http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

EQUALIZATION


How the son of man become the son of God? Kita harus mengalami yang namanya penyetaraan. Di dalam perjalanan kerohanian kita, kita tidak lagi memulainya dari titik nol melainkan kita tinggal melanjutkan karena ada seseorang yang sudah berjalan dan memulainya yaitu bapa rohani kita. Apa yang kita perlukan sekarang bukanlah mencari jalan sendiri tetapi yang kita butuhkan adalah menyetarakan hidup kita dengan pemimpin atau apa rohani kita. Untuk itu sangat penting untuk terkoneksi dengan seorang bapa rohani karena tanpa terkoneksi dengan akurat maka tidak akan ada yang bisa ditransfer ke dalam hidup kita. Pastikan tidak boleh ada ganjalan di hati kita sebaliknya hanya rasa respek dan mengistimewakan bapa rohanilah yang harus terbangun di dalam hati kita.

Kejadian 22:5  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Kejadian 22:6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Untuk menjadi anak di dalam rumah, kita harus meng-upgrate diri kita dengan cara mengikuti semua proses pembentukan yang ada di dalam rumah sehingga kita bisa berkolaborasi dengan bapa rohani kita. Ketika kita menjadi anak, maka kita dapat menyentuh dan membawa perubahan kepada bangsa-bangsa sama seperti bapa rohani kita namun untuk bisa sampai ke pada bangsa-bangsa, ada harga yang harus kita bayar sebagai anak. Memikul salib artinya tidak mengeluh untuk sesuatu yang kita korbankan. Jangan meminta orang lain untuk memikul salib kita dan mulailah berkorban untuk rumah rohani sebab pengorbanan yang kita lakukan bagi rumah adalah sebuah kehormatan.

Untuk mengalami penyetaraan, kita harus berjalan bersama-sama dengan seorang bapa rohani. Ayat firman berkata “Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kalimat ini menjelaskan bahwa seorang anak bukan berjalan di belakang bapanya melainkan bersama-sama, satu langkah, beriringan, satu frekwensi, dan mengalami dimensi rohani yang sama.

Salah satu tekhnologi terbaru untuk mengakses sesuatu yang ada di dalam diri bapa rohani adalah dengan cara mengdengarkan ulang khotbahnya kemudian mengikuti setiap kata-kata yang diucapkannya. Pastikan kata-kata yang ada di dalam mulut bapa kita menjadi kata-kata kita juga. Hal ini adalah salah satu cara untuk men-download apa yang ada di dalam diri bapa rohani kita dengan cepat. Pada prinsipnya di dalam suara ada kehidupan. Apa yang diucapkan oleh bapa kita adalah kehidupan yang dapat menciptakan sesuatu di dalam hidup kita karena dengan berkata-kata maka  akan mempercepat proses penyetaraan, membuka sorga dan mengubahkan hidup kita.

Yesaya 59:21  Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.

Firman yang diajarkan kepada kita di dalam sebuah rumah rohani bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dilakukan dan juga bukan sebuah misteri untuk dimengerti melainkan sesuatu yang jelas. Permasalahan sekarang adalah banyak di antara kita sebagai anak rohani yang tidak mengerti firman yang disampaikan oleh bapa rohani kita sendiri karena kesalahan ada di pihak kita. Tidak adanya pengertian yang akurat membuat kita terkadang gagal paham apa yang dimaksudkan oleh sang bapa. Disinilah proses pembelajaran firman dimulai. Jika kita tidak mengerti, artinya kita harus melakukan suatu usaha untuk bisa mengerti yaitu mendengarkan firman dan melakukannya. Proses mendengar dan melakukan inilah yang membuat kita menjadi orang-orang yang bijak, otak kita di-upgrate dan kapasitas kita semakin diperbesar. 

Ulangan 30:11  "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. (12) Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? (13)  Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang  akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?

Ulangan 30:11  For this commandment which I command thee this day, it is not hidden from thee, neither is it far off. (12)  It is not in heaven, that thou shouldest say, Who shall go up for us to heaven, and bring it unto us, that we may hear it, and do it? (13)  Neither is it beyond the sea, that thou shouldest say, Who shall go over the sea for us, and bring it unto us, that we may hear it, and do it?

Dari ayat di atas kata “do it and hear it” dikatakan sebanyak dua kali yang artinya ketika kita mendengar firman ada sesuatu yang dituntut dari kita yaitu doing something. Jika kita ingin bertumbuh maka kita harus melakukan sesuatu yang ekstra dan bukan hal-hal yang biasa. Ketika kita melakukan sesuatu yang ekstra, maka sorga akan melakukan validasi. Jadilah orang yang melakukan sesuatu dengan  ekstrem, extra dan extravagan. Doing something extrem!!!

Ulangan 30:14  Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Ketika Tuhan melepaskan firman, Dia ingin firman itu menjadi daging dan diperkatakan oleh manusia. Firman yang dilepaskan oleh bapa kita harus sampai ke tahap “From generation to generation”. Artinya firman yang dilepaskan dari bapa kita tidak hanya sampai kepada kita melainkan akan diteruskan ke generasi berikutnya. Namun bagaimana agar mata rantai firman ini dapat terjadi? Yaitu dengan cara menyimpan perkataan, pengajaran, doktrin dan keyakinan bapa rohani kita sambil mengucapkan secara berulang-ulang inti pesan yang disampaikan oleh bapa rohani kita karena firman yang kita yakini harus diucapkan.

Sebagai anak di dalam rumah, jangan mengurus urusan orang lain yang tidak akurat. Namun berfokuslah untuk mendengarkan perkataan bapa rohani karena perkataan sederhana dari seorang bapa akan membawa kita berada di posisi kepemimpinan.
Mulailah perkataan yang sama dengan bapa rohani kita sehingga proses multiplikasi orang benar dapat terjadi karena kita memikul tanggung jawab untuk meneruskan perkataan bapa rohani ke generasi berikutnya.


By Ps. Rana Wijaya


 Jika anda rindu mendengarkan rekaman selengkapnya, dapat menghubungi HOT Media:
  Sdr. Yuldi (wa: 081290018644)
  Sdr. Herry (wa: 081240206567)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar