Prolog
Tuhan ingin membawa kita dalam
suatu penyembahan yang bukan ritual.
Terkadang kita menyanyikan
sebuah lagu tetapi lagu itu tidak menyentuh hidup kita. Itu hanya seperti
sebuah “latah” yang keluar dari hidup kita karena dihafal. Yang Tuhan kehendaki
adalah ketika kita menyembah itu berasal dari hati kita yang paling dalam,
berasal dari persekutuan kita dengan Dia. Jika seseorang memiliki persekutuan
dengan Dia, maka kata-kata kita bukanlah kamuflase tapi benar-benar dari hati
kita. Tuhan ingin kita menyembah dalam roh dan kebenaran. Terus aktifkan
kehidupan penyembahan kita. Penyembahan lahir dari dorongan roh dan hati kita
yang paling dalam. Menyembah bukan hanya hari minggu tapi dirumah dan hari-hari
hidup kita. Kita menyembah Dia karena kita mengasihi Dia. Penyembahan kita
manis didengar oleh Tuhan karena lahir dari hati kita yang tulus. Penyembahan
bukanlah lagu dan music yang nyaring tapi penyembahan adalah hidup yang lahir
dari hati yang tulus. Menyembah bukan hanya dengan suara yang bagus tapi
menyembah dalam roh dan kebenaran.
ORANG YANG DIBERKATI TUHAN
Kisah Para Rasul 2:1-4
Act 2:1 Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Act 2:2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk; Act 2:3
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Act 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Orang-orang senang dengan
pencurahan roh tapi kita tidak bisa menunggu terus pencurahan Roh Kudus. Jika kita
melihat setiap kegerakan yang muncul mengalami stagnasi dan berhenti karena
orang-orang hanya fokus dengan pencurahan roh. Berbeda dengan di Kisah Para Rasul,
memang di awal ada pencurahan roh tapi selanjutnya ada pola yang terbangun.
Kegerakan akan berhenti kalau
kegerakan itu tidak melahirkan orang. Orang yang mau memberikan hidupnya untuk
dibangun sesuai pattern yang akurat, sesuai pola yang akurat. Kegerakan di
Kisah Rasul 2 terus berjalan dan melahirkan orang-orang karena mereka
melahirkan pola. Bangkit dan bangun pola dalam hidup kita.
Pencurahan Roh Kudus yang
terjadi dalam hidup kita seharusnya dapat melahirkan orang-orang yang membangun
pola. Bagaimana kita bersikap terhadap uang, bagaimana sikap kita terhadap pemimpin,
bagaimana kita bersikap terhadap saudara kita, bagaimana sikap kita dalam
menyembah, bagaimana sikap kita dalam memberi, dan bagaimana sikap dalam
bekerja? Kita membutuhkan orang-orang
yang membangun pola dan bisa menjelaskan, orang yang cakap untuk menjelaskan
pola apa yang terbangun. Miliki kemampuan untuk menjelaskan agar kegerakan
terus bergulir melibas seluruh kota.
Ada banyak orang yang bekerja
keras mengerjakan sesuatu tapi tidak pernah berhasil tapi ada juga yang tidak
terlalu keras melakukan pekerjaan tapi berhasil. Pertanyaan sekarang adalah
kenapa bisa seperti itu? Semua itu tergantung dengan siapa yang mengerjakannya?
Yusuf adalah salah satu contoh orang yang disertai oleh Tuhan, apapun yang dia
kerjakan, dimanapun dia berada, dia selalu berhasil. Tuhan kita adalah Tuhan
yang tidak pernah menahan kebaikan untuk orang-orang yang hidupnya tidak
bercela.
Mazmur 84:12 Sebab TUHAN Allah adalah
matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan
dari orang yang hidup tidak bercela.
Mazmur 1:1-6
1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
2
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat
itu siang dan malam.
3
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya
berhasil. 4 Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. 5
Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula
orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju
kebinasaan.
Tuhan tidak pernah memberkati
proyeknya, Tuhan tidak pernah memberkati pelayanan yang dilakukan! Yang Tuhan
berkati adalah orangnya, yang dibutuhkan bukanlah pekerjaan dan usahanya tapi
yang dibutuhkan orangnya. Tuhan tidak memberkati pekerjaan tangan kita. Tapi
kalau dia mendapati orang yang tidak bercela, Dia tidak menahan kebaikannya.
Orang yang tidak menuruti nasihat
orang fasik artinya orang itu sama sekali tidak menginginkan nasihat orang
fasik walaupun berhasil. Dia tidak akan mengambil itu sebagai benih dalam
hidupnya. Kesukaannya ialah Taurat Tuhan. Taurat itu sebagai bahan pemikiran
dalam hari-hari hidupnya, Taurat itu sebagai sumber inspirasinya, Taurat itu yang
menghidupkan pikiran dia, Taurat itu direnungkan siang dan malam. Ia seperti
pohon – ‘ia’ adalah seseorang, bukan usaha atau pekerjaan. Apapun yang ia
kerjakan/perbuat pasti berhasil karena ia tidak berdiri di jalan orang berdosa,
tidak tercela. Seberapapun kita bekerja atau memiliki pengalaman/kemampuan
kalau kita bukan orang yang disertai Tuhan, kita akan capek.
Gereja ini berdiri untuk
melahirkan sebuah pattern untuk menjadi orang disertai oleh Tuhan. Ishak dan
Daud juga adalah salah satu orang yang diberkati oleh Tuhan. Tidak peduli dimanapun
kita diutus, diposisi manapun kita ditempatkan, apapun yang kita kerjakan,
kalau kita orang yang disertai oleh Tuhan maka apa saja yang kita perbuat pasti
berhasil. Pekerjaan atau usaha bukanlah masalah, masalahnya adalah orangnya.
Kejadian 6
Kejadian 6:12 Allah
menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan
hidup yang rusak di bumi.
Penyebab bumi rusak bukan
karena hal lain tapi karena manusianya menjalankan hidup yang rusak. Penyebab
bumi rusak adalah karena manusia yang rusak.
Setelah sekian waktu lamanya kita mengerjakan sesuatu tapi tidak pernah
menghasilkan, cek hidup kita. Kalau ada
sekelompok orang menjalankan hidup yang benar dan tidak bercela / yang berkenan
kepada Tuhan, maka apa saja yang dilakukan akan berhasil. Masalahnya adalah
orangnya. Apa
yang membuat kita tidak berhasil? Cek hidup kita dan diposisi manakah kita?
Masalahnya adalah karena kita menjalani pola yang salah.
Amsal 4:23
Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Respon hati kita akan
menentukan pekerjaan tangan kita. Kalau respon kita benar maka hasilnya akan
benar, kita bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpin tapi kalau sikap
hati kita tidak selaras dengan pemimpin kita maka hasilnya tidak akan maksimal
karena tidak ada pola yang akurat. Kenapa kita berdagang, kenapa kita bertani,
kenapa kita melakukan sesuatu? Perhatikan sikap hati kita.