http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

SPECIAL VALENTINE “KELUARGA YANG MELAHIRKAN KEGERAKAN”



Saat Tuhan pertama kali bekerja  ditengah-tengah bumi ini, IA memulainya dari sebuah keluarga. Sangat penting untuk memasuki pernikahan dengan cara Tuhan agar kita melahirkan kegerakan bagi bangsa-bangsa dan mengalami realita Tuhan di dalam pernikahan kita. Hal ini sangat penting bagi kita yang akan memasuki jenjang pernikahan. Lalu bagaimana dengan yang sudah berkeluarga? Belum ada yang terlambat. Selama kita masih hidup, masih ada kesempatan, tidak peduli seberapa hancur keluarga kita dan konflik yang terjadi di dalam keluarga kita. Tuhan yang memulai institusi yang resmi yaitu keluarga di bumi ini, itulah sebabnya Dia memberikan keyakinan kepada kita bahwa IA akan bekerja sekali lagi dalam keluarga kita. 
 
Keluarga kita memegang peranan penting untuk lahirnya sebuah kegerakan. Tapi keluarga kita juga dapat diinisiasi oleh roh-roh jahat untuk melahirkan generasi yang melakukan hal-hal yang buruk dan lebih jahat dalam kehidupan kita. Hal ini tentu tidak kita kehendaki. Yang kita kehendaki adalah bagaimana keluarga kita melahirkan suatu kegerakan besar di Indonesia.

Kejadian 2:20-25
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Manusia pertama yaitu Adam diberi penolong yang “sepadan” dengan dia yaitu perempuan, bukan hawa. Dan perempuan itu bernama “tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku”. Tuhan yang membangun perempuan, bukan yang lain atau usaha manusia. Tuhan membangun wanita untuk diposisikan menjadi “sepadan” dan BUKAN “seiman”. Sepadan dengan se-iman sangatlah berbeda. Kita bisa memilih orang yang se-iman tetapi tidak sepadan dengan kerohanian kita, tidak sepadan dengan kegerakan yang sedang terjadi dan dengan kebenaran yang sudah kita hidupi. Inilah alasan Tuhan tidak memilih orang yang se-iman kepada manusia pertama tetapi memilih orang yang “sepadan” dengan dia. Mengapa demikian? Karena bagi Tuhan, keluarga sangatlah penting. Bumi dimulai dan diakhiri dengan sebuah keluarga.  Menikah adalah rencana Tuhan. Mari bawa keluarga kita dalam rencana Tuhan.

Kejadia 6: 9-10
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.

Ketika kecenderungan hati manusia hanya tertuju kepada kejahatan, maka Dia menghancurkan peradaban manusia dan memulainya dengan sebuah keluarga yaitu keluarga Nuh. Masalah yang paling penting setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita yaitu bagaimana kita membangun keluarga kita. Prinsip dan sistem Babel pun lahir karena satu keluarga ini. Ketika Nuh mengutuk anaknya yaitu Ham, maka keturunan Ham muncul sebagai keturunan yang menentang Tuhan dengan membangun menara Babel dengan kekuatannya sendiri. 

Kejadian 11:1-9
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Keluarga kita penting dan memegang peranan untuk kegerakan besar di Indonesia. Keturunan kita akan menjadi keturunan Ilahi bagi Tuhan. Bagi yang belum menikah, kita harus berpikir bahwa pernikahan bukanlah karena kesepian dan juga karena nafsu seksual tapi pernikahan adalah rencana Tuhan untuk menggenapi bumi penuh kemulianNya. 

Permasalah keluarga yang tidak pernah selesai di bumi ini disebabkan oleh sebuah keluarga yaitu keluarga Abraham. Ismael diusir oleh bapanya sendiri ketika Ishak lahir. Konflik ini tidak pernah selesai sampai sekarang (Kejadian 21:1-14).

Apa arti dari semua ini? Artinya, membangun keluarga tidaklah main-main.
Yosua 24:15, 31
15  Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
31  Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang mengenal segenap perbuatan yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.

Contoh yang lain adalah keluarga Yosua. Keluarga Yosua memegang peranan penting di masanya. Mereka menjadi teladan di tengah-tengah bangsa Israel. Keputusan Yosua membuat Israel tidak berani macam-macam. Mereka menjadi keluarga yang membawa dan menjaga kegerakan.

Matius 1:18-25
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Di perjanjian baru, Tuhan memulai satu kegerakan dengan sebuah keluarga. Mesias tidak bisa datang ke dunia ini kalau tidak ada keluarga yang menampungnya. Dimulai dari seorang wanita yang berkata “ya, jadilah kepadaku seperti yang Kau katakan”. Untuk itu sebagai wanita, miliki kelembutan hati, keterbukaan dan ingin mengikuti arahan. Kita harus lembut dan terbuka kepada suara Tuhan. Maria memiliki hati yang lembut, yang mencintai kebenaran dan mencintai Tuhan. Demikian juga Yusuf, seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan Maria di depan umum. Yusuf tidak punya pertimbangan untuk taat kepada suara Tuhan. Keluarga Zakharia dan Elisabeth melahirkan Yohanes Pembabtis.  Mereka adalah keluarga yang melahirkan kegerakan (Lukas 1:28-44).

Berkeluarga bukanlah main-main, berkeluarga bukanlah cinta semalam dan bukan karena kesepian. Dia begitu rindu melihat ada keluarga yang melahirkan kegerakan. Dia ingin membangkitkan keluarga yang mengubahkan kota dan bangsa. Itulah sebabnya pernikahan bukanlah main-main tetapi untuk mewujudkan isi hati Tuhan.
Ketika keluarga gagal dalam rencana Tuhan, IA memulai kembali dengan keluarga yang lain. Dia tidak pernah habis akal karena rencanaNya tidak pernah gagal. Dia tidak pernah habis cara. IA ingin membangun pernikahan yang bukan sekedar hidup bersama-sama dalam satu rumah karena pernikahan berbicara bagaimana kita bisa melahirkan kegerakan bagi keluarga yang kita bangun. Melihat manifestasi surga di dalam keluarga kita.


Tapi apa yang terjadi pada keluarga jaman kini? Ini adalah kenyataan yang terjadi pada keluarga di masa kini:

     1.     Adanya konflik yang menyebabkan kehancuran keluarga. Suami atau istri yang terluka, anak-anak yang terluka karena hubungan suami- istri yang berantakan. Hidup masing-masing dan tidak memiliki kata sepakat. Perang dingin terjadi dalam sebuah keluarga. Mereka tidak mengerti apa yang Tuhan inginkan di dalam keluarga mereka. Keluarga yang melahirkan anak-anak monster yaitu anak-anak yang kasar, anak-anak yang memberontak.

     2.     Masalah ekonomi. Masalah ini adalah masalah yang paling banyak menyebabkan perceraian dan perpecahan. Bukan hanya pada orang miskin yang pusing bagaimana cara memenuhi kebutuhannya tetapi juga orang  kaya yang pusing dengan sakit penyakit, bagaimana mengatasi keinginan-keinginan untuk memenuhi nafsu mereka dan dengan anak-anak mereka yang nakal. 

     3.     Pernikahan dadakan. Pernikahan tanpa tujuan. Pernikahan yang lahir karena nafsu semata yang membuat ibu-ibu tidak lagi sayang kepada buah kandungannya. Banyak ibu-ibu sekarang yang membuang bayinya karena pernikahan yang terburu-buru dan  karena nafsu. Menikah tanpa persiapan.

Lalu bagaimana memulai perjalanan rohani di kota ini dengan sebuah keluarga?

1.     Membangun anak muda untuk memiliki prinsip pernikahan yang sehat dan kuat. Tidak sembarang memilih pasangan hidup. 

Kejadia 6:1-3
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Permasalah kita sebagai orang muda adalah memilih pasangan sesuai dengan apa yang kita sukai. Hal ini akan menyebabkan Roh Tuhan diambil dari antara kita. Kalau kita sebagai anak Allah yang dibangun atas dasar kebenaran, maka kita tidak hanya bisa memilih orang yang se-iman, juga bukan hanya sekedar “orang Kristen”, tetapi orang yang sepadan. Ketika kita membangun keluarga di atas firman, maka kita akan membangun generasi yang mengubahkan, keluarga kita akan menjadi berkat.

Mazmur 127:1-5
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

Mazmur 128:1-6
Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Kalau kita membangun pernikahan dengan cara yang benar dan berdasarkan apa yang Tuhan inginkan  serta mengikuti arahan Tuhan seperti yang Dia katakan, maka keluarga kita akan mengalami terobosan. Kebutuhan kita akan selalu dipenuhi. Berkat Bapa akan tercurah. Kita tidak lagi bergumul dengan apapun juga karena Dia berkenan atas hidup kita

2.     Keluarga ilahi akan melahirkan generasi yang Ilahi
(Maz 127:3-5).
Anak-anak kita akan menjadi dampak dan menjadi  pengaruh di generasinya.

Maleakhi 2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Pernikahan itu sangat penting. Yang dikehendaki Tuhan dalam pernikahan adalah melahirkan anak-anak yang Ilahi. Bukan sembarang keturunan tetapi lewat hidup kita, keturunan Ilahi termanifestasi dan menjadi anak panah di tangan pahlawan. 

3.     Keluarga yang harmoni dan bersinergi (Maz 128)
Kita akan melihat bahwa istri dan suami akan bekerja bersama-sama. Sinergi akan terjadi. Lahirnya keluarga Ilahi akan membawa kita memiliki keluarga yang harmoni. Tidak peduli apakah kita berasal dari keluarga broken, tetapi kita bisa meminta kepada Tuhan akan keluarga yang diubahkan.

Deklarasikah hal ini:
Tiba saatnya bangkit anak muda yang tidak akan menikah sembarangan dan tidak akan memasuki pernikahan hanya karena ikut-ikutan, kalau aku memasuki pernihakan, aku pastikan karena suara rohNya datang atasku dan Dia sudah membangun seseorang yang sepadan dengan hidupku yang akan menjadi mitra kerjaku untuk menyelesaikan apa yang menjadi agenda Tuhan di bumi ini. Dan kalaupun aku sudah menikah dan tidak tahu apa yang menjadi Tujuan Tuhan di dalam keluargaku, tapi hari ini aku mau kembali membangun keluargaku menjadi keluarga yang Ilahi, keluarga yang tidak bisa dibatasi oleh kebutuhan-kebutuhan pribadi dan konflik keluarga. Keluarga yang tidak dibatasi oleh apapun juga karena janjiNya terilis dalam hidup kita. 

Inilah kerinduan Tuhan adalah lewat hidup kita, lewat rahim jasmani dan rahim rohani kita agar melahirkan kegerakan dan kebangunan rohani. Kota kita membutuhkan keluarga yang bangkit di dalam roh. Tuhan membutuhkan keluarga-keluarga yang bangkit untuk Indonesia.

BANGKITLAH KELUARGA YANG MEMBAWA KEGERAKAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar