Tuhan
sedang membangkitkan pasukan yang kuat
di akhir zaman. Ini bukan berbicara seberapa banyaknya orang tapi berbicara
seberapa akuratnya seseorang hidup dan seberapa hebatnya
seseorang bisa terhubung akurat dengan Tuhan. Inilah waktunya kita tidak ditekan
oleh kondisi dan situasi tapi kita akan keluar sebagai pemenang.
Eph
6:10-18
Akhirnya,
hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab
itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan
perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu
menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi
berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam
segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan
dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
dalam
segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan
berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya
untuk segala orang Kudus.
Ini adalah ayat yang berbicara tentang peperangan rohani. Suka atau tidak, kita akan mengalami dalam hari-hari hidup kita. Suka atau tidak, menyadari atau tidak menyadari, percaya atau tidak percaya setiap hari adalah peperangan rohani bagi kita semua. Tapi peperangan rohani yang kita lakukan bukanlah peperangan untuk merebut kemenangan karena kita sudah menang. Yesus telah menang di atas kayu salib dan berkata “semua sudah selesai”. Peperangan rohani yang kita lakukan adalah mempertahankan apa yang Tuhan sudah berikan sebab seringkali ketika Tuhan sudah memberikan sesuatu kepada kita, kita dengan lengah, sembrono membiarkan untuk musuh-musuh kita mengambil alih, itu sebabnya kita harus mengejarnya dan merebutnya kembali dari musuh-musuh kita.
Ada beberapa peperangan yang harus kita hadapi. Kita akan menghadapi musuh yang sama. Itulah sebabnya kalau kita tidak tahu caranya, maka kita akan dilibas habis oleh musuh-musuh kita. Tapi percayalah bahwa ini waktunya, ini adalah dekade dimana gereja bangkit dan mengalahkan musuh-musuhnya. Tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang lemah, tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang sakit-sakitan, tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang dihancurkan oleh musuh. Ini waktu yang baik untuk kita bangkit di dalam roh dan mengambil alih apa yang menjadi hak kita.
Musuh-musuh yang akan kita hadapi adalah:
1.
Kita akan menghadapi tipu muslihat
iblis. Setan selalu punya tipu daya. Di dalam peperangan rohani, kita melawan
tipu muslihat iblis. Iblis selalu memakai tehnik yang lama, uzur dan usang.
Tapi sayangnya tehnik yang usang banyak didengar oleh umat Tuhan. Tapi ini
waktunya segala tipu daya si jahat berhenti di dalam hidup kita. Kita tidak akan tertipu lagi dengan apa yang menjadi
iming-iming neraka. Tipu daya si jahat merebut kemenangan yang kita terima
dengan cara mencuri benih dari hidup kita. Ia mencuri sukacita dan damai
sejahtera yang kita milliki. Dia selalu datang dengan tipu daya. Dia tahu, dia
tidak punya kekuatan. Satu-satunya pengalaman rohani yang dia miliki adalah
penipuan. Tidak ada yang lain. Itu sebabnya banyak orang percaya tertipu. Kita sering beranggapan bahwa kita hina dan tak berdaya, kita
memang dari “sononya begitu”, padahal itu adalah tipu daya. Tuhan menciptakan
manusia yang serupa dan segambar dengan diriNya. Penipuan-penipuan itu
terdengar di banyak tempat termasuk di dalam gereja. Mimbar-mimbar gereja
dijadikan sebagai sarana untuk tipu daya setan dibawa masuk ke dalam gereja.
Banyak pembawa firman sekarang menjadi pembawa tipu daya setan,
menipu umat Tuhan dengan sedemikian rupa dan terikat oleh kerajaan kegelapan.
Ada pesan-pesan keberhasilan dan kesuksesan menjadi tipu daya dari si jahat.
“tidak perlu mengikut Tuhan susah-susah, lihat dong orang fasik hidupnya
senang”. Pesan
keberhasilan kesuksesan menina-bobokan jemaat
dan tidak lagi hidup dalam salib. Ini adalah dusta modern.
2.
Kita akan menghadapi
pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu dunia dan roh jahat di
udara. Ini berbicara kekuatan yang sistematis. Setan sebetulnya sudah tidak
punya kekuatan dan teritorial. Setan adalah kerajaan tanpa teritorial. No
maden. Tidak punya tempat tinggal. Lalu dimana di tinggal? Di orang yang
tertipu. Dimana pasukannya? Ditempat orang yang tertipu. Ada satu atmosfir rohani tertentu yang membuat kita takut dan khawatir
yaitu pekerjaan dari roh-roh dunia. Pemerintah kuasa kegelapan yang menguasai
banyak orang. Tidak pada tempatya kita mengalami ketakutan dan kekhawatiran karena Dia adalah Allah yang setia. Jangan biarkan
diri kita ditipu oleh musuh. Jangan biarkan pemerintah, penguasa dan roh-roh
jahat menguasai diri kita lagi. Jangan biarkan ada atmosfir
yang lain menguasai hidup kita.
3.
Kita melawan hari-hari yang jahat.
Hari-hari yang jahat=poneros (bahasa
asli). Kerja keras, sesuatu yang menghabiskan energi dan tenaga. Banyak orang
yang hidup di hari-hari yang jahat, terikat dan terbelenggu dengan hari-hari
yang jahat.
Eph 5:16 dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
2Ti 3:1 Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Banyak orang diikat oleh hal-hal yang menyakitkan/hal-hal
yang keras. Inilah manifestasi oleh hari-hari yang jahat. Setiap orang
dikungkung oleh kebiasaan pergi pagi dan pulang malam dan tidak tahu apa yang
mereka kejar. Mereka mengejar untuk mendapat makan dan setelah mereka mendapat
makan, mereka tidak puas, merekapun melakukan sesuatu daya upaya untuk menjadi
lebih kaya, setelah menjadi kaya, mereka bekerja keras lagi dan menjadi lebih
kaya lagi. Lalu untuk apa tujuannya? Mereka tidak tahu. Mereka kehilangan tujuannya.
Mereka kehilangan keluarga, kehilangan kesehatan, kehilangan hubungan-hubungan
yang baik. Itulah hari-hari yang jahat. Mereka bekerja keras tapi tidak tahu
untuk apa. Setelah mereka dapat uang, mereka menghancurkan keluarga mereka
dengan uang itu. Ada banyak kejadian efek dari kekayaan yang merusak. Anak-anak
yang narkoba dan free seks, suami-istri yang tidak lagi hidup dalam ikatan janji, saling berkhianat satu
dengan yang lain, itu adalah contoh hidup di dalam hari-hari yang jahat. Mereka
bangun pagi, bekerja sampai larut malam tapi mereka tidak tahu apa yang mereka
kejar.
2Ti
3:2-5
Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap
orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
tidak
tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ayat diatas menerangkan bahwa manusia hidup di hari-hari
yang jahat. Mereka tidak tahu apa yang mereka kejar, bahkan pelayanan bisa
menjadi hari-hari yang jahat. Sibuk! Pergi pelayanan kesana-kemari tapi
keluarganya berantakan. Itu adalah hari-hari yang jahat. Tragis! Punya jemaat
yang besar tapi anaknya ada dipanti rehabilitasi. Itu adalah
hari-hari yang jahat. Sukses di dalam pelayanan, terkenal, tapi tidak pernah
punya waktu untuk membangun hubungan dengan keluarganya. Itu adalah hari-hari
yang jahat. Pada prinsipnya mereka memang masih
beribadah tetapi mereka tidak bisa keluar dari penindasan itu. Banyak orang
yang mencari apa yang membuat mereka puas tetapi setelah mereka menemukan apa
yang membuat mereka puas tersebut, timbul keinginan yang lain. Itu adalah
hari-hari yang jahat. Begitu banyak orang di sekeliling kita membutuhkan kita
karena mereka hidup di dalam hari-hari yang jahat.
4.
Panah api si
Jahat
Eph 6:16 dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat,
Mencoba
membuat kesadaran kita akan Tuhan jadi sirna atau hilang dengan berbagai
kondisi yang ada. Kita berdoa tapi
seperti tidak terjadi apa-apa. Lalu muncul pertanyaan, Tuhan dengar doa saya tidak ya? Kita
mulai bertanya apakah Tuhan sayang sama kita? Seketika
pikiran-pikiran kita muncul seperti ini, “saya melayani Tuhan tapi mengapa
hidup saya jadi lebih sulit”, “saya hidup benar tetapi mengapa teraniaya?”.
Kita mulai bertanya pada diri kita “benarkah Tuhan itu ada?”, “benarkah Tuhan
memberi upah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia, mencintai
Dia?”. Mulai muncul pemikiran-pemikiran dari si jahat agar kita meragukan
Tuhan. Itulah panah api dari si jahat. Untuk itu kita harus memakai perisai
iman.
Perisai
iman di jaman dahulu bukan seperti tameng kecil di film-film tetapi sebesar
pintu. Jika panah musuh mencoba menerobos kita, tidak akan pernah berhasil.
Selama kita memegang perisai itu dan kita maju selangkah demi selangkah maka
tidak akan pernah ada panah api si jahat berhasil mengenai kita. Panah api
tidak akan bisa mengenai hidup kita karena kita punya perisai iman. Dia Allah
yang berdaulat, Dia Allah pencipta, Dia Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Dia
adalah Allah yang sudah ada, yang akan ada dan selalu ada selama-lamanya. Dia
adalah sovereign God, Allah yang
punya pemerintahan. Punya kuasa otoritas. Sadari bahwa Dia adalah Allah yang
menjawab doa. Dia peduli dengan kehidupan kita. Jangan biarkan panah api musuh
menembus hidup kita.
Ada banyak kejadian dimana hidup
kita yang mengasihi Tuhan tiba-tiba tidak lagi mengasihi Tuhan karena panah api
si jahat. Jika kita tidak punya perisai iman, maka panah api itu akan menembus
kita, melukai kita dan kita akan berjalan terhuyung-huyung. Penting buat kita
untuk memiliki perisai iman sehingga di dalam setiap peperangan, tidak ada
satupun panah api yang mengenai pikiran kita.
Tujuan hari-hari yang jahat datang di dalam hidup kita:
1.
Menghancurkan dasar keyakinan kita
akan keberadaan bapa di sorga. Kita mulai meragukan Tuhan. Iblis akan terus
berusaha menggoyah dan menghancurkan dasar keyakinan kita kepada Tuhan.
Bangkitkan dasar keyakinan kita kepada Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang setia
sampai kapanpun Dia adalah Allah yang setia. Dia yang sudah memulai pekerjaan
yang baik di dalam hidup kita, Dia jugalah yang akan membawa kita menyelesaikan
perjalanan hidup kita sampai ke garis akhir. Ia memanggil dan menebus kita.
Membangkitkan kita dari lubang kubur, memahkotai kita dengan rahmat dan kasih
setia. Dia juga yang membawa kita melintasi perjalanan destiny ini. Perjalanan
profetis ini kita akan lanjutkan dengan kekuatan. Kita akan terus memiliki
dasar keyakinan bahwa Dia adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah bisa
menyangkali diriNya. Alkitab berkata jika kita tidak setia, Dia tetap setia.
Dia adalah Allah perjanjian. Percayalah bahwa Dia adalah Bapa yang baik bagi
kita. Percayalah bahwa Dia tidak akan pernah memberikan
ular kepada anakNya yang meminta roti.
2.
Dia menyerang jati diri kita yang
sesungguhnya di dalam Kristus. Seringkali kita berdoa dan berdoa tapi kita
tidak mengalami sesuatu, kita mulai bertanya ”jangan-jangan aku kurang layak,
jangan-jangan aku kurang sungguh-sungguh, aku masih punya dosa kemarin”. Kita
mulai mengaitkannya dengan kehidupan kegagalan yang kita alami. Hari-hari yang
jahat merusak jati diri kita di dalam Kristus. Yesus sudah melayakkan kita.
Iblis berusaha menghancurkan jati diri kita di dalam Kristus. Iblis berusaha
menabur benih kalau kita kurang ini dan itu padahal Alkitab sudah menjelaskan
bahwa bukan karena kekuatan dan keperkasaan kita tapi karena kekuatan Dia,
karena suaraNya, karena firmanNya. Ini waktunya kita bangkit. Dia telah memilih
kita sebelum dasar bumi diletakkan untuk kita tidak bercacat cela, oleh
darahNya kita ditebus, disucikan dari segala yang jahat, oleh darahNya kita
mengalami penebusan yang sejati. Kita dibawa kepada jalan yang baru dan yang
hidup untuk menghadap Bapa di sorga tanpa rasa takut dan gentar. Yang ada
hanyalah rasa hormat. Tujuan dari semuanya karena kita adalah anak. Seorang
anak tidak perlu melakukan sesuatu untuk bapanya bisa memberikan sesuatu.
Sadari jati diri kita bahwa kita adalah “anak”. Jangan mau ditipu oleh setan
dengan berkata kita kurang layak. Lewat penebusan Kristus, lewat rohNya yang
tinggal di dalam kita, kita adalah anak. Hiduplah dengan porsi kita sebagai
anak.
3.
Dia melemahkan, menghancurkan
kekuatan pengharapan dalam jiwa kita. Berusaha membuat kita menjadi jengkel
kepada diri sendiri. Sudah doa tapi kondisinya tetap sama. Hari-hari ini banyak
orang yang kehilangan pengharapan. Sudah berdoa sedemikian rupa tetapi tidak
melihat apa yang dia doakan menjadi kenyataan. Alkitab berkata “pengharapan
adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita”. Tumbuhkan pengharapan kita.
Jangan mau pengharapan kita digoyang lagi. Teruslah berharap. Biarlah roh
kebangkitan iman, roh pengharapan, roh kasih bekerja di dalam hidup kita. Dia adalah Allah yang setia, Dia bapa yang baik, Dia bapa
yang kekal. Dia bukanlah manusia yang bisa berdusta, apa yang dijanjikannya
pasti digenapi. Bangkitlah di dalam roh dan imanmu. Setan membuat kita frustasi
tapi Tuhan tidak pernah memberikan rasa frustasi. Yang Dia berikan kepada kita
adalah damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
4.
Tujuan iblis menyerang kita untuk
membuat kita merasa kebal atau familiar.
Tidak bisa lagi menikmati kuasa roh dan firman yang sedang terjadi. Orang
mengalami over dosis rohani. Sombong
rohani. Sok tahu. Biasa mendengarkan firman namun dibiarkan berlalu begitu
saja. Begitu banyak firman yang dia tahu tapi tidak dihidupi. Pertanyaannya
bukan berapa banyak firman yang kita tahu tapi berapa banyak fiman yang kita
hidupi. Kalau firman dihidupi, pasti perubahan terjadi. Marilah kita keluar
dari over dosis rohani/rasa familiar. Dihadapan Tuhan, tidak ada
kamusnya bahwa kita sudah lama/belasan tahun melayani Tuhan. Kamus di kerajaan adalah siapa yang haus dan lapar akan
dipuaskan. Bukan bicara berapa lamanya kerohanian kita, berapa lamanya kita
ikut Tuhan. Over dosis rohani harus
dibuang dari kehidupan kita. Keluarlah dari over dosis yang kita miliki! Belajar memiliki rasa haus dan lapar
yang baru. Kondisikan diri kita haus dan lapar akan kebenaran. Kondisikan hidup
kita untuk berani membayar harga untuk kebenaran supaya kebenaran firman
teraplikasi di dalam hidup kita. Belajarlah menjadi pribadi yang
begitu sensitive dengan keberadaan Tuhan. Jangan biarkan hidup kita menjadi
kebal secara rohani. Jangan biarkan hidup kita menjadi familiar. Familiarity spirit
tidak ada di dalam hidup kita. Jaga hati kita sedemikian rupa. Jika kita dapat
firman, pastian firman itu tidak jatuh di tanah dengan percuma tapi di tanah
yang subur. Kita jaga dan kita tidak sembrono dengan hidup kita.
5.
Dia membuat kita kehilangan damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Orang yang khawatir dan takut tidak akan
bisa damai lagi.
Setiap
hari ada saja yang ingin iblis curi dari dalam hidup kita. Sering kali karena
ada satu perkataan tertentu kita ter-distract
sehingga kehilangan sukacita, damai sejahtera oleh Roh Kudus. Sadari bahwa di
tiap waktu hidup kita selalu ada peperangan rohani. Peperangan rohani itu
seperti pegulat. Siapa yang kuat, dia akan bisa menundukkan yang lemah. Itulah
sebabnya kita harus membangun manusia roh kita karena ketika kita membangun
manusia roh kita, kita akan makin kuat, makin kuat dan waktu terjadi
peperangan, kita akan bergulat, kita akan kick
dia dan membuat dia “ampun-ampunan”, itulah yang harus terjadi di dalam
hidup kita karena kita lebih kuat dari pada dia. Kita harus sadari bahwa setan
tidak pernah bertambah kuat. Dari jaman Adam sampai jaman sekarang, setan tidak
pernah bisa bertambah kuat. Kitalah yang bisa bertambah kuat. Dari jaman ke
jaman trik-nya juga tidak pernah berubah. Dia datang kepada Abraham, Lot dan
Yesus dengan tipu daya yang sama dan itu-itu saja. Setan tidak pernah bertambah
kuat. Ketika kita terus membangun manusia roh kita semakin kuat, percayalah
kita akan semakin kuat. Dan manakala roh kita semakin kuat, maka kita akan
bergulat dengan musuh-musuh kita. Di dalam setiap peperangan yang kita hadapi,
entah panah api, entah hari-hari yang jahat, entah melawan penguasa,
pemerintah-pemerintah, roh-roh jahat di udara, entah kita melawan tipu
muslihatnya, kita mampu berdiri, setelah menyelesaikan segala sesuatunya, kita
tetap berdiri dan kita berkata “musuh-musuh dikalahkan, tidak ada lagi yang
bisa dicuri dari hidup kita.
Sekian
waktu lamanya, ada banyak kali iblis mampu mencuri apa yang diberikan Tuhan
kepada kita. Sekarang waktunya kita ambil kembali. Pursue, over take and recover all. Hari-hari yang pernah dia curi di dalam hidup kita, harta
yang pernah dia curi, kesehatan yang pernah dia curi, damai sejahtera,
sukacita, kebenaran yang pernah dicuri oleh setan, ini waktunya kita ambil
kembali. Tidak pada tempatnya kita menjadi manusia yang lemah. Tidak pada
tempatnya menjadi jemaat yang terintimidasi. Tidak pada tempatnya menjadi
jemaat yang tidak punya pengharapan. Ini waktu yang baik kita mendeklarasikan
iman kita. Percaya kepada Tuhan, memasuki peperangan rohani dengan keyakinan
bahwa Dia Allah yang setia. Sudah terlalu lama setan begitu mudah menindas
kehidupan kita lewat sakit-penyakit, kelemahan tubuh, kondisi ekonomi, konflik
keluarga. Ada banyak hal karena ketersinggungan, konflik batin, kita mudah
dibuat fragile oleh setan. Tetapi hari ini bangkit satu kelompok tentara
yang perkasa di akhir jaman. Ada banyak kali setan menipu tapi ini waktunya
setan tidak bisa menipu. Ada banyak orang digerus oleh hari-hari yang jahat
tetapi ini waktunya kita bangkit dan melakukan perlawanan. Kita tidak akan
tergerus oleh hari yang jahat, justru hari yang jahat kita masuki, kita ubahkan
dengan firman Tuhan. Hari-hari kita menjadi hari-hari surga, panah api si jahat
tidak akan bisa menembus/melukai hidup kita lagi karena kita sekarang berjalan
dengan perisai iman. Berjalan selangkah demi selangkah tapi pasti. Pasti maju.
Kalau
kita terus membiarkan diri kita ditipu oleh iblis, maka suatu kali kita akan
mengalami seperti Yudas alami, dirasuk oleh setan. “Dirasuk” bukan berarti
kerasukan, tetapi sekarang seluruh keinginan kita dikuasai oleh dia. Kenapa itu
bisa terjadi? Karena kita menyerahkan hidup kita.
Kita
bukanlah orang percaya yang kehilangan harapan. Kita adalah orang yang menang
di dalam peperangan. Kita adalah orang yang hidup di dalam hukum roh dan hukum
iman. Kita menjadi pribadi yang kuat, lebih kuat dari sebelumnya. Mejadi jemaat
yang kuat, yang sehat dan jadi jemaat yang berkuasa. Ini waktu yang baik kita
bangkit mengadakan perlawanan pada hari-hari yang jahat. Ini waktunya iman kita
kembali bangkit, ini waktunya kita kembali percaya kepada apa yang Tuhan
katakan, ini waktunya kita akan kembali meraih apa yang Tuhan janjikan. Ini
waktunya kita tidak lagi teralihkan pada hal-hal disekitar kita. Focus kepada
firman.
Luk
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu:
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari
padanya."
Fokuskan
diri kita kepada apa yang Dia firmankan. Jangan fokuskan kepada kondisi yang
kita alami, keadaan yang terjadi, fakta yang kau alami. Tapi kita harus bangkit
dan berkata “aku fokuskan hidupku kepada firman yang datang”. Seberapapun
kegelapan melingkupi bumi tapi ketika firman datang, perubahan terjadi.
Seberapapun rusaknya bumi pada Kejadian 1, tapi Alkitab berkata “ketika Allah
berfirman perubahan terjadi. Tertata ulang kembali. Terbentuk kembali, rapi
kembali karena ada firmanNya.
Apapun
kondisi fakta yang kita alami, masalah yang kita hadapi, belajarlah untuk kita
duduk di kaki Tuhan sampai kita mendapatkan firmanNya. Begitu kita dapat
firmanNya, doa dan deklarasikan apa yang kita percaya dari firman tersebut.
Lakukan berulang-ulang. Karena langit dan bumi diciptakan dengan berfirman, Yesus
ada di dunia ini karena ada firman yang dilepaskan. Semua yang terjadi di dalam
Alkitab dimulai dari Allah berfirman. Kalau kita ingin hidup kita mengalami
perubahan, tidak ada cara lain, duduklah dikaki Tuhan dan berkata “Tuhan,
berikan aku firman” dan ketika firman datang di dalam hidup kita, fokuskan
hidup kita kepada firman tersebut. Selain berdoa, deklarasikan. Kita terus
mengingat, memandang kepada Tuhan lewat firman tersebut. Perkatakan firman
tersebut dengan penuh keyakinan sampai betul-betul ada satu keyakinan, seluruh
emosi kita ikut bergejolak di sana. Seluruh roh kita terhisap di sana. Seluruh
batin kita bergejolak di sana. Itulah namanya ”terfokus kepada firman Tuhan”.
Kita menjadikan firman itu sebagai patokan, dasar berpikir, sebagai kebenaran,
sebagai prioritas di dalam hidup kita. Ketika kita melakukan hal tersebut maka
tidak akan ada panah api yang mampu menembus hidup kita. Hari-hari ini pemimpin
kita menyadari bahwa kemenangan besar selalu terdengar di kemah orang-orang
benar. Ini waktunya hidup kita tidak akan dikalahkan lagi.
Ini
waktunya hidup kita tidak akan sama lagi. Kita tidak akan pernah dikalahkan
lagi oleh tipu muslihat, oleh roh-roh di dunia ini, oleh hari-hari yang jahat,
dan panah api si jahat tidak berkuasa lagi di dalam hidup kita. Sebaliknya, era
yang baru sudah datang atas hidup kita, jemaat
yang kuat, sehat, berkuasa sedang terlahirkan ditengah-tengah
hidup kita. Tuhan sedang membangkitkan sekelompok orang yang berjalan di
dalam kelimpahan, kelimpahan yang dari sorga. Tuhan memberikan kita kembali
kuasa untuk memerintah, kuasa untuk bermultiplikasi, kuasa untuk memperoleh
kekayaan. Pemimpin kita percaya power to
prevailed itu yang sedang diberikan di dalam hidup kita. Kita akan mampu
mengejar apa yang selama ini dicuri oleh musuh. Ini waktunya kita berdiri di
atas firman Tuhan. Memperkatakan firman Tuhan. Katakan
kepada fakta dan kondisi yang ada untuk berubah karena firman Allah sudah
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar