Keberadaan kita bukanlah kebetulan dan hidup kita
tidak ada hubungannya dengan dosa Adam dan Hawa bahkan tidak ada hubungannya
dengan kejatuhan setan ke bumi. Karena Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan, sebelum dasar bumi diletakkan, sebelum bumi ada, kita sudah ada dan
sudah dipilih (Kej 1:1-2).
Roma 8:28 “28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.”
Dalam segala kondisi dan dalam segala
sesuatu, Allah turut bekerja . Segala sesuatu termasuk kelemahan, kelebihan, kekurangan, apa yang kita
butuhkan, dan dalam segala kondisi hidup kita, Allah turut bekerja. Allah tidak
lagi diam dan hanya memperhatikan dari jauh, tapi Dia turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil dan kita
tidak akan pernah gagal. Dia yang telah merancang kita dan telah menenun kita dalam
kandungan ibu kita. Maz 139:13 Sebab
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Tidak peduli apa kondisi kita hari ini, Tuhan sudah
memilih kita untuk terus menyatakan Kristus di dunia ini. Biarkan Dia terus
membeberkan apa yang sudah Dia tulis dalam hidup kita.
Bapa disurga tidak pernah menahan berkatNya dalam
hidup kita. Dia selalu mencari alasan untuk memberkati kita. Hanya terkadang
karena ketidak-akuratan kitalah yang membuat berkat itu tidak datang.
Tuhan selalu memulai segala sesuatu lewat manusia. Dan
tidak pernah ingin memusnahkan manusia. Kita ditakdirkan untuk menjadi sempurna,
kita ditakdirkan untuk berjalan bersama Tuhan dan menyelesaikan rencana Tuhan.
Apakah kita meyakini bahwa kita adalah orang-orang yang sudah di
takdirkan/ditetapkan oleh Tuhan?
Sebagai orang yang merepresentasikan Tuhan, kita harus
memiliki gambar diri yang pulih. Biarkan Tuhan memenuhi hidupmu, karena selama manusia
penuh dengan dirinya selalu akan merasa kurang. Biarkan orang-orang melihat
Tuhan di dalam hidup kita.