http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

KEMAH ALLAH DI BUMI INI



Ps. Victor Lie sebagai gembala HOT Church mengawali ibadah kali ini dengan mengajak seluruh jemaat untuk terus memiliki modal dasar yaitu hati yang haus dan lapar dan hati yang mencintai Tuhan. Hal itu tidak akan bisa diambil dan dicuri dari kita karena itu sudah menjadi satu dengan diri kita bahkan di level manapun kita dibawa Tuhan, hati yang lapar dan haus akan Tuhanlah yang harus terus kita pertahankan dan kita tumbuhkan. Kalau ada banyak hal di dunia ini yang menarik hati kita dan menyisihkan rasa lapar dan haus akan Tuhan, ini waktunya kita mengambil waktu puasa sepanjang yang kita bisa karena ada banyak orang yang meninggalkan Tuhan bukan karena awalnya tidak mencintai Tuhan tapi karena kehilangan rasa haus dan rasa lapar. Selanjutnya Ps. Victor mengingatkan untuk setiap jemaat menyingkirkan familiarity spirit dan roh kesombongan. Karena familiarity spirit berasal dari roh kesombongan dan itu dapat membunuh rasa lapar dan haus akan Tuhan di dalam diri kita. 

Kali ini Ps. Victor sendiri yang membawa jemaat dalam penyembahan dan di tengah-tengah penyembahan yang ada intensitas penyembahan terasa begitu kuat menguasai seluruh ruang ibadah, Ps. Victor tiba-tiba mengajak jemaat untuk melalukan tindakan iman untuk menghirup udara di dalam hadiratNya, mengimajinasikan bahwa udara yang dihirup adalah udara yang tidak biasa, kemudian terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “ this is the air I breath” tapi kali ini Ps. Victor menekankan kepada semua jemaat untuk tidak asal bernyanyi, bernyanyi bukan untuk menghabiskan lirik lagu yang ada tetapi bernyanyi dengan satu kesadaran penuh bahwa kita membutuhkan hadiratNya lebih dari pada oksigen, karena oksigen yang kita hirup sekarang bukanlah O2 tapi the presence of the Lord dan hendaklah hadirat Tuhan itu tertanam kuat di dalam diri setiap jemaat bahwa yang dibutuhkan bukanlah oksigen tapi hadirat Tuhan. Realita hadirat Tuhan dan cengkraman hadiratNya begitu terasa di penyembahan kali ini. Ada satu kesadaran yang timbul dalam hati setiap jemaat bahwa yang mereka butuhkan sebenarnya bukanlah uang, bukanlah kesenangan dunia bukan juga oksigen yang dihirup sehari-hari tetapi lebih dari pada itu realita hadiratNya. Setelah penyembahan berakhir barulah Ps. Rana Wijaya mengambil bagian untuk memimpin khotbah kali ini.

“Extravagant” adalah kata pembuka dari firman Tuhan yang dibawakan oleh Ps. Rana kali ini, pemimpin di HOT Church yang juga saudara rohani dari Ps. Victor dan rekan pelayanan dalam membangun jemaat HOT Church. Penyembahan tidak memiliki arti kecuali bejana yang membawa keharuman di dalam hidup kita itu benar-benar diremukkan. Insan ini harus remuk supaya keharuman dari pada hal-hal rohani bisa tercium. Ps. Rana menjelasakan bahwa dalam kegerakan ini Tuhan membangun dua dimensi yang keduanya saling berkaitan kuat yaitu Roh dan Firman. Kita bernafas di dalam hadirat Tuhan dan kita ter-capture disana, ketika kita terus membangun di dalam roh setiap hari maka ditangkap oleh realita hadiratNya adalah bagian yang sudah pasti akan kita alami bersamaNya. Ketika kita mengerti hal ini, maka kita akan tetap hidup sekalipun disekeliling kita mengalami kematian. Ketika realita hadirat Tuhan meng-captured kita, kita tidak lagi bergantung kepada oksigen tetapi ada sesuatu yang membuat kita tetap hidup dan itulah realita hadiratNya.

Ketika kita sungguh-sungguh kepada Tuhan, ada banyak orang yang mulai mempertanyakan masihkah 20 tahun ke depan kita tetap bersungguh-sungguh? Bagaimana kita bisa mengalami realita hadiratNya, Bapa pun menginginkan ada banyak orang diluar sana yang berada dalam kematian bisa dibawah keluar dan masuk melalui keberadaan kita ke dalam kemuliaan yang sorga telah sediakan. Kita bersyukur karena kita memiliki bapa-bapa rohani yang menjelaskan tentang dimensi sorga kepada kita yang belum pernah pergi ke sana. Tapi apakah kita juga memiliki kemampuan yang sama menjelaskan apa yang kita alami dengan Tuhan? di tempat yang bernama “kekekalan”, di tempat yang bernama “hadirat Tuhan”, di tempat yang bernama “kekudusan”.
 
Ps Rana menegaskan kita tidak bisa menghakimi orang-orang yang hidup dengan dimensi dunia karena mereka tidak pernah melihat kekudusan sehingga sulit bagi mereka berjalan dalam kekudusan karena mereka tidak pernah masuk dalam dimensi kekekalan, tetapi apa yang kita alami di dalam dimensi kekekalan dapat kita jelaskan kepada mereka. 

Lebih lanjut Ps. Rana membagikan apa yang beliau yakini tentang kambing domba kedar, bangsa yang besar ini akan datang ke rumah Tuhan. ini adalah hal yang begitu mudah kalau Tuhan dapat menemukan rumahNya dan dapat membangun rumahNya di negeri ini, dan di kota ini. Ps. Rana pun mendorong jemaat untuk membangun manusia roh mereka, masuk ke dalam dimensi kekekalan dan alami dimensi yang bekerja disana sehingga kita selalu memiliki pesan bagi kehidupan bahkan bagi mereka yang terus dikuasai oleh sistem dunia. 

Ps. Rana memberikan penjelasan secara jelas tentang stature kita yang tidak ditentukan oleh apa yang kita pakai. Contohnya sekalipun emas ditaruh di dalam karung akan tetap bernilai emas tetapi kalau jerami sekalipun dimasukkan ke dalam mobil mewah tetap saja itu adalah jerami. Kalau hidup kita adalah “emas” orang akan tetap mendengarkan apa yang kita hidupi. Itulah sebabnya bukan berarti kita yang mungkin baru bisa memiliki motor hidupnya dibawah dari pada orang yang naik mobil mewah karena pengaruh kita di tengah-tengah manusia tidak ditentukan dengan apa yang kita pakai. Satu kepercayaan kita adalah bahwa gereja ini (HOT Church) akan punya kemampuan untuk membawa kota ini (Bogor) kepada Tuhan. 

Akan banyak orang yang akan datang kepada kita tapi itu bergantung bagaimana hidup kita dibangun hari-hari karena hal tersebut akan menentukan mereka akan seperti siapa dan ketika mereka datang dan melihat hidup kita, mereka akan hidup sama seperti kita hidup benar. Siapkan diri kita…!!! ketika kita terus membangun di dalam roh, itu bertujuan untuk membuat kita lebih “sakti”. Ketika kita masuk ke dalam dimensi kekekalan dan ketika kita dikenal di tempat maha kudus, lihat apa yang akan Tuhan lakukan, Dia akan memanggil kita, Dia akan memakai kita dan mempertemukan kita dengan orang-orang strategis.

Ps. Rana Wijaya menceritakan bagaimana beliau berasal dari keluarga yang tidak mengasihi Tuhan dan jauh dari Tuhan, tapi dalam kedaulatanNya Ps Rana dipilih sehingga dia mampu berbicara hari ini bahwa apa yang dialaminya bukanlah  hasil usahanya tetapi bukti dari kedaulatanNya. Maukah kita keluar dari masa lalu kita? lupakan “Ur-kasdim”, Kita ada di rumah rohani ini, kita punya rumah rohani yang baru, kita punya takdir yang baru, kita punya alamat yang baru untuk itu jangan bawa kultur kita dari luar sana, jangan bawa kultur dan keluarga dan suku kita karena itu akan menghambat kita, karena orang kerajaan memiliki rasa hormat, mereka tahu memperlakukan orang tua, bagaimana memperlakukan saudara laki-laki dan saudaranya perempuan, bagaimana memperlakukan saudara yang lebih tua atau lebih muda. 

Jangan kita bayangkan bahwa ketika pemimpin kita melatih kita untuk membangun kehidupan di dalam roh hanya untuk memimpin pujian di depan atau hanya untuk bermain musik pada hari minggu, tapi kita dilatih untuk menduduki kota-kota musuh. Banyak orang yang akan mengikuti kita dan akan jadi pemimpin bukan hanya di gereja tapi takdir kita memimpin bangsa-bangsa kepada ketaatan. Siapkan diri kita..!!! ketika kita membangun di dalam roh, maka Tuhan akan membuka banyak akses di dalam hidup kita.

Kisah extravagance yang dilakukan oleh seorang perempuan berdosa yang memiliki buli dan dibawanya untuk membasuh kaki Tuhan menunjukan arti sebuah penyembahan yang sejati karena sebenarnya murid-murid masih belum bisa membedakan apa itu pelayanan dan penyembahan karena  keduanya adalah hal yang berbeda, kita dapat melayani tapi belum tentu sedang menyembah Tuhan diwaktu yang sama. Tapi perempuan ini tahu bagaimana menyembah itu, apa yang dia lakukannya menjadi sangat ekstrim bukan hanya untuk orang-orang farisi tapi juga untuk para murid-murid yang sudah sekian lama mengikut Yesus,  para murid dalam pandangannya menilai apa yang dilakukan si wanita tersebut adalah sebuah “pemborosan”.  Ps Rana menegaskan Worship must extravagance, Penyembahan haruslah “membawa kita untuk memboroskan hidup kita bagi Tuhan”. Kalau kita mau memastikan hidup kita menjadi penyembah yang benar berikanlah yang terbaik. 


Ps. Rana mengajarkan bahwa ketika kita masuk kedalam dimensi spiritual, ada harga yang harus kita bayar dan harga itu mungkin adalah pemborosan bagi orang lain. Misalnya mengapa kita memboroskan waktu terlalu banyak untuk berdoa? Itulah harga yang kita bayar untuk Tuhan. kerinduan pemimpin kita adalah bangkitnya orang-orang yang mendownload apa yang mereka bangun di dalam hidup mereka. Daud adalah contoh orang yang menyembah secara extravance, sekalipun dia adalah raja tetapi bukanlah hal yang sulit baginya untuk melompat-lompat saat membawa tabut Tuhan kembali pulang ke Israel. Dia memberikan yang terbaik dan tidak mau memberi secukupnya. Mengapa gereja suam? Karena mereka menyembah Tuhan secukupnya, ketika apa saja yang kita lakukan untuk Tuhan “secukupnya”, itu bukanlah penyembahan tapi itu hanyalah melayani, beda halnya dengan si wanita yang menyembah, tidak ada yang menyuruh untuk meminyaki kaki Yesus tetapi dia memiliki kerinduan “apa yang terbaik yang aku punya”, buli-buli yang seharga gaji setahun dibelikan untuk buli-buli ini dan dia memulainya dari tempat yang paling rendah yaitu di kaki Yesus. Ada sebuah prinsip ketika kita mencuci kaki seseorang, maka kita menyediakan diri kita ditempat yang paling rendah. 

Hal profetik juga berkaitan dengan penyembahan. Orang tidak bisa menyembah kalau tidak dihidupkan dalam dimensi profetik. Mengapa ada orang yang mau membayar mahal untuk Tuhan? Mengapa ada orang-orang yang mau memboroskan hidupnya untuk Tuhan? Karena mereka bisa menangkap hal-hal masa depan yang tidak bisa dilihat olah banyak orang. Kalau kita tidak punya kemampuan profetik maka penyembahan kita hanyalah berupa kewajiban. Kemampuan untuk bisa melihat apa yang terjadi di sorga dan apa yang terjadi di masa depan memampukan kita untuk bisa menyembah secara extravagance. Ketika kita mulai mengaktifasi dan membangun roh kita, maka kita akan tahu apa yang mulai Tuhan taruh di dalam roh kita. Ketika Tuhan menaruh sesuatu di dalam diri kita, belajarlah untuk mentaatinya. Ketika kita belajar apa yang Roh katakan, maka kita akan bertemu dengan apa yang namanya define encounter.  Kita akan mengalami perjumpaan-perjumpaan Ilahi dengan seseorang kita akan bertemu dengan moment-moment yang secara Ilahi di design oleh Tuhan. Apa yang pernah kita pelajari tentang dimensi profetik, tentang dimensi doa, tentang membangun roh kita tidak akan berakhir menjadi rutinitas atau tradisi tapi itu akan membawa kita keluar dan menjelaskan apa yang berasal dari surga sehingga kita bisa membawanya ke bumi sehingga kota ini akan mengalami lawatan dimana Tuhan hadir, kota ini akan mengalami dimana kemah Allah ada di muka bumi ini. Kerinduan pemimpin kita adalah banyaknya orang datang kepada Tuhan dan tidak hanya kita tapi ada orang-orang dari berbagai latar belakang akan datang ke kota ini (Bogor). Biarlah kehidupan roh dan kehidupan doa yang kita bangun akan membuat kita dapat memanggil bangsa-bangsa dan menghadirkan surga di muka bumi ini. 

Ditengah-tengah firman disampaikan, Ps. Rana mengajak jemaat berdoa dan mendedikasikan hidup jemaat untuk menjadi rumah Tuhan dan hari-hari doa dan penyembahan dapat menarik turun hadirat Tuhan bukan hanya atas hidup jemaat secara pribadi tetapi atas kota, bangsa dan orang-orang yang ada.
Lebih lanjut Ps. Rana mengatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan roh sehingga sejahat apapun mereka, ada satu kemampuan di dalam diri mereka untuk memahami apa yang spiritual. Walaupun sudah dirusak oleh dosa, tapi manusia masih bisa menjangkau apa yang kekal dan ketika gereja membangun dengan benar dan membawa apa yang kekal dan menghadirkan apa yang dari sorga, mereka akan mulai tertarik. Suara Tuhan di dalam hidup kita akan sampai kepada bangsa-bangsa karena itu tidak hanya suara yang berasal dari rumah Tuhan tetapi itu adalah suara dari Tuhan. 

Ps. Rana juga mengajak jemaat agar gereja terus mendeklarasikan bahwa Bogor adalah the shinning city dibalik fakta Bogor yang selalu mengalami hujan. Mendeklarasikan masa depan kota Bogor sebagai the shinning city, kota dimana entrepreneur bangkit, kota yang bukan hanya dibangun tapi kota yang akan membangun Indonesia. (untuk mendengarkan deklarasi dan nubuatan tentang kota Bogor, bisa mendengar langsung rekaman mp3-nya di bagian bawah resume ini). 

Ps. Rana wijaya memperingati setiap jemaat bahwa banyak Jemaat tidak bisa menjaga hadirat Tuhan. Mereka mengalami perjumpaan Tuhan yang luar biasa dipagi hari, Tuhan menyatakan diri secara dasyat tetapi pada jam 9 pagi, hidupnya sama dengan orang-orang dunia. Mereka penuh dengan kemarahan, penuh dengan keluh-kesah. Mengapa? Karena kita tidak bisa menjaga hadirat Tuhan. ketika kita masuk dalam dimensi kekekalan, maka mulut kita akan penuh dengan apa yang berasal dari kekekalan. Kita tidak akan menjadi marah karena sesuatu yang sepeleh dan kecil. Biarkan Tuhan menolong kita supaya pada waktu pagi kita berdoa, kita menjadi rumahNya. Tetapi pada waktu kita sedang bekerja, kita tetap menjadi rumahNya.  Banyak orang menginginkan apa yang kita bawa, itu sebabnya jangan tukar kemuliaan yang kita bawa dengan dunia ini. Ps Rana mengakhiri firmannya dengan pesan bahwa Tuhan tidak akan berhenti sampai apa yang seharusnya kita alami, apa yang seharusnya gereja alami kita terima secara penuh. Stay in the house and bring the presence of the Lord.

Ps. Victor Lie sebagai gembala HOT Church menutup pemberitaan firman dengan berkata bahwa rumah Tuhan itu betul-betul strategis. Apa yang ada di dalam rumah Tuhan akan selalu mengalir ke kota entah rumah Tuhannya baik atau rumah Tuhannya buruk. Kalau diperhatikan bahwa apa yang terjadi di dunia luar selalu dimulai dari gereja. Kalau kita ingin membawa perubahan bagi gereja, kita harus dapat memastikan apa yang kita alirkan. Sebuah niat dapat menggoncangkan alam roh, jadi kesimpulannya betapa harus saleh dan kudusnya hidup kita dengan cara “jadilah kuat karena kasih karunia”. Boroskan hidup kita bukan untuk hal yang sia-sia tapi untuk sang Raja. Yang kita ingin saksikan ialah Sang Raja itu sendiri, ada prinsip kerajaan yang perlu kita terus ingat bahwa Sang Raja tidak pernah bisa hadir begitu saja tanpa si rakyat membuka diri, menyiapkan diri dan pada akhirnya Sang Raja datang dengan seluruh kemuliaanNya. Ada satu alasan yang dikemukakan oleh Ps. Victor Lie sebagai alasan mengapa jemaat didorong membangun manusia roh dan dimensi profetis? Supaya kita menjadi kemah Allah di bumi ini. Ps. Victor Lie berharap bahwa semua potongan-potongan khotbah yang selama ini jemaat HOT Church dengar sudah memiliki pizzle yang utuh sehingga kita mengerti akan dibawa ke mana dan menjadi apa. Puzzlenya tidak berantakan lagi tapi sudah merupakan gambar yang jelas yaitu menjadi kemah Allah di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar