http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

ORANG YANG DIBERKATI TUHAN



Prolog

Tuhan ingin membawa kita dalam suatu penyembahan yang bukan ritual.
Terkadang kita menyanyikan sebuah lagu tetapi lagu itu tidak menyentuh hidup kita. Itu hanya seperti sebuah “latah” yang keluar dari hidup kita karena dihafal. Yang Tuhan kehendaki adalah ketika kita menyembah itu berasal dari hati kita yang paling dalam, berasal dari persekutuan kita dengan Dia. Jika seseorang memiliki persekutuan dengan Dia, maka kata-kata kita bukanlah kamuflase tapi benar-benar dari hati kita. Tuhan ingin kita menyembah dalam roh dan kebenaran. Terus aktifkan kehidupan penyembahan kita. Penyembahan lahir dari dorongan roh dan hati kita yang paling dalam. Menyembah bukan hanya hari minggu tapi dirumah dan hari-hari hidup kita. Kita menyembah Dia karena kita mengasihi Dia. Penyembahan kita manis didengar oleh Tuhan karena lahir dari hati kita yang tulus. Penyembahan bukanlah lagu dan music yang nyaring tapi penyembahan adalah hidup yang lahir dari hati yang tulus. Menyembah bukan hanya dengan suara yang bagus tapi menyembah dalam roh dan kebenaran.


ORANG YANG DIBERKATI TUHAN

Kisah Para Rasul 2:1-4
Act 2:1  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Act 2:2  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; Act 2:3  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Act 2:4  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Orang-orang senang dengan pencurahan roh tapi kita tidak bisa menunggu terus pencurahan Roh Kudus. Jika kita melihat setiap kegerakan yang muncul mengalami stagnasi dan berhenti karena orang-orang hanya fokus dengan pencurahan roh. Berbeda dengan di Kisah Para Rasul, memang di awal ada pencurahan roh tapi selanjutnya ada pola yang terbangun.

Kegerakan akan berhenti kalau kegerakan itu tidak melahirkan orang. Orang yang mau memberikan hidupnya untuk dibangun sesuai pattern yang akurat, sesuai pola yang akurat. Kegerakan di Kisah Rasul 2 terus berjalan dan melahirkan orang-orang karena mereka melahirkan pola. Bangkit dan bangun pola dalam hidup kita. 

Pencurahan Roh Kudus yang terjadi dalam hidup kita seharusnya dapat melahirkan orang-orang yang membangun pola. Bagaimana kita bersikap terhadap uang,  bagaimana sikap kita terhadap pemimpin, bagaimana kita bersikap terhadap saudara kita, bagaimana sikap kita dalam menyembah, bagaimana sikap kita dalam memberi, dan bagaimana sikap dalam bekerja?  Kita membutuhkan orang-orang yang membangun pola dan bisa menjelaskan, orang yang cakap untuk menjelaskan pola apa yang terbangun. Miliki kemampuan untuk menjelaskan agar kegerakan terus bergulir melibas seluruh kota.

Ada banyak orang yang bekerja keras mengerjakan sesuatu tapi tidak pernah berhasil tapi ada juga yang tidak terlalu keras melakukan pekerjaan tapi berhasil. Pertanyaan sekarang adalah kenapa bisa seperti itu? Semua itu tergantung dengan siapa yang mengerjakannya? Yusuf adalah salah satu contoh orang yang disertai oleh Tuhan, apapun yang dia kerjakan, dimanapun dia berada, dia selalu berhasil. Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah menahan kebaikan untuk orang-orang yang hidupnya tidak bercela.

Mazmur 84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Mazmur 1:1-6
1  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 4  Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. 5  Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6  sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.



Tuhan tidak pernah memberkati proyeknya, Tuhan tidak pernah memberkati pelayanan yang dilakukan! Yang Tuhan berkati adalah orangnya, yang dibutuhkan bukanlah pekerjaan dan usahanya tapi yang dibutuhkan orangnya. Tuhan tidak memberkati pekerjaan tangan kita. Tapi kalau dia mendapati orang yang tidak bercela, Dia tidak menahan kebaikannya.

Orang yang tidak menuruti nasihat orang fasik artinya orang itu sama sekali tidak menginginkan nasihat orang fasik walaupun berhasil. Dia tidak akan mengambil itu sebagai benih dalam hidupnya. Kesukaannya ialah Taurat Tuhan. Taurat itu sebagai bahan pemikiran dalam hari-hari hidupnya, Taurat itu sebagai sumber inspirasinya, Taurat itu yang menghidupkan pikiran dia, Taurat itu direnungkan siang dan malam. Ia seperti pohon – ‘ia’ adalah seseorang, bukan usaha atau pekerjaan. Apapun yang ia kerjakan/perbuat pasti berhasil karena ia tidak berdiri di jalan orang berdosa, tidak tercela. Seberapapun kita bekerja atau memiliki pengalaman/kemampuan kalau kita bukan orang yang disertai Tuhan, kita akan capek. 

Gereja ini berdiri untuk melahirkan sebuah pattern untuk menjadi orang disertai oleh Tuhan. Ishak dan Daud juga adalah salah satu orang yang diberkati oleh Tuhan. Tidak peduli dimanapun kita diutus, diposisi manapun kita ditempatkan, apapun yang kita kerjakan, kalau kita orang yang disertai oleh Tuhan maka apa saja yang kita perbuat pasti berhasil. Pekerjaan atau usaha bukanlah masalah, masalahnya adalah orangnya.

Kejadian 6
Kejadian 6:12  Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Penyebab bumi rusak bukan karena hal lain tapi karena manusianya menjalankan hidup yang rusak. Penyebab bumi rusak adalah karena manusia yang rusak.  Setelah sekian waktu lamanya kita mengerjakan sesuatu tapi tidak pernah menghasilkan, cek hidup kita.  Kalau ada sekelompok orang menjalankan hidup yang benar dan tidak bercela / yang berkenan kepada Tuhan, maka apa saja yang dilakukan akan berhasil. Masalahnya adalah orangnya. Apa yang membuat kita tidak berhasil? Cek hidup kita dan diposisi manakah kita? Masalahnya adalah karena kita menjalani pola yang salah.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Respon hati kita akan menentukan pekerjaan tangan kita. Kalau respon kita benar maka hasilnya akan benar, kita bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpin tapi kalau sikap hati kita tidak selaras dengan pemimpin kita maka hasilnya tidak akan maksimal karena tidak ada pola yang akurat. Kenapa kita berdagang, kenapa kita bertani, kenapa kita melakukan sesuatu? Perhatikan sikap hati kita.

ROH KEMISKINAN


Kerutinan akan selalu membunuh kita. Pastikan kita memiliki roh yang bebas maka kita akan menemukan jalan masuk kepada Tuhan. Pastikan kita punya akses kepada Tuhan dan Tuhan punya akses kepada kita.  
 
Hampir di seluruh bangsa yang dilihat adalah “kemiskinan”. Gereja adalah penentu perubahan sebuah bangsa. Dia adalah Sang Jehovah Jireh, Dia bisa memberikan segalanya. Langit dan bumi adalah milikNya. Dia adalah pensuplai yang terbaik.

Kemiskinan adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh gereja selama ini. Kalau gereja ingin mengubahkan “ekonomi” di luar sana, maka lebih dulu gereja harus mengalami Allah sebagai Jehovah Jireh. Roh kemiskinan dapat dimiliki bagi orang yang punya banyak uang dan memiliki banyak barang berharga, ataupun mereka yang tidak punya uang. Bebaskan diri kita dari roh kemiskinan.

Roh kemiskinan yang membelenggu seseorang adalah mereka yang selalu mengharapkan gratis, dana hibah, sumbangan, dll. 

Roh kemiskinan adalah pola pikir yang mengintimidasi / mengganggu pikiran kita dengan keraguan dan kebimbangan, melawan sifat dasar kesetiaan Tuhan dalam menggenapi firman yang dikatakan, dengan demikian menabur benih di dalam diri kita yaitu benih kecurigaan, benih tidak percaya yang pada akhirnya mengaspal jalan untuk keegoisan terisi.

Keegoisan= mengandalkan usaha sendiri, percaya diri yang berlebihan, bergantung pada kekuatan diri sendiri.
Tanda-tanda roh kemiskinan ada pada diri seseorang:
     1.      Roh kemiskinan adalah pola pikir yang terbangun dalam pikiran dan gaya hidup seorang pribadi dengan perasaan yang mendalam akan ketakutan pada kekurangan.
Orang yang mengalami roh kemiskinan sangat takut untuk mengalami kekurangan. Khawatir akan segala sesuatu dan khawatir akan kehidupan yang akan datang Roh kemiskinan membuat kita takut akan kegagalan.

Mat 6:25  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

     2.    Roh kemiskinan membuat kita percaya bahwa kita seorang pribadi yang peduli dan tertarik dalam perjuangan melangsungkan hidup kita. Kita merasa seperti berjuang sendiri untuk berlangsungnya hidup kita. Memaksa kita untuk tidak percaya pada siapapun dan bekerja lebih keras untuk hidup kita. Roh kemiskinan membuat kita gila kerja untuk kelangsungan hidup kita. Berjuang hanya untuk berlangsungnya hidup kita. 

1 Raja-raja 17:7-12: 7  Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. 8  Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: 9  "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." 10  Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."  11  Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." 12  Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

Roh kemiskinan melanda janda di Sarfat dan merasa tidak ada yang peduli dengan hidupnya. Kita bekerja keras untuk menjadi sukses. Roh kemiskinan selalu membuat kita keletihan karena didrive oleh ketakutan. Jangan percaya kalau kita sendiri. Selalu tersedia penolong dalam hidup kita. Selalu ada roh penolong yang akan memampukan kita untuk melanjutkan perjalanan rohani kita dan perjalanan destiny kita.

     3.     Roh kemiskinan mengusik pikiran kita mengenai ketidak-menentuan masa depan kita. Kita merasa tidak ada sesuatu yang dapat dipercaya di masa depan. Kita menjadi kabur melihat masa depan. Kita mulai meragukan bahwa Tuhan merancang masa depan kita. 

Yeremai 29:11:  Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

 Dia menjanjikan kepada kita hari depan yang penuh harapan. Bukan hari depan yang abu-abu atau yang biasa saja. Dia tahu apa yang dirancang dalam hidup kita. Dia menjamin hidup kita.

     4.    Roh kemiskinan mengkondisikan kita untuk mengumpulkan dan memiliki lebih banyak harta/uang dari pada yang kita perlukan.

Lukas 12:13-21: 13  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 14  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 16  Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 17  Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 18  Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 19  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Ketakutan akan masa depan membuat kita ingin mengumpulkan lebih dari apa yang kita butuhkan.  Roh kemiskinan membuat kita menjadi tamak. Kita harus menyadari apa yang kita perlukan bukan apa yang kita inginkan.

DIVINE PROVISION (PENYEDIAAN ILAHI)



Kisah Rasul 2:41-47
41  Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42  Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43  Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44  Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45  dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46  Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47  sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Ini adalah cara hidup jemaat mula-mula. Gereja bukanlah kumpulan para bayi. Gereja harus bertumbuh menuju kedewasaan. Tidak semestinya kita terus menjadi bayi rohani. Gereja bukanlah penjaga bayi-bayi. Gereja Kisah Para Rarus adalah gereja yang bertumbuh. Mereka disukai banyak orang. Mereka bisa berkomunikasi dengan orang-orang disekitar mereka. Banyak orang yang diubahkan lewat hidup mereka.
Sebagai seorang anak yang bertumbuh, kita harus memperlihatkan eksistensi kita, perubahan dan pertumbuhan kita kepada banyak orang. Orang yang bertemu Tuhan akan mengalami perubahan dalam segala aspek hidupnya. Ijinkan Roh Tuhan bekerja dalam hidup kita dan membayar harga untuk mengalami Tuhan, maka Tuhan akan mengubahkan kita. 

Kejadian 22:1-6
1  Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
3  Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4  Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Setiap orang yang mengalami roh kesulungan memiliki devine provision dalam hidupnya. Sorga akan terbuka bagi anak-anak yang memiliki roh anak sulung karena namanya terdaftar di sorga.

Ibrani 12:23: “dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna”.

Kesulungan adalah hal yang luar biasa dan sesuatu yang berharga karena hanya anak sulunglah yang bisa membuka pintu surga. Adalah hal yang wajar kalau kita mengalami devine provison. Ada penyediaan Ilahi, ada peningkatan yang terjadi, ada extraordinary provision dalam hidup kita. Dimensi Jehovah Jireh akan nyata atas hidup anak-anak sulung.

TO BE THE FIRSTBORN



HARI-HARI SORGA

Dimensi sorga dapat kita alami di bumi ini ketika kita membangun komunikasi dengan Tuhan karena Allah kita adalah Allah yang suka berkomunikasi. Ada interaksi dengan Tuhan. Satu langkah ketaatan menghasilkan terobosan. Hari-hari sorga datang ke bumi bukanlah ketika kita kebanjiran emas, job dan uang tetapi ketika kita membangun komunikasi yang intim dan intens dengan Tuhan. Allah kita begitu rindu untuk berkata-kata dengan kita. Mari bangun keintiman dengan Tuhan dalam hidup kita lebih dari apapun, lebih dari siapapun. 

Kekristenan bukan lagi berbicara tentang mati masuk sorga. Kekristenan berbicara tentang hidup dalam iman. Iman lahir dari mendengar Firman. Ada firman yang diperkatakan oleh Dia yang memberi kita harapan baru. Akan ada perbedaan antara orang yang membangun komunikasi dengan Tuhan dengan orang yang tidak membangun hubungan dengan Dia. Mereka yang tidak membangun hubungan dengan Tuhan akan tertinggal jauh, tetapi orang yang membangun komunikasi yang intens dengan Tuhan akan mengalami mengalami terobosan, tanganNya tidak kurang panjang untuk menolong kita, telingaNya tidak kurang tajam mendengar kita, sorga terbentang dalam hidup kita. Perbaiki komunikasi dengan Dia, bercakap-cakap dengan Dia dan bersekutu dengan Dia. Seperti seorang bapa dengan anak, seperti sebuah keluarga. 

Ada banyak orang yang berhubungan dengan orang lain karena ketakutan bukan karena cinta. Kamunikasi yang murni dilandasi oleh cinta, bukan ketakutan. Didalam kasih tidak ada ketakutan. Kita melayani Dia karena kita mengasihi Dia. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, tidak akan membuat kita goyah karena kita mengasihi Tuhan.