http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

SUARA TUHAN DI BUMI

Penerima firman yang menjadi suaraNya di bumi. Setiap kali Tuhan bekerja atas sebuah teritori atau generasi selalu membutuhkan orang. Namun tidak serta merta orang yang percaya Yesus dapat menjadi suara Tuhan bagi generasi. Dibutuhkan orang yang berbeda.

Kegemparan akan datang dari bait suci.
Isaiah 66:6  A voice of noise from the city, a voice from the temple, a voice of the LORD that rendereth recompence to his enemies.

Dari bait suci akan menimbulkan suara. Suara ini akan menggemparkan. Artinya bukan suara sembarangan. Ini adalah suara Tuhan yang diberikan kepada gereja. Inilah suara yang akan menentukan nasib kota kota dan bangsa bangsa. Suara Tuhan diperdengarkan didalam rumahNya dan penerima firman menjadikan firman sebagai kehidupan. Sekarang rumah Tuhan tersebut menjadi suara Tuhan di bumi ini.

Yeremia 1:4-10
4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

GEREJA YANG SEMBUH DARI KEBUTAAN, KETULIAN DAN KELUMPUHAN

Pada zaman Daud, orang buta dan timpang tidak dapat memasuki bait suci.

2 Samuel 5:8  Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Itulah sebabnya mereka tidak bisa menikmati hadirat Tuhan dengan leluasa karena kondisi fisik mereka. Secara spesifik Tuhan juga menyatakan bahwa pada zaman Yesus, banyak yang disembuhkan adalah yang tuli, buta dan timpang atau lumpuh.

Matius 21:14  Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.

Hal yang sama pada zaman kita, ada banyak yang tuli, buta dan lumpuh secara rohani. Hal ini membuat gereja tidak memiliki dampak yang signifikan untuk mengubah dunia. Malahan karena kebutaannya gereja menjadi terlena dan ternoda oleh dunia ini.

CORPORATE LIFE

Corporate Life atau kehidupan bersama terbentuk dalam sebuah gereja lokal yang dibangun sesuai dengan pola sorga secara akurat dan termanifestasi melalui sinergi kehidupan dari setiap jemaatnya, sehingga memposisikan gereja lokal yang bersangkutan untuk memiliki kapasitas dan posisi rohani yang melampaui jumlah jemaatnya yang sesungguhnya.
Kekuatan dari sinergi inilah yang membawa kita untuk dapat melakukan jauh lebih banyak dan besar dari jumlah jemaat yang sesungguhnya. Namun untuk hal ini terjadi jemaat harus mau meninggalkan segala sesuatu yang bersifat pribadi 

“Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluaannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul (Kis. 4:32-37).

Perikop di atas berbicara tentang cara hidup jemaat mula-mula; ketika jemaat mula-mula mulai bersinergi, Alkitab berkata mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah, sehingga sebagai akibatnya, apapun yang Tuhan rencanakan atas Yerusalem bisa dengan mudah diwujudkan. Malah Alkitab menceritakan lebih lanjut dalam pasal 5, oleh karena sinergi yang ada terus terbangun, sejak saat itu segala bentuk kefasikan mulai mendapatkan penghakiman dan penghukuman, jemaat mulai hidup dalam takut akan Tuhan dan kebenaran mulai dimunculkan secara lebih nyata.
 

GERAKAN DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

Tuhan sedang membawa kita melanjutkan gerakan doa, pujian penyembahan. Akan terjadi terobosan dalam intensitas hadirat Tuhan. Akan banyak hal yang akan terjadi dalam doa, penyembahan dan pujian yang kita lakukan baik secara individu maupun korporat. Realita Tuhan akan menjadi sangat nyata di tengah kita. Bahkan dalam keseharian kita juga. Itu sebabnya kita sebagai jemaat harus mempersiapkan diri. Dimulai dari Pemimpin atau gembala harus punya gaya hidup doa, penyembahan dan pujian. Gembala tidak boleh disibukkan dengan banyak hal sehingga kehilangan waktu bersama Tuhan secara konsisten.

Yohanes 4:20-24 menegaskan mengenai penyembah dan penyembahan. Yang Tuhan kehendaki ketika menyembah harus membawa nature seorang penyembah. Nature kita menentukan kualitas penyembahan kita. Itulah sebabnya nature kita harus alami perubahan agar kita dapat menjadi penyembah yang benar dalam roh dan kebenaran. Kebenaran berbicara standar. Kehidupan seorang penyembah memiliki standar sesuai firman, tidak ada kompromi. Kej 4, Tuhan menolak persembahan kain karena tidak dalam standar Tuhan. Pastikan kita memiliki nature yang diubahkan dan memiliki standar kebenaran dalam kehidupan kita.

Roh Kudus diberikan sebagai jaminan yang akan memampukan kita memberikan penyembahan yang berkenan. Tuhan sudah mengkondisikan kita dan jemaat untuk menyembah,bahkan menjadi pembawa hadirat Tuhan dimanapun kita berada.

1 kor 6:12-20, 1 yoh 3:24 baca dan renungkan, kita harus menjadi pembawa hadirat Tuhan.  Tuhan ingin membawa kita menjadi pembawa hadirat Tuhan, artinya kehidupan kita selalu alami Tuhan itu nyata. Dengan demikian kemana saja kita pergi dan dimana saja kita berada maka realita Tuhan selalu menyertai, orang akan dapat merasakan perbedaan dan melihat penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidup kita.