Mika
4:8
Dan engkau, hai Menara
Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali
pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.
Sebelum
kita siap jangan pergi melampaui Bethel. Kalau kita ingin pergi melampaui
Bethel, kita harus memastikan bahwa hidup kita sudah di establish.
Mengapa
Rahel tidak mati di Bethel? Karena ketika gereja masuk dalam dimensi
pemerintahan, apapun yang dikatakan akan terjadi. Kita harus berhati-hati
dengan perkataan kita. Pastikan kata-kata kita tidak boleh keluar dari
kemarahan.
Karena
kita adalah gereja yang memerintah, kita harus berhati-hati dalam berkata-kata
kita. Ketika kita ada di dalam posisi pemerintahan, apapun yang kita katakan
pasti akan terjadi. Contohnya Daud, ketika ia ingin minum air dari perigi
Betlehem, ada orang-orang yang mengeksekusi perkataannya itu. Apa yang kita
katakan, akan ada orang-orang yang mengeksekusi.
Ini
adalah fondasi kita sebelum kita pergi melampaui Bethel. Kalau kita tidak tahu
apa yang kita akan katakan, jangan bicara. Berpikirlah dahulu, sebelum kita
berkata-kata karena kata-kata kita akan dieksekusi. Kita adalah gereja yang mau
masuk di dalam pemerintahan, oleh sebab itu kata-kata kita tidak boleh
basa-basi.
Banyak orang menghentikan perjalanan
hidupnya dengan kata-katanya sendiri.
1. Kalau itu sukar,
bukan berarti tidak bisa dikerjakan.
2.Apa yang belum ada
bukan berarti tidak bisa dilakukan. Semua akan ada ketika kita
memperkatakannya.
Fakta
akan membuat kita mengambil kesimpulan. Tapi kita harus terus mendeklarasikan
dengan kata-kata kita untuk mengubah fakta itu. Karena alam akan mendengar perkataan
kita sebagai gerejaNya.
Banyak orang begitu takut akan permasalahan yang mereka
hadapi sehingga membuat mereka mereka menyimpulkkan fakta begitu cepat.
Amsal
18:22
Hidup dan mati dikuasai
lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Ayat
ini adalah hukum roh dan mempengaruhi apa saja yang kita katakan.
Sesudah
Tuhan menciptakan manusia, Dia menaruh firmanNya di mulut manusia yang Dia
ciptakan.
Kejadian
2:19
Lalu TUHAN Allah membentuk
dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah
semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti
nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia
di ayat ini adalah manusia yang perkataannya masih sama dengan perkataan Tuhan.
Gereja yang memerintah harus berada di dalam dimensi seperti itu. Tangkap
frekwensi yang sama dengan frekwensi Tuhan. Kalau kita ingin masuk dalam
dimensi gereja yang memerintah, kita harus bisa menangkap apa yang ada di dalam
pikiran Tuhan.
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Dia agar bisa
memerintah dengan berkata-kata sama seperti Tuhan memerintah dan berkata-kata.
Inilah yang akan terjadi, ketika kita melepaskan kata-kata kita, maka akan
mengunci dimensi spiritual. Dengan kata-kata kita, maka kita akan membuka dan
kita juga bisa menutup.
Perhatikan
kata-kata kita saat dalam kemarahan dan jangan berkata-kata dalam ketidakakuratan.
Kata-kata
kita tidak dipengaruhi oleh apapun yang berubah atas bangsa kita. Situasi
politik dan apapun yang terjadi di luar sana tidak akan mengubah kata-kata kita
atas bangsa kita. Orang dapat datang dan pergi, tapi kata-kata yang datangnya
dari Tuhan tidak akan berubah. Stay in
the word. Kata-kata kita tidak akan bisa diubah. Pengintai-pengintai yang
dikirim oleh Yosua untuk menyelidiki Kanaan hanya diutus untuk mencari tahu apa
yang ada di daerah itu tetapi bukan untuk mengambil keputusan Apa yang kita
lakukan tidak akan membuat kita mengambil keputusan. Firman Tuhan harus
tergenapi .
Firman
yang datang atas kita adalah akhir dan pasti akan terjadi. Apa yang Tuhan
katakan adalah final. Miliki strong
conviction di dalam diri kita. Ada banyak orang yang memiliki strong conviction di dalam dirinya teapi
teraniaya karena mereka diam dan tidak mau berbicara. Kita harus memperkatakan
apa yang kita yakini. Kita punya kekuatan.
Lakukan
sesuatu. Ketika kita diintimidasi, kita harus mengatakan sesuatu, katakan apa
yang kita yakini.
Kita
bisa melihat fakta yang sama tetapi memiliki kesimpulan yang berbeda. sama
seperti Kaleb dan Yosua yang memiliki kesimpulan yang berbeda dengan ke-10
pengintai itu. Kita adalah gereja yang
tidak mengumpulkan fakta-fakta tetapi memperkatakan apa yang Tuhan katakan. Ada
banyak orang-orang diluar sana akan terbuka karena apa yang berasal dari Tuhan
tidak akan terbendung.
Apa
yang mengalir dari rumah Tuhan, dari tahta Tuhan, tidak akan bisa dihentikan
lagi. Air itu tidak akan semata kaki saja, tapi akan terus naik dan terus naik.
Keep confess to yourselves. Kita
harus bisa berbicara tentang pekerjaan Tuhan. Jangan membuat kesimpulan terlalu
dini ketika kita melihat masalah. According
to your word , the people will obey.
Try yourself.
Jangan
jadi gereja yang biasa. Speak what we
believe. Beritahu bagaimana membangun bangsa, bagaimana melakukan apa yang
Tuhan inginkan dalam hidupmu. Kalau ada yang datang kepadamu, pastikan mereka pulang
dengan masa depan yang berbeda, dengan kehidupan yang berbeda.
Kita
harus menjadi gereja yang tidak minder. Tetapi kita juga harus sopan dan hormat kepada
siapapun juga. Berikan penghormatan yang sama kepada setiap orang.
Tray to
confess what you believe. Kita harus tahu bagaimana berkata-kata. Kita
harus bisa mempengaruhi orang dengan kata-kata kita. berkata-katalah dengan
tepat. Nabi Nathan adalah nabi yang begitu elegan mengungkapkan kata-katanya kepada
raja Daud ketika Daud hidup di dalam dosa.
Siapapun
kita, ketika kita akan berkata-kata, maka kata-kata kita akan didengar oleh
semua domain. Ambil dominion yang telah ditakdirkan atas kita. Jangan takut apa yang
kita akan katakan. Orang-orang bisa berubah, situasi bisa merubah, politik bisa
berubah tapi perkataan kita tidak boleh berubah. Perkataan Tuhan tidak boleh
berubah. Kalau kita percaya bahwa ini adalah perkataan Tuhan yang datang atas
hidup kita, pegang itu. Perkatakan itu.
Banyak
orang yang mengikuti kata-kata orang tertentu supaya menjadi tren supaya banyak
orang-orang yang akan mengikutinya. Kita harus berhati-hati terhadap kata-kata
yang menjadi trend-setter. Karena
kita akan memerintah atas kota ini dan Tuhan tidak akan mendudukan kita pada
posisi kita kalau kita memakai kata-kata yang negatif.
Kuduskan
lidah kita, dedikasikan lidah dan perkataan kita untuk dipakai oleh Tuhan.
Milikilah roh yang tahu berterima kasih. Gunakan kata-kata kita untuk
bersyukur. Cara Tuhan memerintah dan cara kita memerintah harus sama. Jaga
kata-kata kita. ini adalah rumah Tuhan. Kata-kata kita akan mengubah kota ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar