau aktivitas, kondisi jauh di atas normal. Kita harus extreme dalam meresponi firman. Kita
bukan orang biasa dan orang rata-rata, kita menjadi orang yang extreme. Tidak ada lagi yang berdoa
dengan cara yang biasa. Tidak ada lagi yang menyembah, berpuasa, meresponi firman,
menghormati pemimpin dengan cara yang biasa. Lakukan dengan extreme. Jadilah lebih extreme, jadilah lebih radikal!!! Do extra mile.
Ayo
kita menyeberang, ayo kita bertolak ke tempat yang lebih dalam. Kita tidak bisa
lagi berdoa dan mencari Tuhan dengan cara yang biasa, kita tidak bisa lagi
hidup semau kita. Kita harus belajar hidup mentaati perkataan bapa rohani kita
dan mengikutinya. Kita bukanlah anak pemberontak karena DNA kita adalah DNA
yang baru. Kita adalah anak yang taat dan anak yang rela. Jangan berdiri
dibelakang atau mengamati bapa kita dari jauh, melainkan kita berdiri
bersama-sama menggenapi rencana dan agenda Tuhan. Keluar dari cangkang
kemanusiawian kita. Kita enerjik, penuh semangat, penuh passion, penuh
vitalitas, dan bergairah. Kita berjalan bersama-sama dengan bapa rohani kita
untuk menghadirkan realita kerajaan-Nya di tengah-tengah kita.
Ikuti
apa yang diarahkan oleh bapa rohanimu karena semua untuk kebaikanmu. Taati bapa
rohanimu 100 persen. Belajarlah untuk melebur lebih lagi. Belajarlah untuk
mengikuti arahan. Ikuti semua ketetapan Tuhan yang ada di dalam rumah Tuhan. Jadilah
extreme, jadilah radikal!!!
By
Ps. Victor Lie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar