Sebagai
umatNya, kita jangan hanya jadi orang percaya, tapi beralihlah jadi orang yang
dikenali di ruang takhta. Karena ada banyak orang berdoa dan melakukan
pelayanan tapi karena mereka tidak dikenali di ruang takhta, maka tidak akan
pernah terjadi terobosan. Yang terjadi hanyalah pasang surut rohani. Yang Tuhan
mau adalah kita dikenali di ruang kudusNya. Bukan hanya gembala kita yang
dikenali di ruang takhta, tetapi semua kita sebagai anak rohani harusnya juga
dikenali.
Bangun hidup
kita di dalam doa dan puasa. Miliki waktu lebih banyak bersama dengan Tuhan.
Baca buku membangun manusia roh dan praktekkan itu. Doa di dalam roh, menyembah
di dalam roh, menangkap firman Tuhan dan membuatnya menjadi kata-kata yang hidup.
Saat kita melatih manusia roh kita dan ketika pemimpin kita membawa kita
kedalam penyembahan, maka kita tidak akan terseok-seok. Semua kita akan
langsung tune-in dan tidak perlu lagi
di adjust. Terkadang dalam ibadah,
kita di adjust lagi dan di adjust lagi karena kita datang dalam
level yang lebih rendah dari minggu lalu. Harusnya tidak boleh begitu. Seharusnya
kita berada di level yang baru. Apa yang membuat level kita turun? Karena kita
ceroboh, tidak menjaga hidup kita, tidak menjaga persekutuan kita dengan Tuhan
dengan sungguh-sungguh, akhirnya ada banyak roh dunia dan tawaran setan,
intimidasi dan tekanan yang meruntuhkan hidup kita. Tekanan ekonomi,
sakit-penyakit, konflik batin yang mencoba menyerang kita kerena kita tidak siap. Akhirnya kita
dihajar oleh roh-roh lain, dan ketika kita datang di hari minggu, kita
memulainya lagi dari awal. Itu sebabnya sebagai jemaat, tinggalkan gaya hidup
yang ceroboh dan sembrono. Jaga hidup kita!
Amsal 4:24 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan”.
Jagai hati
kita. Kalau kita tidak bisa menjaga hati dan hidup kita, maka tidak ada yang
bisa kita alirkan. Pekerjaan apapun yang kita pegang akan gagal karena yang
kita alirkan adalah kematian. Pelayanan dan tanggung-jawab yang diberikan
kepada kita tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang baik hasilnya karena
kita tidak mengalirkan kehidupan. Tapi kalau kita mengalami kehidupan Tuhan,
pekerjaan kita akan beres. Kalau kita adalah orang yang mencintai Tuhan,
mengasihi Tuhan, gila-gilaan cari Tuhan, menjaga persekutuan kita dengan Tuhan,
menjaga hati kita, maka kita akan mengalami manifestasi Tuhan dalam hidup kita.
Apapun yang kita sentuh pasti mengalami kehidupan.
Kenapa ada
banyak gereja di luar sana yang mencoba membawa perubahan tetapi tidak pernah
berhasil? Karena kehidupan mereka tidak beres di ruang takhta. Mereka tidak punya persekutuan yang hidup
dengan Tuhan. Jagai persekutuan kita dengan Tuhan. Jagai doa-doa kita karena
itu adalah kunci. Jangan sampai kita datang ke ruang takhta dan Tuhan bertanya
“kamu siapa?”. Kita tidak dikenali karena kita tidak membangun hubungan kita
dengan Tuhan. Mari bangun hidup kita hari lepas hari, jam demi jam, menit demi
menit bersama dengan Tuhan.
Jangan
biarkan kita dikalahkan oleh apapun juga. Persekutuan dengan Tuhan sebagai hal
yang wajib dan mutlak untuk dijaga. Persekutuan dengan Tuhan harus menjadi
nature kita. Persekutuan dengan Tuhan menjadi kunci hidup kita. Sifat dasar kita
harus senang kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan. Untuk terus menjagai persekutuan
kita dengan Tuhan, ada harga yang harus kita bayar. Bapa rohani kita ingin
supaya kita dikenali di ruang takhta. Berdoalah
dengan cara yang tidak biasa. Doa dengan antusias, doa dengan agresif, doa
dengan meluap-luap. Berdoalah sampai ada firman yang datang atas hidupmu. Jangan
berdoa dengan terfokus pada waktu tapi terfokuslah pada Tuhan. Fokuslah dengan realitaNya, dengan apa
yang Dia ingin berikan kepada kita. Sebagai anak di dalam rumah, mari jagai
persekutuan kita dengan Tuhan dengan mati-matian, dengan gila-gilaan. Seperti orang desperate atau orang frustasi,
melakukan apa saja untuk mencari Tuhan. Miliki
prinsip ini, “Tuhan, kalau Kau tidak menjamah aku, aku yang akan naik ke sorga
menjamah Engkau”.
Kita tidak
bisa dipakai Tuhan kalau kita tidak dikenali di ruang takhta. Setan tak pernah
takut dan gemetar karena kita tidak dikenali di ruang takhta. Namun, ketika
kita dikenali dan ketika kita keluar dari ruang takhta, tidak ada pekerjaan
setan yang tidak dapat kita selesaikan. Kita harus saling menguatkan. Yang
lemah dikuatkan oleh yang kuat dan yang kuat harus menguatkan yang lemah.
Bicarakan apa yang kita dapat dari Tuhan di tengah-tengah kita. Jangan bicarakan yang tidak penting. Bicarakan
apa yang kita dapat dari Tuhan. Share dan
bagikan karena itu mengubah atmosphere.
Semakin kuat atmosphere sorga di
tengah-tengah kita maka ketika kita keluar, kita akan menghembuskan angin sorga
kepada orang-orang, aliran air sungai bisa kita berikan kepada orang-orang
karena kita punya sungainya.
Bangun
manusia roh kita. Praktekkan buku biru sampai berakar kuat. Doa dalam roh,
jangan jadi familiar. Ini yang harus kita jaga, terkadang jika seseorang
semakin terhubung, sering kali akan merasa familiar.
Semakin familiar, orang jadi kurang respect.
Kalau Elisa kurang respect kepada
Elia, maka Elisa tidak bisa melihat Elia diangkat. Itulah sebabnya kita harus
membuang familiarity spirit di dalam
roh kita. Bagaimana caranya? Tumbuhkan roh yang haus dan roh yang lapar.
Kalau
persekutuan kita dengan Tuhan di ruang takhta beres, kita memiliki persekutuan
yang manis dengan Tuhan, maka secara otomatis kita akan mengenali rumah yang
Tuhan tetapkan yaitu the appointed place (tempat
yang Tuhan tujuk). Setelah Yesus naik ke sorga, rasul-rasul tidak buru-buru
pergi pelayanan. Yesus menunjuk suatu tempat yaitu loteng Yerusalem. Hanya
orang yang hidup di ruang takhta yang bisa mengenali “loteng Yerusalem”. Itulah
sebabnya dari 500 orang, hanya 120 orang yang tetap stay di sana karena mereka
tahu bahwa loteng Yerusalem adalah the
appointed place. Tempat yang Tuhan tunjuk dan Tuhan rindukan sebagai tempat
yang akan dipakai Tuhan untuk melanjutkan pemerintahanNya di atas bumi.
Kita harus
bisa memahami bahwa di Bogor, HOT Church-lah yang diposisikan Tuhan menjadi the appointed place. Kita yang harus membawa
api kegerakan itu. Bukan dengan kesombongan tapi kita merasa dan kita yakini
bahwa Tuhan memilih kita untuk jadi pola, pattern, jadi the appointed place di Bogor ini. Artinya kalau ada orang yang ingin
melihat gereja, dia harus datang ke HOT Church.
Kalau orang ingin melihat jemaat yang bertumbuh, mereka harus melihat hidup
kita sebagai jemaat. Kalau mereka ingin melihat pendeta yang diurapi, mereka
harus melihat pemimpin dan bapa rohani kita. Kita harus berkolaborasi di dalam
rumah ini. Makanya di dalam rumah rohani kita dibentuk karena tidak ada yang
diinginkan oleh bapa rohani kita kecuali “ketaatan” karena “hati yang lembut, yang mau diajar dan mau berubah” adalah modal dasar.
Jangan mau
terkondisi dengan keadaan lahiriah kita. Selama kita memiliki hati yang lembut, mau diajar, mau dibentuk
ulang, maka itu adalah modal dasar
di dalam rumah. Ini adalah rumah tapi bukan rumah kita dan juga bukan rumah pemimpin
kita. Ini adalah rumah Tuhan. Cara yang ditegakkan adalah cara Tuhan. Model
yang dipakai adalah model kerajaan sorga.
Yang paling
sulit adalah membuang apa yang kita ketahui. Banyak orang yang ingin menerima
apa yang kita bagikan tapi sering kali dia tidak mau buang yang lama. Tidak
bisa anggur lama dicampur dengan anggur baru. Dan tidak bisa anggur yang baru
ditaruh di kantong kulit yang lama. Sediakan kirbat yang baru.
Kenapa Yesus
di tolak di daerah asalnya? Karena mereka tahu bahwa Yesus adalah anak tukang
kayu. Kenapa ada banyak orang bermasalah dengan pemimpin? Karena mereka tahu
masa lalu kita. Kenapa kita tidak taat kepada pemimpin? Karena kita tahu masa
lalu pemimpin kita. Kita tahu siapa pemimpin kita, kita tahu bagaimana dia
marah, kita tahu bagaimana dia mendidik orang, kita tahu dia banyak kesalahan.
Tapi itu dulu. Tuhan memproses dan membentuk dia. Tuhan tambahkan urapan, Tuhan
tambahkan kasih karunia, naturenya diubahkan. Tetapi orang yang selalu melihat
kesalahan orang lain tidak berubah dan selalu menganggap bahwa orang ini adalah
“anak tukang kayu”. Ada banyak alasan orang tidak mau mengikuti seorang bapa
rohani, bukan karena khotbahnya tidak bagus tapi karena mereka tahu masa lalu
sang pemimpin .
Kita harus pastikan selalu memiliki hati yang
lembut, mau diajar, mau dibentuk, hati yang tidak memberontak, yang memberikan
diri untuk disiplin, inilah yang harusnya terjadi dalam kehidupan kita. Ini adalah modal dasar kita untuk menentukan rumah
Tuhan ini menjadi miniatur sorga di bumi ini.
Kenapa orang
selalu memandang kesalahan orang lain terus-menerus, selalu
membangkit-bangkitkan kesalahan masa lalu? Karena kehidupan di ruang takhtanya
tidak beres. Kalau di ruang takhtanya beres dan selalu mengalami jamahan Tuhan,
maka ketika kita mengaku dosa ke pada Tuhan, maka Dia tidak akan mengingat dosa
kita. Dia melupakan dosa kita. Satu “penyakit” Tuhan adalah melupakan dosa, Dia
tidak pernah mengingat lagi. Tapi satu penyakit kita ialah selalu mengingat
kesalahan orang. Nature kita harus berubah.
Di rumah
rohani adalah tempat pembentukan sebelum ke market
place. Kenapa ada banyak gereja buka sekolah, lahan pertanian dan masuk ke
dunia bisnis tapi tidak membawa impact,
malah mereka dipengaruhi . Mereka masuk ke dunia bisnis tapi bukan dunia bisnis
yang diubahkan tetapi dunia bisnis
mengubah mereka. Sekarang orang-orang di dunia bisnis ditarik untuk berbicara
di dalam gereja, disuruh menunjukkan jalan bagaimana menjadi kaya dan sukses. Ini
adalah hal yang terbalik. Seharusnya dari gereja yang pergi ke market place. Mereka menerima inputan
dari luar. Bukan mengubah tapi diubah oleh market
place. Mengapa demikian? Karena gereja dan rumah rohaninya tidak terbentuk.
Ini yang harus kita pahami. Di rumah rohani ada pembentukan, ada pembapaan. Apa
yang harus kita siapkan? Hati yang
lembut, mau diajar, mau dibentuk ulang, telinga kita mau mendengar, itu
sudah menjadi modal dasar kita untuk melangkah dalam perjalanan rohani ini. Tapi
kalau kita memiliki hati yang keras dan tidak mau dibentuk, itu namanya orang
bebal. Orang bodoh lebih memiliki
harapan dari pada orang tersebut. Ada banyak orang seperti itu. Dia tahu
apa yang benar tetapi tidak mau melakukannya. Dia tahu apa yang dilakukan
adalah hal yang salah, tapi tetap dilakukan. Dia tahu apa yang dinginkan
pemimpin, tapi dia tidak lakukan. Buang kebebalan dalam hidup kita! Pastikan
rumah rohani ini menjadi rumahNya Tuhan dimana Tuhan datang menyatakan
kuasaNya, menyatakan kehadiranNya di tengah-tengah kita. Kita akan menghadirkan
kerajaan sorga di bumi ini tapi bagaimana mau menghadirkan kerajaan sorga di market
place kalau di rumah rohani kita sendiri tidak ada sorga, kerajaan dan
pemerintahanNya? Semua harus dimulai dari kita, dari rumah rohani. Teruslah
berlari dan berlari. Kita sudah ditunjuk Tuhan menjadi the appointed place di Bogor. Untuk itu, jangan sampai kita menjadi
yang terakhir. Teruslah menjadi yang terutama. Kenapa ada orang yang menjadi
yang terakhir? Karena mereka mulai ribut akan upah. Ayo, terus berlari. Keep running, keep running! Jangan
kendorkan kekuatan kita. Teruslah berlari!
Bapa ingin
setiap orang yang datang dapat melihat kita berkolaborasi sebagai sebuah rumah.
Bagaimana father and son’s collaboration.
Mereka harus bisa melihat bagaimana Allah bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus
berkolaborasi. Allah Bapa dan Allah Roh Kudus tidak pernah bersaing. Selalu
bekerja bersama-sama dan harmoni. Hal yang sama harus juga terjadi dimana Bapa,
Ibu dan Anak di dalam rumah berkolaborasi untuk menghadirkan Tuhan
ditengah-tengah kita secara nyata.
Di dalam
gereja Rasuli, semua jemaat harus berfungsi. Deklarasikan ini “Hidup saya harus
berfungsi sebagai anak di dalam rumah. Saya akan terlibat dalam pelayanan yang
ada. Pelayanan yang ada bukan lagi ke dalam empat tembok gereja, tetapi di
komunitas, di kota dan bangsa”.
Konsep
pelayanan kita bukan lagi di dalam ruang gereja. Harus dimulai dari ruang
takhta, dibentuk dalam rumah dan sampai ke market
place. Rumahlah yang harus mengutus kita. Jangan utus dirimu sendiri. Kalau
kita mengutus diri sendiri maka setan akan menyerang kita. Biarkan tubuh
Kristus yang mengutus. Kalau kita diutus oleh gerejaNya, maka otoritas yang
kita bawa juga adalah otoritas gerejaNya. Segala lutut akan bertelut, segala lidah
akan mengaku, segala sesuatu yang di bumi dan dibawah bumi akan bertelut karena
kita membawa otoritas dari kerajaan yang tidak tergoncangkan.
Definisi
pelayanan kita bukan hanya sebagai song
leader, pelayanan musik, usher,
kolektan, dll. Bukan cuma itu. Pelayanan yang kita bangun adalah diluar tembok
gereja. Dunia pendidikan, dunia bisnis, dunia kesehatan, dunia pertanian. Itu
adalah pelayanan-pelayanan yang Tuhan buka di tengah-tengah kita.
Definisi
pelayanan yang sesungguhnya adalah suatu aktifitas yang kita lakukan sebagai suatu
respon atas dorongan Roh yang terus menerus kita alami di dalam batin kita,
sebagai akibat meluapnya kasih dan dinamika Roh saat kita terus membangun
persekutuan dengan Bapa.
(Voice Of The Spirit, hal. 18)
Pelayanan adalah
aktifitas yang kita lakukan tapi bukan karena terpaksa, bukan karena jadwal
atau karena ada schedule tapi karena
ada dorongan roh yang terus menerus bekerja dalam batin dan hati kita, meluap
karena kasih dan dinamika Roh Kudus. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita, di
dalam persekutuan kita dengan Bapa.
Kalau kita
mau melayani di dalam rumah rumah rohani, berfungsi di dalam rumah rohani yang
pada akhirnya bisa membawa kita ke market
place untuk membawa perubahan, tidak ada cara lain selain membangun persekutuan
dengan Bapa. Persekutuan di tahta Bapa. Sering kali kita melakukan pelayanan
karena disuruh dan ditunjuk tapi sekarang kita harus bisa melihat kebutuhan di
dalam rumah. Bagaimana cara melihat kebutuhan di dalam rumah? Kita harus
mengalami aktifitas yang lahir karena dorongan Roh Kudus. Bagaimana caranya
mengalami dorongan Roh Kudus? Kita harus menjagai persekutuan kita dengan Bapa
di Sorga.
Sebagai
jemaat, kita harus bersinergi penuh dengan pemimpin. Hand in hand dan berkolaborasi dan bukan berkompetisi.
Kisah Para Rasul 2:17 “Akan terjadi pada hari-hari terakhir-
demikianlah firman Allah- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia;
maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu
akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat
mimpi.
Tuhan sudah
menetapkan aturan rasuli. Setiap kali Tuhan bekerja dan akan bergerak selalu
melalui gereja lokal. “Dengar bunyi kegemparan dari kota, asalnya dari bait
suci”. Semua harus dimulai dari gereja lokal. Untuk itu, yang pertama kali
terjadi adalah Tuhan datang kepada seorang pemimpin, Dia memberikan mimpi,
nubuatan, memperlihatkan apa yang akan terjadi di depan, Dia berikan firman. Maka
dari itu, pemimpin kita membagikan mengapa gereja kita bernama HOT Church. Apa
yang akan Tuhan bangun di gereja kita? Itulah impian-impian Tuhan yang ditaruh
kedalam hidup seorang pemimpin, sebagai seorang bapa di dalam rumah. Mungkin
apa yang bapa kita terima dari Tuhan tidak ada kaitannya dengan aktifitas
gerejani. Misalnya ketika pemimpin kita berdoa dan mendeklarasikan bahwa
Indonesia tidak akan lagi menjadi bangsa kuli tapi akan menjadi bangsa yang
berwiraswasta, berwirausaha, akan lahir entrepreneur-
entrepreneur muda di negeri ini. Semua itu tidak ada kaitannya dengan aspek
rohani pada mulanya. Ini bukan kegiatan di dalam gereja. Tapi inilah yang
dimaksud dengan agenda kerajaan sorga yang harus diwujudkan supaya pengaruh
kebenarannya dapat menembus seluruh komunitas yang ada.
Tuhan sudah
datang kepada pemimpin kita memberikan mimpiNya, memberikan pewahyuanNya,
memberikan arahanNya bahwa Bogor akan bangkit sekali lagi dalam ekonomi kreatif
dan akan membawa nama harum dalam bidang pertanian. Ini tidak ada hubungannya
dengan pelayanan di dalam gereja. Ini adalah agenda kerajaan sorga.
Saat bapa
rohani kita menyampaikan agenda dan mimpinya, Roh Kudus mulai bekerja di dalam
hidup kita, membawa impian-impian itu ke dalam diri dan pikiran kita. Sementara
kita terus membangun persekutuan dengan Bapa, maka Roh Kudus akan mengubah
impian yang didengar itu menjadi sebuah ”visi”.
Sekarang visi kita sama dengan visi pemimpin atau bapa rohani kita. Visi
adalah vision = penglihatan. Apa yang
pemimpin kita lihat sudah bisa kita lihat. Roh Kudus akan menjelaskan peranan
apa yang harus kita lakukan sebagai jemaat. Ingat, Roh Kudus akan bekerja dalam
hidup kita untuk berbicara, mengarahkan apa peranan kita sebagai jemaat. Apa yang harus dilakukan sebagai
seorang jemaat untuk dapat mewujudkan impian dan visi tersebut bersama-sama. Disinilah
jemaat rasuli dapat berperan didalam pelayanan.
Kita harus
menyadari bahwa Tuhan ingin membawa kita untuk melihat apa yang dibutuhkan oleh
rumah Tuhan. Baik hidup kita, telenta kita, bakat kita dan kemampuan kita. Pemimpin
kita bersyukur karena semua kita boleh terlibat dalam pelayanan yang ada. Misalnya
sekarang kita punya sekolah yang tidak hanya dimiliki oleh satu orang. Karena bukan
masalah itu sekolah siapa? Karena jika sekolah itu hanya dimiliki oleh satu
orang tanpa backup dari gereja lokal,
maka pengaruhnya keci . Tapi kalau gereja lokal yang back up, artinya otoritasnya adalah otoritas kerajaan. Perubahannya
akan berbeda, terobosannya akan berbeda dan berkatnya harus berbeda, anak yang
dihasilkan juga harus berbeda. Kenapa ada dunia pertanian? Karena kita tidak
mau itu menjadi projek satu orang. Itu adalah projek rumah rohani. Kenapa?
Karena saat kita keluar, otoritasnya adalah otoritas tubuh. Pemimpin ingin agar
kita tidak bergerak secara individual dan jangan berpikir bahwa pamimpin/bapa
rohani kita ingin mengelola semuanya secara pribadi. Pemimpin hanya ingin
memastikan kita melebur dan tidak memiliki agenda pribadi lagi. Mungkin awalnya
Tuhan berbicara kepada kita, tetapi sekarang kita ingin bergerak sebagai satu
tubuh. Untuk itu tidak boleh ada kesusahan
ditanggung sendiri. Kita semua harus berkontribusi. Hal yang sama kita
lakukan ke dunia pertanian, di dunia bisnis dan di dunia kesehatan. Deklarasikan ini “Roh Kudus, akan terus
berbicara kepada saya, membuka mata saya dan menjelaskan apa peranan saya, apa
yang bisa saya lakukan sebagai jemaat, sebagai anak rohani untuk ikut serta
mewujudkan impian yang diterima oleh seorang pemimpin atau seorang bapa.
Sebelum ikut
berpartisipasi, ada prosedur kerja yang harus kita lalui. Dengan memahami
prosedur kerja ini, maka jemaat dan pemimpin akan mudah memunculkan potensi
kita yang terbaik.
Prosedur dalam menerima tugas rasuli:
Kita harus bersedia dipimpin, dibentuk oleh
seorang pemimpin atau seorang rasul.
Karena tugas rasuli hanya dilimpahkan kepada seseorang yang sudah melewati
proses pembentukan yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau seorang rasul. Ini
bukan hanya menuntut kesediaan seseorang yang mengerjakan sesuatu tapi menuntut
orang tersebut mengerjakan sesuatu dengan motivasi dan sikap hati yang tepat. Lakukan
sesuatu yang akurat dengan sikap hati yang akurat. Misalnya memberi minum kapada
pemimpin yang sedang berkhotbah bukan supaya kita masuk kamera atau dianggap
sebagai anak yang peka, yang tahu kebutuhan pemimpin, tetapi melakukan semuanya
itu dengan sikap hati yang akurat, sikap hati yang tulus. Melakukan bukan hanya
tindakan yang baik tapi dengan sikap hati yang akurat. Tuhan selalu berurusan
dengan sikap hati kita. Ayo benahi sikap hati kita. Apa sikap hati kita kalau
kita melakukan sesuatu. Ijinkan pemimpin atau bapa rohani kita membentuk kita. Bapa
tidak ingin memanipulasi kita. Bapa ingin membentuk kita. Ijinkan bapa mengoreksi
kita. Bukalah hati kita selebar-lebarnya untuk bapa kita. Di dalam hati bapa
rohani kita, selalu ada kita, akurat atau tidak, kita selalu ada di hati bapa
kita. Pertanyaannya, apakah di hati kita ada tempat yang luas buat pemimpin
kita? Kalau hati kita luas, maka pemimpin kita akan masuk sampai ke kedalaman
hati kita. Kita harus punya hati yang luas dan hati yang terbuka. Keterbukaan
kita akan membawa terobosan. Keterbukaan kita akan membawa apa yang menjadi
agenda sorga di bumi ini. Memastikan kualitas hidup kita mengalami perubahan.
Ini adalah PR kita yaitu tingkatkan kualitas hidup kita karena kegerakan selalu
membutuhkan orang kunci atau man power. Orang
kunci harus bisa melakukan apa yang tepat dengan sikap hati yang tepat agar
bisa dipercaya dalam sebuah pelayanan.
Pada
kenyataannya seorang pemimpin rasuli tidak pernah dipromosikan Tuhan untuk
mengikuti suatu kegerakan tanpa terlebih dahulu mengikuti serangkaian proses
pembentukan. Pembentukan kita harus berjalan sempurna. Jangan lari dari pembentukan
kita. Kalau pemimpin kita mencapai satu titik promosi tertentu dalam
kerohaniannya, itu karena pemimpin kita juga di proses dan dibentuk. Hal yang
sama juga akan terjadi kepada kita bahwa kita akan dipromosi sesuai dengan
bidang dan tanggung jawab kita masing-masing. Bukan mempromosi diri sendiri.
Ijinkan Tuhan membentuk hidup kita, memproses hati dan hidup kita sehingga
dalam satu titik kita dapat mengalami promosi datang dalam hidup kita.
Gereja
apostolik profetik atau pelayanan rasuli seperti sebuah perusahaan keluarga
dimana Kristuslah pemiliki saham terbesarnya. Pemilik saham segala sesuatunya.
Dialah owner diatas segala owner. Kitalah pelaksananya. Pemimpin
atau bapa rohani kita ditunjuk sebagai CEO
atau direkturnya tapi tidak punya hak untuk menutup dan membuka apapun juga
tanpa ijin dari “Si pemegang saham”. Kita sebagai jemaat dan anak dalam rumah
yang membantu bapa kita melaksanakan tugas dan pelayanan rasuli. Tapi untuk
melayani bersama-sama, dibutuhkan DNA
yang sama. DNA kita harus sama dengan
bapa rohani kita. Makanya kita harus dibentuk dan diproses. Tidak ada cara lain
kecuali kita dibentuk. Tidak ada short cut.
Kita harus belajar mendengar arahan seorang pemimpin, mengarahkan telinga kita
kepada apa yang bapa katakan. Pembentukan ini penting. Jangan sampai ketika
kita sudah semakin dekat dengan bapa rohani kita atau pemimpin kita, kita
memiliki sikap hati yang familiar dan menganggapnya sebagai “anak tukang kayu”,
karena itu adalah alasan Yesus ditolak. Ijinkan kita membuang familiarity spirit dan memastikan hati
kita lembut. Sama halnya dengan bapa rohani kita. Beliau juga membangun hubungan dengan bapa rohaninya.
Bukan hanya terhubung dengan pesannya tetapi juga dengan pribadinya. Memberi
diri dikoreksi dan tidak menjadi munafik. Jadilah diri kita sendiri apa adanya.
Kalau kita terus pakai topeng, maka kita akan susah untuk diproses. Semua
tampak oke dan baik. Miliki hati yang
lembut, hati yang mau berubah karena ini yang menjadi modal dasarnya. Terima
input apostolik ini, bangun “perusahaan” apostolik ini yang modelnya perusahaan
keluarga. Tidak ada lagi yang bersifat pribadi tetapi menjadi milik keluarga. Kalau
dalam keluarga, ketika ada anggota keluarga kita berhasil, maka kita akan mengajak
anggota keluarga kita yang lain untuk bisa menikmati hal yang sama. Arahan, teguran,
disiplin, nasehat dan pesan yang
disampaikan oleh pemimpin atau bapa rohani kita yang akan membentuk kita kalau
kita taat. Miliki sikap hati yang lembut
dan mau diajar karena itu adalah modal dasar kita.
Membangun manusia
roh menjadi salah satu kultur dan nature kita. Memiliki kehidupan doa yang
menggoncangkan sorga karena kita dikenal di ruang takhta. Bapa membutuhkan kita
untuk mengerjakan tugas rasuli. Tapi kita harus memiliki kerohanian yang sama
dengan bapa kita. Harus one spirit, one
destiny, one agenda. Untuk tugas rasuli ini bisa tercapai, membutuhkan bapa
dan anak yang berkolaborasi dengan cara memiliki DNA yang sama. Bagaimana memiliki DNA yang sama? Kalau anak-anak di dalam rumah mau dibentuk ulang,
mau diproses, mau didisiplin, mau diarahkan sehingga tidak ada lagi yang
bersifat pribadi. Bagaiaman cara mengalami? Masuklah ke ruang takhta. Saat kita
masuk ke ruang takhta, Roh Kudus akan menuntun kita kepada the appointed place. Di appointed
place, kita akan rela menyerahkan apa saja yang kita miliki supaya kerajaan
Allah termanifestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar