Gereja yang tidak biasa sudah ada di
kota ini (Bogor). Gereja yang Tuhan deklarasikan di dalam Matius 16 sudah hadir
di kota ini dimana pintu gerbang alam maut tidak mampu menahannya. Setan tahu
bahwa kita berbahaya. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun untuk menghentikan
kita. Setan tahu bahwa kita pasti berhasil
tapi dia tidak bisa berbuat apapun untuk membuat kita tidak berhasil. Jadi
pastikan kita ada di posisi yang paling aman. Kita tahu tujuan kita dan setan
sekalipun tidak pernah punya kuasa untuk menghalangi kita. Satu-satunya yang
bisa menggagalkan apa yang menjadi takdir kita adalah keputusan kita. Ps. Tunde
Bakare pernah berkata “kalau manusia memperoleh apa yang dia inginkan, itu
adalah kutukan”. Artinya, manusia dibiarkan oleh Tuhan untuk mengambil jalannya
sendiri. Kita bersyukur kalau kita masih seperti Yunus yang ingin keluar dari
takdir kita tapi ada badai, ada ikan besar yang memakan kita, kita harus ada di
dalam perut ikan selama 3 hari, bersyukurlah kalau Tuhan masih menghalangi
jalan kita, bersyukurlah kalau masih ada keledai yang masih bicara. Artinya,
Tuhan masih ingin mengembalikan kita kepada takdir. Seperti yang sudah
dideklarasikan oleh pemimpin/bapa rohani kita agar tidak ada lagi orang yang
keluar dari takdirnya. Kita punya takdir korporat, kita punya corporate destiny/tujuan korporat. Mari kita hidup di dalam korporat destiny yang sama.
Matius 15:21-26
Lalu Yesus pergi dari situ dan
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
Maka datanglah seorang perempuan
Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud,
karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Tetapi Yesus sama sekali tidak
menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah
ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Jawab Yesus: "Aku diutus
hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Tetapi perempuan itu mendekat
dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tetapi Yesus menjawab:
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
Kalau hanya murid-murid yang
menghalangi apa yang menjadi keinginan perempuan ini, Bartimeus sudah punya
pengalaman. Walaupun disuruh diam oleh murid-murid Yesus tapi dia tidak
melakukannya. Ayat 24 berkata "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Pernyataan
Yesus diatas menunjukkan bahwa wanita itu harus punya ketekunan dari pada
Bartimeus. Wanita ini adalah orang sekelas Elisa dimana orang yang mau dia
ikuti malah menghalangi dia. Wanita ini adalah orang kanaan. Dia tidak pernah
masuk sinagoge dan tidak pernah mendengar apa yang dikatakan oleh taurat Musa. Tapi
mungkin dia pernah mendengar tentang kisah bangsa Israel yang keluar dari Mesir.
Karena dia tinggal diantara umat Israel. Itu adalah secondhand revelation artinya dia menerima apa yang dikhotbahkan di
dalam gereja dari orang yang datang ke gereja.
Diluar
sana, ada orang yang tidak pernah bersama-sama dengan kita, mereka hanya
bertanya kepada kita atau cuma melihat status facebook kita tentang apa yang
kita hidupi. Tiba-tiba suatu hari, imannya tumbuh sedemikian rupa. Sama halnya
dengan wanita itu yang hanya mendengar tentang Yesus dan hanya mendengar
tentang Allahnya Israel dari “tetangganya”, tapi mampu membangun iman sekuat
itu. Luar biasa wanita itu.
Walaupun
wanita itu sudah diberi tahu bahwa roti itu hanya untuk orang yang hilang dari
umat Israel, tapi ia tetap berdoa, “Tuhan, tolonglah aku”. Kemudian Yesus
berbicara untuk yang kedua kalinya dengan kata-kata yang lebih kasar lagi.
Apakah perempuan itu mundur? Tidak. Artinya, ada sesuatu di dalam diri wanita
itu yang sudah terbangun. Tembok sebesar apapun tidak akan membuat dia berhenti
mengikuti Tuhan. Apa yang dilihat oleh mata rohani wanita ini sehingga
tantangan demi tantangan nampaknya tidak memberikan harapan tapi dia bisa
melihat apa sebenarnya yang ada di hati Tuhan.
Banyak
peristiwa akan terjadi di sekeliling kita untuk menguji apa yang sudah dibangun
di dalam hidup kita. Apa yang kita makan hari ini, apa yang kita terima hari
ini, khotbah-khotbah yang disampaikan oleh pemimpin/bapa rohani kita, mungkin
kita tidak tahu kenapa kita harus taat, kenapa kita mendengarkan, kenapa kita
harus hidupi? Namun, suatu hari kita akan mengerti dan berkata, “aku berterima
kasih pernah diajarkan begini, aku berterima kasih aku pernah dididik seperti
ini”. Suatu hari kita akan tahu.
Yesus
kaget ada orang yang bahkan ketika Yesus sudah dua kali memberikan pernyataan yang
sebenarnya seharusnya membuat dia pergi. Tapi wanita ini mampu untuk mengakses
apa yang sebenarnya ada di hati Tuhan. Mungkin banyak hal yang menghalangi kita
untuk terserap dalam destiny
korporat. Kita baru mau sungguh-sungguh tapi ada saudara kita yang tidak akurat
membuat perjalanan kita jadi berat. Kita maju lagi, tapi tiba-tiba kita melihat
kelemahan pemimpin kita, kita merasa perjalanan kita tambah berat. Tapi
perempuan ini luar biasa. Dia bisa melihat jauh melampaui apa yang kebanyakan orang
lihat. Bahkan dia tahu waktu Yesus berbicara seperti itu, dengan maksud bukan
supaya dia berhenti. Yesus hanya menguji seberapa jauh wanita itu memiliki
keteguhan hati.
Wanita
itu adalah orang yang paling apostolik karena mampu mendengarkan khotbah yang
paling keras. Dia tahu apa yang ada di hati Tuhan. Mungkin wanita ini pernah
mendengar kisah tentang Ruth adalah orang Moab, Rahab orang Kanaan, kisah nabi
yang memberi makan janda di Sidon yang bukan orang Israel tapi berhak menerima
apa yang sebenarnya hanya untuk “anak-anak”. Hal inilah yang membangkitkan
imannya. Iman seperti itu muncul di dalam dirinya. Yesuspun menjawab, “hai ibu,
besar imanmu”.
Wanita
itu mampu menembus batasa-batasan. Yesus sudah memberi tembok pertama yaitu
murid-murid, tembok ke dua adalah khotbah sesi pertama, tembok berikutnya
adalah khotbah sesi ke dua tapi wanita itu terus maju dan terus manju. Yesus
jarang mengatakan “besar imanmu”. Hanya kepada orang special dan kebanyakan
mereka bukanlah orang Israel. Dia berkata kepada perwira, “aku tidak pernah
menemukan iman yang sebesar ini…(perwira ini bukan orang Israel), Diapun
berkata kepada wanita ini, “Hai ibu, besar imanmu”.
1. Roti untuk anak-anak
Apakah Yesus membicarakan bangsa
Israel dan bangsa Kanaan? Apakah Yesus diskriminatif? Tidak. Dia sedang
berbicara tentang kualitas iman, nature
apa yang dibawa? Ada banyak orang Israel yang harusnya jadi anak tapi nature yang dia bawa adalah penduduk
Kanaan. Tapi ada orang Kanaan yang mengganti nature-nya dan memposisikan dirinya sebagai anak. Kalau kita datang
ke Sunday Training atau ke setiap
pertemuan di dalam “rumah” kita, posisikan diri kita sebagai anak laki-laki dan
anak perempuan di dalam rumah. Kalau kita datang hanya sebagai pengunjung, maka
orang lain kenyang dan kita yang punya rumah akan kelaparan. Orang lain
memiliki kekuatan untuk melanjutkan perjalanan tapi kita tetap hidup di dalam
kebingungan. Orang lain mengalami breaktrough
tapi kita tidak. Kenapa? Kita ada tetapi kita tidak memposisikan diri sebagai
anak. Kita harus mengambil “roti” itu, kita harus memakannya. Mungkin sepertinya
ada hal-hal yang menghalangi kita. Mungkin diri kita sendiri atau orang lain
ataupun orang yang sedang berkhotbah, tapi kita harus mampu menyingkirkan
penghalang itu. Kalau tidak, maka roti yang seharusnya menjadi bagian kita
tidak akan pernah kita terima. Wanita itu membuktikan kepada Yesus bahwa dia
memiliki iman seperti orang Israel.
2. Roti
itu untuk perjalanan
1 Raja-raja 19:4-7
Tetapi ia sendiri masuk ke
padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN,
ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku."
Sesudah itu ia berbaring dan
tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia
serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti
bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring
pula.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia
serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti
terlalu jauh bagimu."
Perjalanan rohani kita sangatlah
besar. Perjalanan yang terlalu agung, terlalu luar biasa. Gereja ini didesain
bukan hanya untuk sukses. Kalau untuk sukses, makan sajalah apa yang kita mau
dan apa yang kita suka. Tapi perjalanan kita bukanlah untuk menjadi gereja yang
sukses atau yang memiliki banyak anggota. Ada perjalanan yang too great, terlalu amazing, terlalu luar biasa. Mengapa Tuhan menghabiskan belasan
tahun untuk membentuk dan mendidik hidup Yusuf? Karena perjalan destiny Yusuf berbeda dengan
saudara-saudaranya. Mereka hanya mau menjadi peternak kambing yang sukses. Tetapi desain Allah dalam hidup Yusuf jauh
lebih besar. Perjalanan rohaninya menentukan nasib atas bangsa-bangsa. Kita
punya coorporate destiny yang luar
biasa. Kota ini menunggu kita. Kota-kota menunggu kita. Banyak hal yang akan
Tuhan kerjakan lewat kita. Itu sebabnya makanan kita tidak boleh sedikit.
Makanan kita tidak boleh biasa. Kita harus memakan makanan yang mungkin orang
lain tidak mau makan. Kita membutuhkan makanan seperti itu karena perjalanan
kita adalah perjalanan yang sangat besar.
Perjalanan sangat jauh itu sebenarnya
kurang tepat. Yang benar adalah “terlalu besar, terlalu agung”. Kalau cuma
jalan jauh, kita akan terus jadi musafir. Tapi kalau “too great”, makin lama makin kuat, makin lama stature kita makin
tinggi, sampai ke gunung Allah. Kita berjalan bukan makin lama makin jauh
tetapi makin lama makin naik ke Sion. Sion ada di tempat yang tinggi. Siaon ada
di tempat pemerintahan. Jadi perjalanan rohani kita adalah perjalanan yang
makin naik dan makin naik. Dengan perjalanan makin naik dan makin besar maka
kita perlu makan.
Elia hanya makan sekali lalu dia
tidur. Tetapi malaikat membangunkannya lagi untuk makan. Mengapa harus makan
banyak-banyak? Karena perjalanan kita nanti terlalu besar. Kita akan menjalani
suatu perjalanan yang mungkin tidak bisa ditempuh orang lain.
Selama sekian waktu ini, Tuhan terus
mengingatkan untuk kita harus memiliki kelembutan hati. Harus memiliki
kerendahan hati. Harus menjadi orang yang miskin di dalam roh.
Desain Tuhan dari awal adalah
berjalan dengan manusia. Tidak peduli apakah mereka sedang berdoa ataukah
mereka sedang bekerja. Desain Tuhan untuk manusia adalah berjalan dengan Tuhan.
Itulah sebabnya hanya manusia yang diciptakan serupa dan segambar dengan
diriNya. Di taman Eden, manusia berjalan dengan Allah. Apakah manusia berjalan
sendirian? Tidak! Apakah desain Tuhan untuk berjalan dengan manusia itu hilang ketika
manusia jatuh kedalam dosa? Tidak! Manusia berjalan dengan Allah. Contoh lain
adalah Henokh yang berjalan dengan Allah. Nuh, adalah orang yang berjalan
dengan Allah. Alasan kenapa Nuh dipilih? Karena dia sudah terbiasa berjalan
dengan Allah. Apa arti pesan ini bagi kita? Kita sudah diberikan makanan, supaya
kita mampu berjalan.
Apa yang kita makan, itulah yang akan
terjadi di dalam hidup kita. Apa yang kita makan akan terbentuk di dalam hidup
kita. Dia yang berasal dari sorga mengirim manna, mengirim roti, mengirim
pewahyuan supaya kita mampu berjalan dengan Dia. Sehingga tidak ada perbedaan
karakter, tidak ada perbedaan nature.
Banyak orang yang tidak mau berjalan dengan Tuhan bukan karena Tuhan tidak mau
berjalan dengan mereka. Karena jika mereka berjalan dengan Tuhan, mereka akan
tersiksa. Berjalan dengan Dia harus mengalami kematian daging. Berjalan dengan
Dia harus bersih dari ambisi. Semua devine
karakter dan apa yang Ilahi harus terbangun. Bagaimana itu bisa terbangun? Makan! Makan apa yang berasal dari sorga.
Apa yang kita makan? Firman Tuhan yang dibagikan kepada kita, itu akan membuat
kita memiliki sifat seperti yang Tuhan miliki.
Itu sebabnya banyak jemaat yang tidak
berubah karena mereka makan makanan yang berasal dari dunia ini. Misalnya Psikologi
dan Theologi. Tapi kalau kita makan apa yang berasal dari sorga, maka kita akan
memiliki kemampuan untuk berjalan dengan Allah. Bersyukurlah kalau kita diberi
makan dari sorga. Supaya suatu hari kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk duduk
di sebelah kita, Tuhan berbicara bersama dengan kita, dan tanpa disadari kita
bercakap-cakap dengan “Seseorang” dan percakapan kita nyambung. Kenapa? Karena apa yang kita miliki sama. Sama seperti
Abraham ketika dikunjungi oleh Tuhan. Sebelum kunjungan itu, ada sesuatu yang
Tuhan bangun di dalam hidup Abraham sehingga ketika Tuhan datang kepadanya,
Abraham tidak berbeda dengan Tuhan.
Mengapa Abraham mampu berbicara?
Mengapa Henokh mampu berbicara sampai mereka lupa kalau mereka sudah sampai ke
sorga. Pasti ada yang dibangun. Makanan rohani yang kita terima, firman yang
kita terima, itulah yang akan membentuk hidup kita. Apa yang akan kita lakukan
kedepan hanya satu yaitu kita berjalan dengan Dia. Kalau kita tidak pernah
membiasakan diri kita untuk firman mengatur hidup kita, kita melakukan apa
saja, kita merasa bebas. Kita merasa tidak ada yang mengatur. Orang yang
seperti itu tidak akan bisa berjalan dengan Tuhan. Kita akan selalu melihat
keinginan kita, kita akan melihat cita-cita kita, kita akan melihat ambisi
kita. Ketika mengambil satu keputusan kita tidak pernah membiarkan pemerintahan
Tuhan. Apa pandangan Tuhan ketika kita buat keputusan? Kalau kita berjalan
dengan Dia, segala sesuatu akan menjadi berbeda. Banyak orang yang ingin
berjalan dengan Tuhan karena mereka melihat hal-hal yang luar biasa. Tapi itu
hanya setengah kebenaran. Kalau kita berjalan dengan Dia, ada hal-hal yang luar
biasa. Tapi yang terutama yang akan terjadi adalah kita harus biasa
menyesuaikan diri denganNya. Ketika kita mati, maka yang dari Dia akan mulai
tumbuh. Kematian daging, kematian dari ambisi, kematian dari keakuan, itu akan
berjalan bersamaan dengan kemuliaan. Itu tidak bisa dipisahkan.
Jangan harapkan kemuliaan Tuhan tanpa
kita mengalami kematian daging, kematian dari keakuan. Itulah sebabnya, makanan
yang dari sorga membentuk hidup kita. Kalau kita termakan makanan dari dunia
ini, bagaimana kita bisa berjalan dengan Dia yang berasal dari sorga? Kita akan
mengalami kesulitan. Dia maunya A sedangkan kita menangkapnya B. Itu yang
kadang terjadi miskomunikasi dengan Tuhan sehingga orang-orang itu tidak
dipilih untuk berjalan dengan Tuhan. Tuhan membutuhkan orang yang bisa berjalan
akurat dengan Dia.
Alasan Daud disiapkan sekian lama,
karena jika Daud sampai memerintah, Tuhan memerintah bersama-sama dengan dia.
Daud adalah orang yang memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk memerintah.
Daud memang adalah raja, tetapi Daud menjadikan Tuhan adalah Raja. Daud memang
raja dan semua orang mendengarkan dia tapi Daud mendengarkan apa kata Tuhan.
Yusuf pun juga demikian. Semua orang Mesir menghambakan diri kepadanya dan
memberikan uang kepada Yusuf, tetapi semuanya itu dia bawa ke Firaun. Firaun
adalah gambaran raja, Yusuf adalah gambaran orang yang diberikan otoritas. Hal
yang luar biasa adalah bahwa Yusuf tidak mengambil semua itu untuk dirinya.
Daud juga demikian.
Hal yang sama akan terjadi atas kita.
Kita akan diberikan kuasa, pengaruh, sumber-sumber daya, kita akan diberikan
akses kemana pun. Tidak akan ada yang tersembunyi lagi. Semua akan dibuka,
semua akan diberikan. Semua akan diakses.
3. Tuhan berjanji akan ada roti setiap hari
Dua kali malaikat menyuruh Elia makan
artinya ada ukuran manusia, ada ukuran Tuhan. Ukuran manusia sudah cukup. “ngapain lagi dengar khotbah? Bukankah
kita sudah pernah dengar?” tapi ukuran Tuhan tidak. Karena Tuhan tahu
perjalanan kita seperti apa. Firman itu belum menjadi hidup kita makanya harus
dikhotbahkan lagi. Itu masih kurang. Karena kalau kita pergi dengan membawa
bekal yang sedikit, kita akan berhenti di jalan. Tuhan ingin kita makan lebih banyak. Tuhan
ingin kita menerima lebih banyak. Tuhan ingin kita memiliki kehausan dan
kelaparan yang lebih besar. Ukuran manusia selalu merasa “aku sudah tahu, kita
cukup makan sedikit, kenapa sih pemimpin kita memaksa kita terus lebih dan
lebih lagi”. Kita tidak mau berhenti di sini. Walaupun kita sudah cukup nyaman
dan pekerjaan kita cukup berhasil, kita tidak akan berhenti di sini. Kita akan
mulai melakukan hal yang lebih besar lagi. Kadang-kadang hal yang besar itu
belum tentu jumlahnya banyak.
Suatu hari apa yang kita bangun mungkin
akan menghadapi situasi yang bernama ujian. Dan ujian itu membuat kita tidak
populer. Ujian itu membuat beberapa hal yang nampaknya terlihat merosot. Tapi
sebetulnya kita sedang dibawah Tuhan lebih kuat.
Kita perlu makan bukan hanya untuk
apa yang hari ini kita butuhkan. Kita perlu makan untuk perjalanan yang kita
butuhkan. Kita betul-betul harus menyiapkan diri sesiap-siapnya. Kita harus
menyiapkan perjalanan ke depan dengan perbekalan yang terbaik. Untuk itu,
ketika kita mendapat kesempatan untuk menerima inputan demi inputan, makanlah
sepuas-puasnya. Ambil Sebanyak-banyaknya. Kita tidak pernah mengalami over nutrisi di dalam roh. Apa yang kita
simpan akan selalu menjadi cadangan. Berbeda dengan makanan jasmani. Kalau kita
makan kebanyakan, maka kita akan mengalami obesitas.
Tetapi di dalam roh, tidak ada yang namanya obesitas. Apa yang banyak kita
terima akan menjadi otot. Nature dari makanan jasmani adalah hanya dibutuhkan
seperlunya setiap hari. Selebihnya dibuang. Tapi kalau makanan rohani, waktu
kita terima, kita seperti menyimpan, menjadi cadangan energi untuk satu
peperangan di depan.
Apa yang Daud terima dari Samuel? Apa
yang Daud terima waktu dia di padang Efrata, itu menyiapkan dia untuk
peperangan yang akan terjadi dengan Goliath, sehingga kata-kata yang selama ini
yang mungkin dia tidak pikirkan tiba-tiba keluar. Alkitab berkata bahwa Roh
Kudus akan mengingatkan kamu. Itu menjadi suatu tabung panah. Satu kali dalam
peperangan, kita membutuhkan firman. Mungkin saat-saat ini kita tidak mengerti
gunanya untuk apa, tetapi satu kali di dalam peperangan, kita akan
mengeluarkannya dari perbendaharaan kita. Bayangkan, kita pergi ke medan perang
hanya dengan membawa peluru sedikit. Maka peluru kita akan cepat habis. Tetapi
ketika kita menyiapkan banyak peluru rohani kita, menyiapkan banyak hal dalam
diri kita, suatu kali dalam peperangan, kita akan mampu menyelesaikan. Kita
tidak akan pernah kehabisan peluru karena itu terbentuk dalam hidup kita, itu
ada di dalam hidup kita.
Matius 6:9
Karena itu berdoalah demikian:
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Ini adalah doa gereja. Tapi kenapa
langsung dihubungkan dengan roti? Kita harus tahu tujuan kenapa kita diberi makan.
Doa di ayat ini hanya bisa diwujudkan oleh orang yang makan. Jadi kalau kita
tidak makan makanan rohani, kalau kita tidak menerima firman di dalam diri kita
maka ayat di atas akan sulit untuk kita wujudkan. Bagaimana kita bisa mewujudkan kehendak Allah,
membawa kerajaan sorga, menjadikan kehendak Allah ada di bumi, kalau kita tidak
mengambil makanan yang berasal dari sorga.
Dia menuntun bangsa Israel
melewati padang gurun, masuk ke tanah
perjanjian, Dia mengirim roti dari surga. Dia memimpin Elia sampai ke gunung
Allah, Dia kirim roti dari sorga. Ini juga yang akan terjadi dalam hidup kita.
Kita akan menjadi gereja yang bisa menghadirkan Allah di bumi ini, kita menjadi
gereja yang membawa kerajaan Allah di bumi ini. BagianNya adalah Dia kirim roti
dari sorga.
Mengapa gereja-gereja apostolik tidak kekurangan pewahyuan? Gereja-gereja
apostolik bisa berkhotbah berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu dan mereka
tidak pernah kehilangan, kekurangan pesan, pengurapan, pewahyuan? Karena itu
adalah roti dari surga yang diturunkan oleh Tuhan.
Dibanyak gereja, kita kehilangan
pewahyuan. Khotbahnya berputar-putar. Tidak ada pewahyuan dari sorga. Roti dari
sorga itu tidak turun. Tuhan itu setia. Dia tahu doa yang kita naikkan adalah
doa yang dasyat. Tidaklah mudah untuk membuat sorga ada di bumi. Bukan gereja
yang biasa yang menghadirkan sorga di bumi.
Kita bersyukur Tuhan memberikan kita
roti setiap hari. Kita tidak kehilangan pewahyuan. Orang-orang yang
berinteraksi dengan kita akan melihat perbedaan karena kita membawa pewahyuan.
Roti kita lain. Roti yang fresh dari
sorga.
Password
untuk mendapatkan roti setiap hari adalah posisikan hidupmu sebagai anak di
dalam rumah.
Perut seperti apa yang perlu kita
siapkan? Kalau Tuhan memberikan roti-Nya setiap hari kepada kita, maka rahim
rohani seperti apa yang harus kita siapkan?
1.
Roh lapar dan haus.
Anak-anak tidak boleh kelaparan di
dalam rumah, karena selalu tersedia roti untuk kita dan didesain untuk kita. Dia
akan mengirimkan kelaparan ke seluruh bumi. Orang akan mencari dan mencari.
Kita tidak boleh mengalami kelaparan di dalam rumah. Kita harus membangun rasa
butuh akan firman. Orang yang tidak
lapar secara rohani tidak akan mampu menjadi jawaban bagi orang lain. Waktu
kelaparan sudah datang atas bumi. Semua orang ingin kita berbicara kepada
mereka. Bagaimana menjawab kebutuhan kelaparan akan firman Tuhan di seluruh
dunia ini? Kita harus makan banyak, supaya waktu kebutuhan itu datang, kita
siap. Kita ada di istana untuk menjadi jawaban. Kita siap untuk mengatakan apa
yang selama ini kita simpan. Apa yang kita terima dari Tuhan, itu yang kita
teruskan. Artinya, apa yang kita terima dari bapa/pemimpin kita, siap untuk di
realisasikan. Kita harus punya nature
haus dan lapar supaya jangan kelaparan. Bangun rasa butuh di dalam hidup kita
agar kita tidak kelaparan.
2. Roh yang miskin
Kita memiliki satu kebutuhan untuk
menerima apa yang diberikan. Ketika Tuhan berbicara “berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah (poor in the
spirit), Dia sedang berbicara tentang satu sifat dalam hidup orang ini
untuk menerima apa yang diberikan. Sayang sekali jika roti yang diberikan dari
mimbar diterima oleh orang-orang yang merasa kaya. Orang yang miskin memiliki
satu kebutuhan. Kita akan melihat orang-orang di luar sana yang hanya
mendengarnya dari mulut kita, ketika mereka ada di Sunday Training atau ketika mereka bertemu dengan kita sendiri,
mereka akan bisa mengalami percepatan, karena selama sekian waktu lamanya mereka
kelaparan. Tuhan sudah bernubuat “Aku akan mendatangkan kelaparan di bumi ini”.
Bukan kelaparan akan makanan dan minuman, tetapi kelaparan akan firman Tuhan. Dan
itu akan segera terjadi.
Apa yang kita hidupi tidak
tersembunyi. Kita tidak meng-advertise
diri kita. Orang akan melihat dan mengamati bagaimana hidup kita. Mereka akan
mengundang kita ke komunitas mereka, mereka akan mengundang kita ke persekutuan
mereka. Akan ada orang-orang yang akan mengundang kita ke gerejanya. Itu akan
terjadi. Gereja-gereja tidak akan bisa menghalangi apa yang sudah dinubuatkan.
Gereja harus direformasi. Ada orang-orang yang terbuka. Tuhan sedang bekerja.
Gereja adalah milikNya. Sinode tidak bisa membatasi. Aturan manusia tidak bisa
membatasi. Orang-orang yang kuat dan selalu mengendalikan gereja tidak akan
mampu menghalau. Kita akan jadi akses. Kita akan masuk ke domain-domain untuk
berbicara di sana. Semua hal akan Tuhan atur supaya mereka bertemu dengan kita
dan kita bertemu dengan mereka. Bukan manusia yang perlu mengaturnya. Sekarang
Tuhan akan buka jalan. Yang harus kita lakukan adalah siap. Ketika mereka
datag, bagikan sesuatu. Sampaikan sesuatu.
Tuhan sedang membuka kawanan-kawanan
yang lain. Jangan pernah berpikir berkhotbah hanya dilakukan ketika ada di
dalam gereja. Dengan berjualan kita bisa berkhotbah. Kadang-kadang kita tidak
berpikir bagaimana caranya. Terlalu ajaib. Tetapi waktu kita ada di dalam
posisi yang tepat, semua jalan akan terbuka.
Pemimpin kita ingin kita sebagai
anak-anak di dalam rumah cukup memiliki makanan rohani agar kita tidak
kekurangan hikmat, pengetahuan, pengurapan. Kita menjadi orang yang multitalent. Disuruh berbicara apa saja
bisa. Ada kesempatan-kesempatan dimana Tuhan melatih kita. Tuhan sedang melatih
kita. Itulah sebabnya kita harus makan banyak. Firman Tuhan yang dibagikan
hari-hari ini harus kita terima banyak. Terima. Jangan terbiasa karena musuh
kegerakan adalah familiarity. Jangan
pernah merasa sudah tahu, sudah mengerti. Jangan makan sedikit. Makanlah banyak karena perjalanan
kita terlalu ajaib. Terlalu besar. Kita harus bangkit.
Hal yang membuat kita gampang puas
adalah ketika kita memiliki mimpi kecil. Jadilah seperti Yusuf yang memiliki
mimpi besar. Tuhan sedang berurusan dengan hati kita. Hal-hal yang menghalangi
Tuhan bekerja sudah disingkirkan/dibersihkan Tuhan. Mengapa? Karena orang yang
murni akan melihat Tuhan. Mengapa kita tidak bisa melihat Tuhan? Karena terlalu
banyak masalah. Hati kita penuh dengan konflik. Jiwa kita penuh dengan
beban-beban masa lalu. Bersihkan itu!
Apa yang kita makan akan membuat kita
mampu berjalan. Hari-hari ini dalam rumah Tuhan selalu ada roti. Selama kita
membangun, kita tidak pernah kekurangan pewahyuan. Selalu ada pewahyuan. Saat
bapa-bapa kita berbicara, kita selalu dibawa kepada sesuatu yang dari sorga.
Kita tidak pernah mendapat sesuatu yang basi atau biasa saja. Kita didesain
Tuhan untuk makan makanan dari sorga. Kita akan berjalan bersama dengan Dia. Mengapa
kita memerlukan makanan dari sorga? Karena dari “kedalaman” akan masuk ke
“kedalaman”. Apa yang kita terima dari rumah bukanlah roti yang biasa. Roti
yang dari sorga. Doa yang diajarkan Yesus tentang “berikanlah makanan kami yang
secukupnya”. Artinya, kita menginginkan roti yang dari sorga. Kita menginginkan
firman yang hidup. Bangun kebutuhan seperti ini karena inilah yang Tuhan mau
untuk kita alami.
Pelayanan yang besar selalu
membutuhkan kekuatan yang besar. Gereja yang menjadi pintu gerbang kota harus
memiliki kekuatan rohani yang cukup dan itu tergantung dari apa yang kita
makan. Kalau kita makan makanan yang menjadi porsi anak, maka kekuatan rohani
kita tidak akan pernah sama lagi. Kita adalah jemaat yang semakin hari semakin
bertumbuh. Makin besar, makin kuat. Apa yang kita makan harus membuat kita
bertumbuh, semakin kuat dan membawa kita kedalam kedewasaan penuh. Makanan
rohani di dalam rumah kita adalah makanan yang sehat, seimbang dan membuat kita
dapat bertumbuh. Tapi permasalahannnya apakah kita lapar dan haus? Memastikan
kita mengalami pertumbuhan karena di depan sana ada pelayanan yang semakin
besar. Ada promosi yang sedang datang atas hidup kita tapi semua itu ditentukan
oleh kekuatan rohani kita. Untuk itu kita harus terus membangun manusia rohani
kita karena untuk menghadirkan Tuhan di tengah-tengah kota bukanlah pekerjaan
yang mudah. Menghadirkan Tuhan ditengah-tengah bangsa bukanlah pekerjaan yang
gampang dan yang harus kita lakukan adalah membangun manusia roh kita semakin
kuat dan semakin bertumbuh.
Kalau kita bertumbuh, maka kita tidak
punya kesulitan mengubah kota. Kenapa gereja selama ini melakukan banyak proyek
tetapi tidak punya kekuatan? Karena orang di dalamnya tidak mengalami
pertumbuhan. Kenapa tidak mengalami pertumbuhan? Karena mereka hanya ingin
makan dari remah-remah. Mereka hanya memilih apa yang mereka sukai dan mereka
inginkan. Tapi kalau kita berketetapan untuk memakan makanan rohani yang sama
dan minum minuman rohani yang sama yang berasal dari sorga, entah itu baik,
entah itu manis atau pahit, maka kita punya cukup kekuatan.
Ketika kegerakan datang, ada dua hal
yang selalu terjadi. Orang yang menyiapkan diri dan selalu membangun imannya
dan tubuhnya secara rohani, maka waktu gelombang rohani datang, Tuhan membawa
dia untuk menjadi tokoh di sana. Mereka akan move as one dengan kegerakan yang ada. Tuhan membawa dia untuk berlari ditengah
kegerakan yang besar.
Lalu bagaimana dengan orang yang
tidak mau makan apa yang sehat dan yang berasal dari sorga? Kegerakan itu juga
akan membunuh mereka.
Makanan rohani yang kita terima dari
sorga akan mampu membawa kita mengalami perjalanan rohani yang besar, dasyat
dan ajaib. Sekian waktu lamanya kita dididik dan dilatih karena kita akan
melihat kegerakan besar akan datang atas Indonesia. Gereja-gereja bangkit,
orang-orang bangkit, komunitas-komunitas bangkit. Lalu bagaimana caranya kita
mengambil bagian? Dengan cara makan jatah dan porsi kita. Kita butuh makanan,
kita butuh roti. Kita tidak boleh makan yang remah-remah, kita harus makan
roti. Roti yang tidak serba sedikit tapi roti jatah seorang anak raja. Ini
waktunya kita tidak lagi lapar dan haus tapi kita rakus akan hal-hal yang
Ilahi.
Kalau Tuhan ingin membawa kita masuk kedalam sebuah
pelayanan yang lebih besar , lebih kuat dan lebih berdampak, maka orang di
dalamnya harus punya cukup kekuatan rohani. Dari mana kita punya kekuatan
rohani? Kalau kita makan. Karena apa yang kita makan menentukan apa yang akan
kita keluarkan. Rindukan makanan dari surga. Rindukan keberadaanNya, rindukan
pewahyuan firman yang berasal dari tahta Tuhan. Miliki rasa rakus akan hal-hal
rohani. Tidak cukup kita tahu dan mengerti. Miliki ketetapan hati untuk
membangun manusia roh kita, mengejar dan mencari Tuhan mengalahkan rasa ngantuk
kita, mengalahkan rasa capek kita, mengalahkan rasa lelah kita bahkan mengalahkan
rasa bosan kita. Berketetapan mencari Tuhan sampai firman dari sorga datang
atas kita dan kalau roti dari sorga datang atas kita, maka dikatakan bahwa “perkataan
yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”. Kita akan terus bisa bergerak,
melangkah, bertumbuh, lebih kuat. Itulah yang menjadi bagian kita.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar