Yakobus 1:22
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya,
ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya
di depan cermin.
24
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa
bagaimana rupanya.
25
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar
untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia
oleh perbuatannya.
Ada sekumpulan roh dusta yang
terus bekeja di dalam hidup umat Tuhan yang membuat mereka tidak pernah bisa
sampai kepada kesempurnaan dan hanya terkondisi untuk menjadi penikmat firman
belaka sehingga membuat mereka hanya cukup puas menerima dan mendengar firman
saja tanpa menjadi pelaku dari firman tersebut. Roh dusta bekeja di kalangan
orang percaya dengan menanamkan sebuah perasaan tertentu dan membuat orang
percaya merasa sudah cukup puas saat firman disampaikan dan tidak perlu
berupaya untuk mempraktekkan firman tersebut.
Mengapa kita tidak mengalami pembelaan
Tuhan dalam hidup kita dan seakan-akan realita Tuhan menjauh dari hidup kita? Karena
orang percaya hanya sampai pada titik “hanya mendengar firman”.
2Timotius 4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran
dan pengajaran.
3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4 Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Inilah saatnya orang
kristen tidak lagi memiliki kehidupan yang munafik dan hidup di dua alam tetapi
menjadi pelaku dan eksekutor dari firmanNya karena kitalah jemaat yang berbeda
yang terus menset kecenderungan hati kita hanya kepada firmanNya. Ketika kita
tidak memiliki kelembutan hati serta kehausan dan kelaparan akan firmanNya maka
sulit bagi kita untuk menjadi pelaku firman. Pastikan firman yang kita dengar
di dalam gereja harus dihidupi di luar gereja sehingga orang dapat melihat kita
sebagai terang Tuhan diluar sana.
Bagaimana
membangun kehidupan sebagai seorang pelaku firman?
1. Meneliti
hukum yang sempurna.
Menjadi seorang pelaku firman adalah
kunci agar kita tidak useless. Meneliti
artinya:
a. Melihat dengan membungkuk/melihat dari dekat. Banyak
orang percaya yang hanya hidup dari apa kata orang, namun inilah saatnya kita mengalami
realita firman itu sendiri. Bagaimana untuk menghidupi firman yang bapa rohani
kita bagikan? Dengar ulang, pelajari, doakan, deklarasikan sampai sesuatu
terjadi.
Ayub
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar
tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Melihat dengan
rasa penuh ingin tahu. Ada sebuah dorongan yang muncul dari dalam hati kita untuk
melihat dengan rasa ingin tahu. Ada unsur ketertarikan yang besar dalam diri
kita berkenaan dengan firman yang dibagikan oleh bapa rohani kita. Ini
berhubungan dengan level kehausan dan kelaparan akan firman. Harus ada upaya
keras dari diri kita untuk mempelajari firman yang telah disampaikan oleh bapa
rohani kita.
Yohanes 1:1 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
2
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa
Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah
terang manusia.
5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan itu tidak menguasainya.
Jika kita
memulai dengan firman artinya kita memulai dengan Tuhan dan jika kita memulai
dengan Tuhan artinya Tuhan ada di pihak kita karena segala sesuatu harus kita
mulai dengan firman. Siapa mencari Tuhan akan mendapatkan firman. Ketika kita mencari
firman maka firman akan datang atas kita dan ketika kita bertekun merenungkan dan
meneliti firman Tuhan maka Tuhan akan ada bersama kita.
Bagaimana hal
sederhana untuk kita menjadi pelaku firman? Hal pertama adalah mempelajari
firman dengan baik-baik. Ketika ada firman di dalam diri kita maka kita akan
memiliki kualitas hidup yang unggul. Orang tidak akan memandang kita sembarang
karena ada firman di dalam diri kita. Ketika firman ada di dalam hidup kita
maka firman akan menuntun kita kepada sesuatu yang harus kita lakukan dan itu
akan menjadi sebuah keahlian. Hidup ini hanya berfokus kepada firman.
Di dalam firman
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Jika kita bertekun mempelajari
firman dan meneliti firman dari dekat maka Roh Kudus yang sama yang datang
kepada bapa rohani kita akan datang kepada kita dan menuntun kita dalam segala
kebenaran. Dengan tiba-tiba kita akan mengerti firman, Tuhan mengarahkan kita
kepada jalan damai sejahtera, hidup kita tidak lagi berliku-liku melainkan Tuhan
meluruskan jalan kita. Kita tidak akan pernah takut dengan wabah dan sakit penyakit,
kelaparan, kemiskinan dan masalah-masalah karena di dalam kita ada hidup. Kita
tidak lagi membutuhkan dunia ini melainkan dunialah yang membutuhkan kita
karena di dalam hidup kita ada terang manusia.
2. Bertekun di dalam firman dan kebenaran yang
memerdekakan.
Bertekun adalah
melakukan sesuatu yang rutin dengan cara yang kreatif dan menyenangkan sampai
memunculkan hasil dan dampak yang maksimal, baik untuk diri kita ataupun orang
lain. Kita harus bertekun di dalam doa. Minta Roh Kudus untuk menolong kita di
dalam doa dan pembacaan Alkitab agar kita tidak lelah, bosan dan penat.
Tuhan ingin
membawa kita bukan hanya sebagai gereja biasa tetapi Tuhan ingin menjadikan
kita sebagai gereja model yang memiliki roh keputraan yang sejati. Tuhan sedang
memposisikan kita sebagai gereja contoh di tengah bangsa-bangsa. Tuhan sedang
membawa kita sebagai gereja yang menjadi pola apostolik profetis, sekelompok
orang yang hidup dalam fathering secara akurat, yang memposisikan diri sebagai
anak penghiburan, anak kebanggan bagi bapanya.