1 Samuel 17:1-58
Goliat adalah gambaran raksasa,
badan besar, senjata banyak dan banyak bicara. (1 Samuel 17:4-10)
Sedangkan Daud adalah anak bungsu
yang masih remaja, penggembala kambing domba, bukan tentara Saul, seorang
penghibur musik bagi Saul ketika kerasukan. (ayat 12-15)
Daud mengenal jati dirinya bahwa
ia adalah barisan Allah yang hidup. (ayat 26)
Daud memiliki keberanian. (ayat
32)
Daud memiliki pengalaman hidup
bersama Tuhan. Firman telah membentuk hidup Daud. Penyertaan Tuhan nyata atas
Daud. (ayat 34-37)
Goliat yang besar rubuh dengan
satu sentuhan batu kecil. Mulut besar, badan besar dan gaya yang selangit hanya
dirubuhkan dalam beberapa detik saja.
Bagaimana dengan kita, apakah kita kristen Goliat? Banyak mulut, merasa lebih baik dari yang lain, hanya gaya saja sebagai gereja apostolik tetapi kalah hanya oleh kemalasan, gambar diri yang buruk dan ketakutan?
Bagaimana dengan kita, apakah kita kristen Goliat? Banyak mulut, merasa lebih baik dari yang lain, hanya gaya saja sebagai gereja apostolik tetapi kalah hanya oleh kemalasan, gambar diri yang buruk dan ketakutan?
Atau kita adalah kristen Daud?
Sederhana. Tidak banyak gaya namun sekali kita bergerak sorga terbuka dan
kemenangan selalu terjadi dalam hidup kita.
Pilihan ada di dalam hidupmu.
Goliat atau Daud?
Kekristenan Goliat adalah
gambaran kekristenan yang rapuh, mudah dikalahkan oleh berbagai “RASA” yang
dialami. Berbeda dengan Daud yang tidak bisa dikalahkan oleh gertakan,
intimidasi, dan berbagai perasaan yang ada.
Sadarkah kita semua bahwa bentuk
pekerjaan musuh dalam hidup kita selalu berbicara tentang rasa? Malas adalah
rasa, itu sebabnya disebut rasa malas. Takut juga sebuah rasa. Marah juga
sebuah rasa. Mengapa kita tidak dapat membangun hubungan dengan bapa rohani? Karena
rasa. Mengapa kita tidak bisa menerima keberadaan saudara rohani kita? Karena
rasa. Mengapa kita tidak mau mengirim renungan kepada pemimpin kita? Karena rasa.
Semua yang terjadi di dalam hidup kita dikuasai oleh karena rasa.
Goliat gagal menghadapi rasa malu
dan terhina ketika Daud maju menghadapinya. Badan besar namun tidak mampu
menghadapi rasa yang berkecamuk dalam dirinya. Makanya perkataan yang keluar
adalah membandingkan dirinya dengan anjing. Berbeda dengan Daud, sebelum maju
sudah mengalami berbagai rasa yang tidak enak. Dihina, dimarahi dan dianggap
kecil oleh kakak-kakaknya. Daud menghadapi semua “rasa” itu. Bahkan ketika Saul
tidak menyambut baik Daud, Daud tidak tersinggung ataupun malu dan marah. Daud
tetap santai menghadapi semua itu.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita
adalah kelompok Goliat yang selalu dikalahkan oleh “rasa”? Atau kita adalah
kelompok Daud yang membunuh raksasa “rasa” dalam hidup kita?
Bangkitlah dan alami kemenangan
dalam menghadapi rasa yang terus bergulat dalam dirimu. Rasa malu, rasa rendah
diri, rasa marah, rasa sepi, rasa kuatir, rasa kalah, rasa tertekan, rasa
ditinggalkan, rasa dihina, rasa malas, rasa bodoh, rasa tidak mampu, dan
berbagai rasa yang lain. Itu adalah raksasa dalam hidup manusia.
Kabar baiknya adalah semua yang
kita butuhkan untuk menaklukkan raksasa rasa sudah ada di dalam tangan kita.
Tanpa bantuan dari luar, kita dapat mengalahkan raksasa rasa tersebut karena
Roh Kristus sudah ada di dalam kita. Roh yang membangkitkan Yesus dari antara
orang mati, ada di dalam kita (Roma 8:11). Yang kita perlu lakukan adalah
mengaktivasi roh yang ada di dalam kita. Mulailah mendeklarasikan firman!!
Mulailah perjalanan rohani kita dari titik kemenangan.
Facing the giant!!! Wake up man!!! You can do it, giant killer!!!
Info Ibadah:
SUNDAY TRAINING
DI HOTEL AGRIA BOGOR
JAM 4 SORE
Info Ibadah:
SUNDAY TRAINING
DI HOTEL AGRIA BOGOR
JAM 4 SORE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar