http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

HARI-HARI YANG JAHAT

Tuhan sedang membangkitkan  pasukan yang kuat di akhir zaman. Ini bukan berbicara seberapa banyaknya orang tapi berbicara seberapa akuratnya seseorang hidup dan seberapa hebatnya seseorang bisa terhubung akurat dengan Tuhan. Inilah waktunya kita tidak ditekan oleh kondisi dan situasi tapi kita akan keluar sebagai pemenang. 
 Eph 6:10-18
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

Ini adalah ayat yang berbicara tentang peperangan rohani. Suka atau tidak, kita akan mengalami dalam hari-hari hidup kita. Suka atau tidak, menyadari atau tidak menyadari, percaya atau tidak percaya setiap hari adalah peperangan rohani bagi kita semua. Tapi peperangan rohani yang kita lakukan bukanlah peperangan untuk merebut kemenangan karena kita sudah menang. Yesus telah menang di atas kayu salib dan berkata “semua sudah selesai”.  Peperangan rohani yang kita lakukan adalah mempertahankan apa yang Tuhan sudah berikan sebab seringkali ketika Tuhan sudah memberikan sesuatu kepada kita, kita dengan lengah, sembrono membiarkan untuk musuh-musuh kita mengambil alih, itu sebabnya kita harus mengejarnya dan merebutnya kembali dari musuh-musuh kita. 

Ada beberapa peperangan yang harus kita hadapi. Kita akan menghadapi musuh yang sama. Itulah sebabnya kalau kita tidak tahu caranya, maka kita akan dilibas habis oleh musuh-musuh kita. Tapi percayalah bahwa ini waktunya, ini adalah dekade dimana gereja bangkit dan mengalahkan musuh-musuhnya. Tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang lemah, tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang sakit-sakitan, tidak pada tempatnya kita menjadi jemaat yang dihancurkan oleh musuh. Ini waktu yang baik untuk kita bangkit di dalam roh dan mengambil alih apa yang menjadi hak kita. 

Musuh-musuh yang akan kita hadapi adalah:

     1.      Kita akan menghadapi tipu muslihat iblis. Setan selalu punya tipu daya. Di dalam peperangan rohani, kita melawan tipu muslihat iblis. Iblis selalu memakai tehnik yang lama, uzur dan usang. Tapi sayangnya tehnik yang usang banyak didengar oleh umat Tuhan. Tapi ini waktunya segala tipu daya si jahat berhenti di dalam hidup kita. Kita tidak akan tertipu lagi dengan apa yang menjadi iming-iming neraka. Tipu daya si jahat merebut kemenangan yang kita terima dengan cara mencuri benih dari hidup kita. Ia mencuri sukacita dan damai sejahtera yang kita milliki. Dia selalu datang dengan tipu daya. Dia tahu, dia tidak punya kekuatan. Satu-satunya pengalaman rohani yang dia miliki adalah penipuan. Tidak ada yang lain. Itu sebabnya banyak orang percaya tertipu. Kita sering beranggapan bahwa kita hina dan tak berdaya, kita memang dari “sononya begitu”, padahal itu adalah tipu daya. Tuhan menciptakan manusia yang serupa dan segambar dengan diriNya. Penipuan-penipuan itu terdengar di banyak tempat termasuk di dalam gereja. Mimbar-mimbar gereja dijadikan sebagai sarana untuk tipu daya setan dibawa masuk ke dalam gereja. Banyak pembawa firman sekarang menjadi pembawa tipu daya setan, menipu umat Tuhan dengan sedemikian rupa dan terikat oleh kerajaan kegelapan. Ada pesan-pesan keberhasilan dan kesuksesan menjadi tipu daya dari si jahat. “tidak perlu mengikut Tuhan susah-susah, lihat dong orang fasik hidupnya senang”. Pesan keberhasilan kesuksesan menina-bobokan jemaat dan tidak lagi hidup dalam salib. Ini adalah dusta modern.

     2.      Kita akan menghadapi pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu dunia dan roh jahat di udara. Ini berbicara kekuatan yang sistematis. Setan sebetulnya sudah tidak punya kekuatan dan teritorial. Setan adalah kerajaan tanpa teritorial. No maden. Tidak punya tempat tinggal. Lalu dimana di tinggal? Di orang yang tertipu. Dimana pasukannya? Ditempat orang yang tertipu. Ada satu atmosfir rohani tertentu yang membuat kita takut dan khawatir yaitu pekerjaan dari roh-roh dunia. Pemerintah kuasa kegelapan yang menguasai banyak orang. Tidak pada tempatya kita mengalami ketakutan dan kekhawatiran karena Dia adalah Allah yang setia. Jangan biarkan diri kita ditipu oleh musuh. Jangan biarkan pemerintah, penguasa dan roh-roh jahat menguasai diri kita lagi. Jangan biarkan ada atmosfir yang lain menguasai hidup kita.

     3.      Kita melawan hari-hari yang jahat. Hari-hari yang jahat=poneros (bahasa asli). Kerja keras, sesuatu yang menghabiskan energi dan tenaga. Banyak orang yang hidup di hari-hari yang jahat, terikat dan terbelenggu dengan hari-hari yang jahat. 

Eph 5:16  dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
2Ti 3:1  Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Banyak orang diikat oleh hal-hal yang menyakitkan/hal-hal yang keras. Inilah manifestasi oleh hari-hari yang jahat. Setiap orang dikungkung oleh kebiasaan pergi pagi dan pulang malam dan tidak tahu apa yang mereka kejar. Mereka mengejar untuk mendapat makan dan setelah mereka mendapat makan, mereka tidak puas, merekapun melakukan sesuatu daya upaya untuk menjadi lebih kaya, setelah menjadi kaya, mereka bekerja keras lagi dan menjadi lebih kaya lagi. Lalu untuk apa tujuannya? Mereka tidak tahu. Mereka kehilangan tujuannya. Mereka kehilangan keluarga, kehilangan kesehatan, kehilangan hubungan-hubungan yang baik. Itulah hari-hari yang jahat. Mereka bekerja keras tapi tidak tahu untuk apa. Setelah mereka dapat uang, mereka menghancurkan keluarga mereka dengan uang itu. Ada banyak kejadian efek dari kekayaan yang merusak. Anak-anak yang narkoba dan free seks, suami-istri yang  tidak lagi hidup dalam ikatan janji, saling berkhianat satu dengan yang lain, itu adalah contoh hidup di dalam hari-hari yang jahat. Mereka bangun pagi, bekerja sampai larut malam tapi mereka tidak tahu apa yang mereka kejar.
2Ti 3:2-5
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ayat diatas menerangkan bahwa manusia hidup di hari-hari yang jahat. Mereka tidak tahu apa yang mereka kejar, bahkan pelayanan bisa menjadi hari-hari yang jahat. Sibuk! Pergi pelayanan kesana-kemari tapi keluarganya berantakan. Itu adalah hari-hari yang jahat. Tragis! Punya jemaat yang besar tapi anaknya ada dipanti rehabilitasi. Itu adalah hari-hari yang jahat. Sukses di dalam pelayanan, terkenal, tapi tidak pernah punya waktu untuk membangun hubungan dengan keluarganya. Itu adalah hari-hari yang jahat. Pada prinsipnya mereka memang masih beribadah tetapi mereka tidak bisa keluar dari penindasan itu. Banyak orang yang mencari apa yang membuat mereka puas tetapi setelah mereka menemukan apa yang membuat mereka puas tersebut, timbul keinginan yang lain. Itu adalah hari-hari yang jahat. Begitu banyak orang di sekeliling kita membutuhkan kita karena mereka hidup di dalam hari-hari yang jahat.

     4.      Panah api si Jahat

Eph 6:16  dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,

Mencoba membuat kesadaran kita akan Tuhan jadi sirna atau hilang dengan berbagai kondisi yang ada.  Kita berdoa tapi seperti tidak terjadi apa-apa. Lalu muncul pertanyaan, Tuhan dengar doa saya tidak ya? Kita mulai bertanya apakah Tuhan sayang sama kita? Seketika pikiran-pikiran kita muncul seperti ini, “saya melayani Tuhan tapi mengapa hidup saya jadi lebih sulit”, “saya hidup benar tetapi mengapa teraniaya?”. Kita mulai bertanya pada diri kita “benarkah Tuhan itu ada?”, “benarkah Tuhan memberi upah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia, mencintai Dia?”. Mulai muncul pemikiran-pemikiran dari si jahat agar kita meragukan Tuhan. Itulah panah api dari si jahat. Untuk itu kita harus memakai perisai iman.

Perisai iman di jaman dahulu bukan seperti tameng kecil di film-film tetapi sebesar pintu. Jika panah musuh mencoba menerobos kita, tidak akan pernah berhasil. Selama kita memegang perisai itu dan kita maju selangkah demi selangkah maka tidak akan pernah ada panah api si jahat berhasil mengenai kita. Panah api tidak akan bisa mengenai hidup kita karena kita punya perisai iman. Dia Allah yang berdaulat, Dia Allah pencipta, Dia Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Dia adalah Allah yang sudah ada, yang akan ada dan selalu ada selama-lamanya. Dia adalah sovereign God, Allah yang punya pemerintahan. Punya kuasa otoritas. Sadari bahwa Dia adalah Allah yang menjawab doa. Dia peduli dengan kehidupan kita. Jangan biarkan panah api musuh menembus hidup kita.

Ada banyak kejadian dimana hidup kita yang mengasihi Tuhan tiba-tiba tidak lagi mengasihi Tuhan karena panah api si jahat. Jika kita tidak punya perisai iman, maka panah api itu akan menembus kita, melukai kita dan kita akan berjalan terhuyung-huyung. Penting buat kita untuk memiliki perisai iman sehingga di dalam setiap peperangan, tidak ada satupun panah api yang mengenai pikiran kita.

Tujuan hari-hari yang jahat datang di dalam hidup kita:
     1.      Menghancurkan dasar keyakinan kita akan keberadaan bapa di sorga. Kita mulai meragukan Tuhan. Iblis akan terus berusaha menggoyah dan menghancurkan dasar keyakinan kita kepada Tuhan. Bangkitkan dasar keyakinan kita kepada Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang setia sampai kapanpun Dia adalah Allah yang setia. Dia yang sudah memulai pekerjaan yang baik di dalam hidup kita, Dia jugalah yang akan membawa kita menyelesaikan perjalanan hidup kita sampai ke garis akhir. Ia memanggil dan menebus kita. Membangkitkan kita dari lubang kubur, memahkotai kita dengan rahmat dan kasih setia. Dia juga yang membawa kita melintasi perjalanan destiny ini. Perjalanan profetis ini kita akan lanjutkan dengan kekuatan. Kita akan terus memiliki dasar keyakinan bahwa Dia adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah bisa menyangkali diriNya. Alkitab berkata jika kita tidak setia, Dia tetap setia. Dia adalah Allah perjanjian. Percayalah bahwa Dia adalah Bapa yang baik bagi kita. Percayalah bahwa Dia tidak akan pernah memberikan ular kepada anakNya yang meminta roti.

     2.      Dia menyerang jati diri kita yang sesungguhnya di dalam Kristus. Seringkali kita berdoa dan berdoa tapi kita tidak mengalami sesuatu, kita mulai bertanya ”jangan-jangan aku kurang layak, jangan-jangan aku kurang sungguh-sungguh, aku masih punya dosa kemarin”. Kita mulai mengaitkannya dengan kehidupan kegagalan yang kita alami. Hari-hari yang jahat merusak jati diri kita di dalam Kristus. Yesus sudah melayakkan kita. Iblis berusaha menghancurkan jati diri kita di dalam Kristus. Iblis berusaha menabur benih kalau kita kurang ini dan itu padahal Alkitab sudah menjelaskan bahwa bukan karena kekuatan dan keperkasaan kita tapi karena kekuatan Dia, karena suaraNya, karena firmanNya. Ini waktunya kita bangkit. Dia telah memilih kita sebelum dasar bumi diletakkan untuk kita tidak bercacat cela, oleh darahNya kita ditebus, disucikan dari segala yang jahat, oleh darahNya kita mengalami penebusan yang sejati. Kita dibawa kepada jalan yang baru dan yang hidup untuk menghadap Bapa di sorga tanpa rasa takut dan gentar. Yang ada hanyalah rasa hormat. Tujuan dari semuanya karena kita adalah anak. Seorang anak tidak perlu melakukan sesuatu untuk bapanya bisa memberikan sesuatu. Sadari jati diri kita bahwa kita adalah “anak”. Jangan mau ditipu oleh setan dengan berkata kita kurang layak. Lewat penebusan Kristus, lewat rohNya yang tinggal di dalam kita, kita adalah anak. Hiduplah dengan porsi kita sebagai anak.

     3.      Dia melemahkan, menghancurkan kekuatan pengharapan dalam jiwa kita. Berusaha membuat kita menjadi jengkel kepada diri sendiri. Sudah doa tapi kondisinya tetap sama. Hari-hari ini banyak orang yang kehilangan pengharapan. Sudah berdoa sedemikian rupa tetapi tidak melihat apa yang dia doakan menjadi kenyataan. Alkitab berkata “pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita”. Tumbuhkan pengharapan kita. Jangan mau pengharapan kita digoyang lagi. Teruslah berharap. Biarlah roh kebangkitan iman, roh pengharapan, roh kasih bekerja di dalam hidup kita. Dia adalah Allah yang setia, Dia bapa yang baik, Dia bapa yang kekal. Dia bukanlah manusia yang bisa berdusta, apa yang dijanjikannya pasti digenapi. Bangkitlah di dalam roh dan imanmu. Setan membuat kita frustasi tapi Tuhan tidak pernah memberikan rasa frustasi. Yang Dia berikan kepada kita adalah damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.


     4.      Tujuan iblis menyerang kita untuk membuat kita merasa kebal atau familiar. Tidak bisa lagi menikmati kuasa roh dan firman yang sedang terjadi. Orang mengalami over dosis rohani. Sombong rohani. Sok tahu. Biasa mendengarkan firman namun dibiarkan berlalu begitu saja. Begitu banyak firman yang dia tahu tapi tidak dihidupi. Pertanyaannya bukan berapa banyak firman yang kita tahu tapi berapa banyak fiman yang kita hidupi. Kalau firman dihidupi, pasti perubahan terjadi. Marilah kita keluar dari over dosis rohani/rasa familiar. Dihadapan Tuhan, tidak ada kamusnya bahwa kita sudah lama/belasan tahun melayani Tuhan. Kamus di kerajaan adalah siapa yang haus dan lapar akan dipuaskan. Bukan bicara berapa lamanya kerohanian kita, berapa lamanya kita ikut Tuhan. Over dosis rohani harus dibuang dari kehidupan kita. Keluarlah dari over dosis yang kita miliki! Belajar memiliki rasa haus dan lapar yang baru. Kondisikan diri kita haus dan lapar akan kebenaran. Kondisikan hidup kita untuk berani membayar harga untuk kebenaran supaya kebenaran firman teraplikasi di dalam hidup kita. Belajarlah menjadi pribadi yang begitu sensitive dengan keberadaan Tuhan. Jangan biarkan hidup kita menjadi kebal secara rohani. Jangan biarkan hidup kita menjadi familiar. Familiarity spirit tidak ada di dalam hidup kita. Jaga hati kita sedemikian rupa. Jika kita dapat firman, pastian firman itu tidak jatuh di tanah dengan percuma tapi di tanah yang subur. Kita jaga dan kita tidak sembrono dengan hidup kita.

     5.      Dia membuat kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Orang yang khawatir dan takut tidak akan bisa damai lagi.

Setiap hari ada saja yang ingin iblis curi dari dalam hidup kita. Sering kali karena ada satu perkataan tertentu kita ter-distract sehingga kehilangan sukacita, damai sejahtera oleh Roh Kudus. Sadari bahwa di tiap waktu hidup kita selalu ada peperangan rohani. Peperangan rohani itu seperti pegulat. Siapa yang kuat, dia akan bisa menundukkan yang lemah. Itulah sebabnya kita harus membangun manusia roh kita karena ketika kita membangun manusia roh kita, kita akan makin kuat, makin kuat dan waktu terjadi peperangan, kita akan bergulat, kita akan kick dia dan membuat dia “ampun-ampunan”, itulah yang harus terjadi di dalam hidup kita karena kita lebih kuat dari pada dia. Kita harus sadari bahwa setan tidak pernah bertambah kuat. Dari jaman Adam sampai jaman sekarang, setan tidak pernah bisa bertambah kuat. Kitalah yang bisa bertambah kuat. Dari jaman ke jaman trik-nya juga tidak pernah berubah. Dia datang kepada Abraham, Lot dan Yesus dengan tipu daya yang sama dan itu-itu saja. Setan tidak pernah bertambah kuat. Ketika kita terus membangun manusia roh kita semakin kuat, percayalah kita akan semakin kuat. Dan manakala roh kita semakin kuat, maka kita akan bergulat dengan musuh-musuh kita. Di dalam setiap peperangan yang kita hadapi, entah panah api, entah hari-hari yang jahat, entah melawan penguasa, pemerintah-pemerintah, roh-roh jahat di udara, entah kita melawan tipu muslihatnya, kita mampu berdiri, setelah menyelesaikan segala sesuatunya, kita tetap berdiri dan kita berkata “musuh-musuh dikalahkan, tidak ada lagi yang bisa dicuri dari hidup kita.

Sekian waktu lamanya, ada banyak kali iblis mampu mencuri apa yang diberikan Tuhan kepada kita. Sekarang waktunya kita ambil kembali. Pursue, over take and recover all. Hari-hari yang pernah dia curi di dalam hidup kita, harta yang pernah dia curi, kesehatan yang pernah dia curi, damai sejahtera, sukacita, kebenaran yang pernah dicuri oleh setan, ini waktunya kita ambil kembali. Tidak pada tempatnya kita menjadi manusia yang lemah. Tidak pada tempatnya menjadi jemaat yang terintimidasi. Tidak pada tempatnya menjadi jemaat yang tidak punya pengharapan. Ini waktu yang baik kita mendeklarasikan iman kita. Percaya kepada Tuhan, memasuki peperangan rohani dengan keyakinan bahwa Dia Allah yang setia. Sudah terlalu lama setan begitu mudah menindas kehidupan kita lewat sakit-penyakit, kelemahan tubuh, kondisi ekonomi, konflik keluarga. Ada banyak hal karena ketersinggungan, konflik batin, kita mudah dibuat fragile oleh setan. Tetapi hari ini bangkit satu kelompok tentara yang perkasa di akhir jaman. Ada banyak kali setan menipu tapi ini waktunya setan tidak bisa menipu. Ada banyak orang digerus oleh hari-hari yang jahat tetapi ini waktunya kita bangkit dan melakukan perlawanan. Kita tidak akan tergerus oleh hari yang jahat, justru hari yang jahat kita masuki, kita ubahkan dengan firman Tuhan. Hari-hari kita menjadi hari-hari surga, panah api si jahat tidak akan bisa menembus/melukai hidup kita lagi karena kita sekarang berjalan dengan perisai iman. Berjalan selangkah demi selangkah tapi pasti. Pasti maju.

Kalau kita terus membiarkan diri kita ditipu oleh iblis, maka suatu kali kita akan mengalami seperti Yudas alami, dirasuk oleh setan. “Dirasuk” bukan berarti kerasukan, tetapi sekarang seluruh keinginan kita dikuasai oleh dia. Kenapa itu bisa terjadi? Karena kita menyerahkan hidup kita.
Kita bukanlah orang percaya yang kehilangan harapan. Kita adalah orang yang menang di dalam peperangan. Kita adalah orang yang hidup di dalam hukum roh dan hukum iman. Kita menjadi pribadi yang kuat, lebih kuat dari sebelumnya. Mejadi jemaat yang kuat, yang sehat dan jadi jemaat yang berkuasa. Ini waktu yang baik kita bangkit mengadakan perlawanan pada hari-hari yang jahat. Ini waktunya iman kita kembali bangkit, ini waktunya kita kembali percaya kepada apa yang Tuhan katakan, ini waktunya kita akan kembali meraih apa yang Tuhan janjikan. Ini waktunya kita tidak lagi teralihkan pada hal-hal disekitar kita. Focus kepada firman.

Luk 10:42  tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Fokuskan diri kita kepada apa yang Dia firmankan. Jangan fokuskan kepada kondisi yang kita alami, keadaan yang terjadi, fakta yang kau alami. Tapi kita harus bangkit dan berkata “aku fokuskan hidupku kepada firman yang datang”. Seberapapun kegelapan melingkupi bumi tapi ketika firman datang, perubahan terjadi. Seberapapun rusaknya bumi pada Kejadian 1, tapi Alkitab berkata “ketika Allah berfirman perubahan terjadi. Tertata ulang kembali. Terbentuk kembali, rapi kembali karena ada firmanNya.

Apapun kondisi fakta yang kita alami, masalah yang kita hadapi, belajarlah untuk kita duduk di kaki Tuhan sampai kita mendapatkan firmanNya. Begitu kita dapat firmanNya, doa dan deklarasikan apa yang kita percaya dari firman tersebut. Lakukan berulang-ulang. Karena langit dan bumi diciptakan dengan berfirman, Yesus ada di dunia ini karena ada firman yang dilepaskan. Semua yang terjadi di dalam Alkitab dimulai dari Allah berfirman. Kalau kita ingin hidup kita mengalami perubahan, tidak ada cara lain, duduklah dikaki Tuhan dan berkata “Tuhan, berikan aku firman” dan ketika firman datang di dalam hidup kita, fokuskan hidup kita kepada firman tersebut. Selain berdoa, deklarasikan. Kita terus mengingat, memandang kepada Tuhan lewat firman tersebut. Perkatakan firman tersebut dengan penuh keyakinan sampai betul-betul ada satu keyakinan, seluruh emosi kita ikut bergejolak di sana. Seluruh roh kita terhisap di sana. Seluruh batin kita bergejolak di sana. Itulah namanya ”terfokus kepada firman Tuhan”. Kita menjadikan firman itu sebagai patokan, dasar berpikir, sebagai kebenaran, sebagai prioritas di dalam hidup kita. Ketika kita melakukan hal tersebut maka tidak akan ada panah api yang mampu menembus hidup kita. Hari-hari ini pemimpin kita menyadari bahwa kemenangan besar selalu terdengar di kemah orang-orang benar. Ini waktunya hidup kita tidak akan dikalahkan lagi.

Ini waktunya hidup kita tidak akan sama lagi. Kita tidak akan pernah dikalahkan lagi oleh tipu muslihat, oleh roh-roh di dunia ini, oleh hari-hari yang jahat, dan panah api si jahat tidak berkuasa lagi di dalam hidup kita. Sebaliknya, era yang baru sudah datang atas hidup kita, jemaat yang kuat, sehat, berkuasa sedang terlahirkan ditengah-tengah hidup kita. Tuhan sedang membangkitkan sekelompok orang yang berjalan di dalam kelimpahan, kelimpahan yang dari sorga. Tuhan memberikan kita kembali kuasa untuk memerintah, kuasa untuk bermultiplikasi, kuasa untuk memperoleh kekayaan. Pemimpin kita percaya power to prevailed itu yang sedang diberikan di dalam hidup kita. Kita akan mampu mengejar apa yang selama ini dicuri oleh musuh. Ini waktunya kita berdiri di atas firman Tuhan. Memperkatakan firman Tuhan. Katakan kepada fakta dan kondisi yang ada untuk berubah karena firman Allah sudah datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar