Pada awalnya Tuhan membawa kita terus mengalami realita Tuhan secara
pribadi tetapi ada waktu dimana Tuhan akan membawa kita keluar untuk
menyampaikan suara Tuhan. Dan saat kita menyampaikan suara Tuhan, maka seluruh
lutut harus bertelut, seluruh lidah harus mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Suatu kali, seluruh kerajaan dunia akan sujud, berdiri di hadapan Kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan
karena Kerajaan Allah lebih superior
dari pada kerajaan yang lain.
Penting sebagai gereja Tuhan, kita harus membangun stature. Ini yang terjadi di kebanyakan gereja, jumlah mereka bertambah tapi mereka tidak mengalami perubahan stature. Kalau kita bertumbuh secara stature, maka kuasa Tuhan akan terus kita alirkan di tengah kota di mana kita berada. Orang yang berjumpa dengan kita tidak akan pernah sama lagi. Umat kepunyaan Allah sudah disiapkan dan akan dibangkitkan pada hariNya, akan dimunculkan seperti anak-anak terang di dalam kerajaan bapa.
Bagaimana stature kita mengalami peningkatan? Kemana mereka pergi selalu mengalirkan kehidupan, dimanapun mereka berada, selalu ada terobosan rohani yang terjadi di dalam hidup mereka dan dialirkan kepada orang-orang di sekitar mereka dan dimana mereka berada, mereka mampu menghadirkan realita Tuhan. Mereka bertumbuh di dalam stature dari hari ke sehari, Tuhan menambah jumlah mereka. Saat posisi rohani kita mengalami peningkatan, maka kota kita tidak akan pernah sama lagi. Maka kegerakan akan terlahirkan dan menjadi semakin besar. Kita akan membangun bangaimana aliran-aliran air di dalam rumah Tuhan semakin tinggi dan semakin tinggi. Kalau posisi kita semakin tinggi, maka stature kita semakin tinggi. Kalau stature kita semakin tinggi, maka kemana saja ada tempat yang rendah, maka air itu akan mengalir. Dimana ada orang yang lapar dan haus, dimana ada orang yang membutuhkan jawaban, maka air itu akan mengalir ke sana. Kitalah jawabannya.
Kita harus bertumbuh secara stature.
Terlalu lama gereja bertumbuh tanpa kuasa dan tanpa hadirat Tuhan, tanpa kuasa
terobosan dan tanpa perubahan orang-orang di dalamnya. Sekarang waktunya
perubahan harus terjadi. Stature kita
mengalami perubahan, posisi rohani kita mengalami peningkatan.
Bagaimana bertumbuh di dalam stature?
Lukas 1:80 Adapun anak itu bertambah
besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari
ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Yohanes Pembabtis tidak
memerlukan promosi. Dia tinggal di satu tempat yang tidak dikenali. Dia
membangun dirinya, betambah besar dan rohnya makin kuat, bertambah besar,
bertambah kuat. Stature-nya terus
mengalami peningkatan. Kalau kita ingin mengubahkan orang-orang disekitar kita,
menjadi magnet bagi orang lain, menarik orang kepada Tuhan, membawa orang
kapada Tuhan, menghadirkan realita Tuhan, tidak ada cara lain kecuali stature kita harus bertumbuh. Yohanes
Pembabtis tidak tinggal di sinagoge
tapi di padang gurun, ia tidak di gedung ibadah tapi ia mengalami rohnya makin
bertumbuh. Rohnya makin kuat, makin perkasa, rohnya sehat dan stature-nya mengalami perubahan. Dan
ketika stature-nya mengalami
perubahan, ada banyak orang yang datang kepadanya. Ia mulai menarik perhatian banyak
orang, ia seperti magnet.
Sebagai jemaat, kita harus
bertumbuh secara maksimal, bertumbuh menuju kepada kedewasaan Kristus. Jangan
puas menjadi Kristen yang biasa, jangan puas menjadi anak Tuhan yang biasa,
jangan puas untuk datang ke dalam ibadah dengan biasa. Setiap kita harus
mendesak masuk untuk mengalami pertumbuhan di dalam posisi rohani kita agar
posisi rohani kita mengalami perubahan. Ketika kita berbicara, orang mengalami
terobosan dan jawaban, hidup orang-orang diubahkan lewat hidup kita.
Apa yang harus kita
lakukan agar stature kita bertumbuh?
1.
Kita tidak boleh hidup di
dua alam.
Kita tidak bisa hidup di
alam rohani dan di alam lahiriah. Orang yang hidup di dua alam akan terus
tersiksa.
2Kor 5:4-5 “Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh
oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa
menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang
mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah
disediakan bagi kita.
Mengapa ada banyak orang
mengalami kehidupan yang berat di dalam rumah Tuhan? Mengapa ada banyak orang
tidak bisa mengalami perubahan di dalam rumah Tuhan? Mengapa banyak orang
menjadi keras hati dan keras kepala, tidak bisa diatur dan hidup semaunya?
Alasannya, karena ada orang-orang yang selalu ingin memakai pakaian yang baru
tapi tidak mau membuang yang lama. Selama kita hidup di dalam kelahirian kita,
maka akan selalu ada intimidasi, tekanan, dan permasalah-permasalahan. Tuhan
tidak bisa bekerja di hati kita jika kita berkata “sepuluh kamar akan kuberikan kepadaMu tapi satu kamar aku yang punya”.
Kita merasa jalan ini terlalu berat, kita mengeluh karena tekanan, karena
aturan-aturan, karena tumtutan-tuntutan dan standar yang ditegakkan, kenapa?
Karena kita ingin mengenakan pakaian yang baru tapi tidak mau melepaskan yang
lama. Itu namanya hati yang tidak bertobat, orang yang tidak menyerahkan
hidupnya. Yang Tuhan mau adalah
mempersembahkan hidup kita TOTAL, tidak separuh. Kita akan lebih cepat bertumbuh kalau kita memiliki
penyerahan hidup yang total. Seringkali bapa rohani kita mengatakan ini yang harus kita
lakukan tapi kita berkata “itukan kamu? Saya punya jalan sendiri untuk mencapai
itu”. Apa itu? Kita ingin mengenakan yang baru tapi tidak mau melepaskan yang
lama. Di dalam rumah Tuhan, akan terus ada keluhan dan suara sumbang, akan
terus ada suara-suara yang tidak enak didengar di hadirat Tuhan karena
orang-orang terus mengeluh karena tekanan yang mereka alami karena sedikit saja
ketidak-taatan akan berakibat fatal bagi kita.
Pentingnya Mengenakan Baju yang Baru dan Membuang Baju yang Lama.
1Sa
2:26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar
dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.
Apa rahasia dari segala yang terjadi
atas Samuel? Karena Samuel selalu memakai jubah yang dibuat oleh ibunya. Sekalipun
imam Eli jahat dan memiliki anak-anak yang dursila, tetapi hal itu tidak dapat
mengkontaminasi Samuel. Kenapa? Karena Samuel memakai pakaian yang berbeda. Alasan
ia tetap berdiri di dalam kebenaran karena ia tidak memakai pakaian yang dibuat
oleh imam Eli.
1Sa 17:37 -39 “Pula kata
Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar
beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."
Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Lalu Saul mengenakan baju
perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan
dikenakannya baju zirah kepadanya.
Lalu Daud mengikatkan
pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum
pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat
berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian
ia menanggalkannya”.
Daud tidak bisa memakai
pakaian Saul, dia pergi dengan memakai pakaian yang dibuat oleh bapanya
sendiri. Dia pergi dengan membawa senjata yang biasa dia pakai di dalam peperangan
bersama dengan Tuhan. Dia tidak menggunakan pakaian lama Saul karena itu akan
membuat dia terkontaminasi dengan apa yang Saul alami.
2Ki 2:9-13 Dan sesudah mereka sampai di seberang,
berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan
kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah
kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
Berkatalah Elia:
"Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku
terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika
tidak, tidak akan terjadi."
Sedang mereka berjalan
terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ketika Elisa melihat itu,
maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya
yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya
pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
Sesudah itu dipungutnya
jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di
tepi sungai Yordan.
Elisa tidak boleh
mengikuti seseorang tapi dengan jubahnya sendiri. Elisa mengoyakkan jubahnya
menjadi dua bagian maksudnya adalah agar jubah itu jangan dipakai lagi. Dia
memakai jubah bapanya. Itu adalah mantel/warisan. Itu berbicara spiritual transfer yang diberikan Elia
kepada Elisa. Apa yang yang bisa dilakukan oleh Elia dulu, sekarang bisa
dilakukan oleh Elisa karena jubah.
Mat 3:4
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya
belalang dan madu hutan.
Yohanes tidak memakai
jubah imam karena bapanya adalah imam yang tidak percaya. Yohanes adalah anak
seorang imam yang seharusnya mewarisi keimamatan bapanya. Seharusnya ia memakai
pakaian imam, tetapi Yohanes tidak memakai pakaian itu, ia punya pakaian
sendiri.
Samuel, Elia, Daud,
Yohanes memiliki stature yang berbeda
karena mereka punya jubah yang berbeda.
Apa itu jubah?
Jubah berbicara cara hidup dan standar hidup kita. Jubah
berbicara tentang apa yang Tuhan bentuk di dalam hidup kita. Jubah berbicara
tentang dress atau pakaian kita. Orang akan bisa melihat kita dari apa yang kita pakai.
Selama kita memakai jubah yang lama, setan akan mengenali kita sebagai
miliknya. Setan akan mengenali kita sebagai bagian dari hidupnya. Tetapi selama
kita memakai jubah yang baru, Tuhan akan mengenali kita sebagai milikNya. Maka
seluruh kekuatan sorga akan selalu bersama dengan kita.
Kenapa ada orang yang mengalami
konflik batin dan pergumulan di dalam hidupnya? Atau kenapa ada orang yang bisa
diserang setan atau roh-roh dunia bisa berkuasa di dalam hidupnya? Ini adalah
hal yang aneh. Kenapa ada roh jahat yang mengganggu Saul? Karena Saul tahu apa
yang benar tapi dia tidak melakukan apa yang benar, akhirnya ia mengeluh karena
tekanan. Seharusnya yang dia terima adalah Roh Allah tetapi mengapa roh jahat
yang dia terima. Alasannya karena dia tidak mau memakai cara Tuhan dan membuang
cara manusiawinya. Dia ingin kombinasi. Kita tidak bisa hidup di dalam
kombinasi. Di dalam kekristenan, tidak boleh ada kombinasi. Selama kita hidup
di dalam kombinasi, kita bukan milik Tuhan dan juga bukan milik setan. Sama
seperti anak Daud yang mengkhianati bapanya, ia tersangkut diantara dua dunia.
Bumi tidak menerimanya, sorgapun juga tidak. Matinya di awang-awang.
Sa 18:14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang
waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam
tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di
tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.
Kita tidak bisa hidup di
dalam kombinasi. Hitam atau putih. Tidak ada abu-abu. Ya katakan ya, tidak katakan
tidak. Bagi kita yang tidak taat, yang
masih hidup di dalam dua alam, lebih baik tidak usah ke gereja. Lebih baik
kerja di luar, cari uang lebih banyak dan jadilah orang kaya. Kita tidak bisa
ada di dalam gereja tetapi melakukan apa yang kita mau. Kita bekerja di rumah
Tuhan tapi tidak bisa taat kepada bapa kita, itu adalah hal yang aneh. Jangan
buang waktu kita dan jangan buang waktu bapa kita.
Milikilah spirit of sonship. Jika kita memiliki spirit of sonship, apapun yang kita
kerjakan akan kita lakukan dengan bersuka cita karena ia mengerjakan apa yang
menjadi milik bapa kita. Kalau kita menyadari bahwa ini adalah jalan Tuhan,
mari kita buat penyerahan hidup total, buat ikat janji. Mengapa kita dituntut
untuk taat? Karena jika kita tidak taat, maka kita akan babak belur di luar
sana (market place). Kita akan
digerus oleh kejahatan. Kalau kita menganggap bahwa ini adalah rumah kita,
berikan hidupmu total. Tidak bisa 90% taat dan 10% tidak.
Sebagai anak yang bekerja di dalam
perusahaan keluarga (Onehome dan Agriprospect), jika kita tidak pernah
membangun hubungan yang akurat dengan seorang pemimpin dan seorang bapa, maka
kita tidak akan dapat apa-apa. Secara financial kita tidak dapat sesuatu yang
berarti, tapi dari sisi warisan rohani, kita tidak dapat apa-apa. Lebih baik
orang yang seperti itu bekerja di luar dan jadi hamba dunia. Di luar kita masih
dapat uang sebagai imbalan sesuai dengan kompetensi walaupun kita tidak
mendapat apa yang sesuai dengan rencana Tuhan untuk menghadirkan father and son enterprise, tapi kita
dapat salah satunya. Dari pada tinggal di dalam rumah rohani tapi tidak dapat
dua-duanya. Tapi, kalau kita menyadari bahwa ini adalah rumah rohani, “bahtera
Nuh” di akhir zaman yang sedang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran dan
moral dunia, kita harus membangunnya secara akurat. Karena kebutuhan gereja Tuhan adalah, lahir dan bangkitnya anak-anak
yang memiliki spirit of sonship. Jangan memakai cara hidup kita sebagai
kebenaran tetapi pakailah firman sebagai kebenaran. Buang segala sesuatu yang
membuat kita tidak akurat lagi. Kita harus menjadi roh yang menghidupkan.
1Korintus 15:45-50 ”
Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang
hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Tetapi yang mula-mula
datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang
yang rohaniah.
Manusia pertama berasal
dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
Makhluk-makhluk alamiah
sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama
dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah
memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang
sorgawi.
Saudara-saudara, inilah
yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam
apa yang tidak binasa”.
Tuhan tidak hanya
menginginkan kita menjadi makhluk yang hidup tetapi menjadi roh yang
menghidupkan. Bagaimana caranya?
1.
Memberikan hidup kita
total kepada Tuhan.
Kita harus hidup secara
rohaniah. Tidak pada tempatnya lagi kita hidup dari debu dan tanah. Kita harus
keluar. Kita harus menjadi manusia yang rohaniah. Usaha, geraja dan pelayanan
yang sedang kita bangun bukanlah sesuatu yang biasa. Ini adalah sesuatu yang
Tuhan janjikan. Kita sedang menyelesaikan kingdom
mandate, untuk mengubahkan setiap orang, menghadirkan kerajaan ditengah
bangsa-bangsa dan itu hanya bisa terwujud bukan secara lahiriah tetapi harus
bergerak secara rohaniah.
Mengapa pemimpin selalu
berterus terang menyampaikan firman Tuhan? Karena pesan yang dibawa adalah
pesan dari sorga. Jangan menyelesaikan apa yang rohaniah dengan cara yang
lahiriah. Itu sebabnya, mari serahkan hidup kita total kepada Tuhan karena yang
Tuhan inginkan adalah kita hidup di dalam RohNya. Serahkan hidup kita total
kepada Dia. Kita harus rohani. Bukan hanya di gereja tetapi di dalam kehidupan
nyata kita harus betul-betul di dalam roh. Kita tidak boleh jadi manusia, kita
harus menjadi roh yang menghidupkan karena tujuan Tuhan mati bagi kita adalah
Dia ingin kita menjadi roh yang menghidupkan.
2.
Roh yang cinta akan Tuhan.
Mari kita berdoa agar kita diberi hati yang mengasihi Tuhan. Karena
ada orang tertentu yang memang tidak bisa mengasihi Tuhan karena ternyata untuk
bisa mengasihi Tuhan sungguh-sungguh dan total sebetulnya adalah wujud anugerah.
Kita harus minta anugerah untuk mencintai dan mengasihi Tuhan.
Banyak orang yang mengasihi Tuhan dengan motif yang berbeda.
Ada banyak orang yang mengikuti Yesus karena uang, mujizat, karena Yesus baik,
ada karena sama-sama orang Yahudi. Ada banyak motif orang-orang mengikuti
Yesus. Tetapi ada juga yang mengasihi Yesus karena diberi anugerah. Sama
seperti bapa rohani kita yang memiliki hati yang mencintai Tuhan apapun yang
terjadi di dalam kehidupannya. Melakukan apapun yang dikatakan bapa rohani
walau tidak disuruh karena kita memiliki hati yang mencintai Tuhan.
Kita harus berdoa agar diberi hati yang mengasihi Tuhan. Kita
tidak akan bisa menjadi anak di dalam rumah kalau kita tidak memiliki hati yang
mengasihi Tuhan. Sering kali kita dengan mudah terdistract dan tidak akurat.
Tetapi kalau kita memiliki hati yang mengasihi Tuhan, maka hal itu tidak akan
terjadi. Kita akan seperti prajurit yang terus maju. Kita akan mengenakan seluruh
senjata Allah. Kita akan membawa perisai. Kalau kita maju, kita akan
betul-betul terlingdungi. Kita maju selangkah-demi selangkah tapi tidak pernah
mundur karena kita punya hati yang mengasihi Tuhan. Kita terus maju.
3.
Roh doa dan penyembahan.
Ada banyak orang yang hidupnya terkontaminasi karena kita
tidak memiliki roh doa. Ada beberapa hamba Tuhan yang sudah tua tetapi masih
melayani Tuhan. Mereka tidak pensiun melayani Tuhan karena di hadapan Tuhan
tidak ada kata pensiun. Kita pensiun kalau kita sudah mati. Mereka adalah
hamba-hamba Tuhan yang khotbahnya sederhana tetapi ketika mereka berdoa
sepertinya surga pindah ke bumi. Doa mereka sederhana. Mereka adalah hamba
Tuhan yang hidupnya tulus, murni dan cinta Tuhan. Milikilah kerinduan untuk
menjadi pahlawan doa dan menjadi pejuang doa.
Kalau kita mengikuti pola pembapaan, tetapi tidak mengasihi
Tuhan, ujung-unjungnya kita akan murtad/upkir. Kita harus mengasihi Tuhan
betul-betul strict/ sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. memiliki kehidupan doa yang
intensitasnya semakin naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar