http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

HARVEST TIME

Tuhan sedang membawa kita kepada Harvest Time yaitu masa untuk kita menuai. Dalam Yohanes 4:35 berkata "Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai".
Secara manusiawi ini belum waktunya untuk menuai tapi Yesus berkata kalau engkau bisa melihat, engkau tahu bahwa ini adalah masa penuaian. Sama seperti kita, mungkin ketika kita melihat hidup kita, ini belum waktunya menuai. Secara financial, kesehatan, keluarga, pendidikan, bahkan dalam segala aspek hidup kita, kita berkata”..wah…ini belum masuk pada masa penuaian”. Tapi Alkitab berkata saat kita bisa melihat sama seperti yang Yesus lihat, kita bisa melihat ladang yang Tuhan sudah buka buat kita. Alkitab berkata bahwa sekaranglah masa menuai. Jadi, kalau kita bisa menuai, pastikan kita bisa melihat ladang yang Tuhan perlihatkan kepada kita yaitu ladang yang Tuhan buka buat hidup kita. Kita harus menemukan ladang-ladang yang diberkati Tuhan. Ini bukan hanya berbicara ada berapa banyak rupiah yang kita miliki dari ladang itu tapi ini berbicara tentang bagaimana kita bisa hidup dari apa yang Tuhan rencanakan sehingga ada berkat dan anugerah disana.

Mari temukan ladang-ladang yang Tuhan berikan buat kita. Pastikan ladang itu kita bisa olah, kita garap dan pelihara sampai ladang itu siap untuk dituai. Namun terkadang, permasalahannya bukan pada ladang itu karena ladang itu sudah ada dan sudah menguning tapi masalahannya ada orang yang tidak bisa melihat ladang itu karena mata mereka tidak terbuka. Pastikan kita melihat ladang yang Tuhan buka buat kita maka penuaian akan datang. Masa penuaian itu bukan besok, atau 4 bulan lagi tapi penuaian itu adalah SEKARANG. Kapan kata sekarang itu? Dimulai ketika kita bisa melihat. Pada saat kita bisa melihat, pada saat itu juga kita bisa mengalami masa penuaian atau Harvest Time. Pemimpin atau bapa rohani sudah mengarahkan kita kepada ladang-ladang yang ada, tinggal bagaimana mensiasatinya, bekerja bersama-sama dengan tuntunan Tuhan/Roh Tuhan untuk ladang-ladang itu bisa menghasilkan tuaian seperti apa yang Tuhan janjikan yaitu kelimpahan. Ada ladang Herbal, Blesstea, Beras Sehat, Café, Koperasi Simpan-Pinjam, Minimart, Tour and Travel, Online Shop, Multi-Media/CD, Pendidikan, Dunia Medis, bahkan yang masih kuliah/bersekolah. Semua itu adalah ladang-ladang yang Tuhan buka untuk kita.
Pertanyaannya adalah apakah kita bisa melihat bahwa itu adalah ladang yang Tuhan buka dan disiapkan untuk dituai? Kalau kita bisa melihat hal itu, maka dengan cepat akan tejadi sesuatu. Tapi kalau kita tidak bisa melihat, kita juga tidak bisa mengalami Harvest Time. Kita tidak bisa mengandalkan apapun dan siapapun juga. Kita harus menyadari kalau itu adalah ladang yang Tuhan buka, maka Dia bisa menyediakan apa saja yang kita butuhkan di ladang tersebut.

Ladang-ladang itu sudah banyak, tinggal apakah ada orang yang mau serius untuk mengerjakannya, yang mau mempergunakan semua kemampuannya disana. Apakah sudah ada orang yang mau mengambil tanggung jawab untuk melakukan dan menjalankan semua proyek yang ada. Jangan lagi menunggu pemimpin karena pemimpin sudah bisa melihat ke depan ladang yang Tuhan buka dan sudah menguning dan yang sudah siap untuk dituai. Selama kita tidak bisa melihat, yang muncul adalah rasa pesimis tapi saat kita bisa melihat, kita akan punya harapan. Seperti contoh, ladang Herbal/Beras Sehat, pemimpin melihat bahwa kedepan akan banyak orang yang sadar sehat dan mengejar gaya hidup sehat. Kalau kita bisa melihat apa yang pemimpin kita lihat, maka itu akan terjadi pada kita (2 Raja 2:10). Pastikan kita bisa melihat apa yang pemimpin kita lihat agar kita bisa berjalan bersama-sama menggenapi apa yang menjadi rencana Tuhan. Mengalami apa yang Tuhan janjikan kepada kita. Mari minta Tuhan untuk membuka mata kita agar kita bisa melihat apa yang pemimpin kita lihat. Mungkin selama ini kita bertanya-tanya kenapa pemimpin menyuruh membuka proyek ini dan itu? Karena pemimpin sudah bisa melihat apa yang akan terjadi kedepan. Saat kita melihat, harusnya kita yakin. Saat kita melihat, harusnya kita percaya bahwa ini adalah masa penuaian. 

Ada beberapa hal yang harus kita waspadai saat berada dalam masa tuaian, yaitu:

1.     Pro 10:4-5: He becometh poor that dealeth with a slack hand: but the hand of the diligent maketh rich. He that gathereth in summer is a wise son: but he that sleepeth in harvest is a son that causeth shame.
(Ams 10:4-5: “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panenmembuat malu”)

Di dalam bahasa inggris disebut anak. Ada anak yang berhikmat ada anak yang membuat malu. Tangan yang lamban membuat miskin. Tangan=effort=usaha. Kenapa ada orang yang miskin? Karena tangannya lamban dan tidak punya akal. Ada orang yang tangannya cepat tapi kurang berakal budi.
*Siapa yang mengumpulkan makan di musim panas adalah anak yang berhikmat.
*Siapa tidur di musim menuai adalah anak yang membuat malu. Didalam masa panenan, yang tidak boleh kita lakukan adalah tidur. Kalau kita tidur maka akan ada orang lain yang akan memanennya. Saat sudah mulai menuai kita harus tetap terjaga.
*Arti dari “jangan tidur” adalah mengkondisikan roh kita tetap menyala, jangan ijinkan apapun membuat kita menjadi dingin, tawar hati, suam, malas, letih, atau kehilangan passion. Saat kita kehilangan minat dan gairah, capek, berbeban berat, kehilangan sesuatu yang menarik hati kita, maka kita akan tertidur. Mari cek hidup kita, apakah kita lagi tertidur atau terjaga saat ada tuaian di depan kita. Jangan biarkan roh kita kehilangan api atau berbeban berat. Api, semangat, passion yang dari Tuhan harus tetap kita jaga.

Ada banyak orang yang sudah memulai untuk memelihara dan tinggal selangkah lagi atau bahkan sejengkal lagi untuk memasuki harvest time tapi tidak dapat masuk karena terlanjur capek dan gagal mendapatkan apa yang Tuhan sediakan. Pastikan dimusim panen ini kita tetap terjaga, jangan tidur, jangan biarkan roh kita letih, lesu dan berbeban berat, tanggalkan semua beban, dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun kepada apa yang Tuhan wajibkan buat kita. Set dan kondisikan hidup kita untuk terus terjaga. Kita harus sadari bahwa ini adalah momen dimana Tuhan sedang mengarahkan kita. Jangan kehilangan passion, semangat, dan  gairah. Pastikan kita punya roh yang berapi-api. Waktu ini adalah waktu panen dan yang penting diwaktu ini adalah kita tidak boleh tertidur.

Dalam waktu panen bukan hanya berbicara tentang kelimpahan, bukan juga berkat materi yang ada, atau kita makin kaya dan hidup dalam kesuksesan, tapi Harvest Time berbicara tentang firman akan datang lebih sering, penglihatan semakin nyata, kebenaran makin disingkapkan, pertumbuhan rohani kita makin cepat, akselerasi rohani terjadi di tengah-tengah kita, bahkan apa yang kita doakan langsung terjadi.

2.    Didalam masa Harvest time, ada hal yang paling penting yang harus kita lakukan yaitu membersikhan dan membakar ilalang-ilalang dalam hidup kita. (Mat 13:30). Harvest time adalah masa yang paling baik untuk mengumpulkan ilalang-ilalang dalam hidup kita dan dibakar. Dalam ayat 39 dikatakan bahwa musuhlah yang menabur ilalang tersebut. Saat pemimpin menaburkan benih kebenaran dalam hidup kita, iblis juga ikut menaburkan benihnya. Biasanya kebenaran tumbuh berbarengan dengan ilalang. Sekali lagi ditegaskan bahwa dimasa tuaian ini, bukan hanya berbicara tentang menikmati kelimpahan tapi mencabut dan membakar ilalang yang ada. Apa itu ilalang? Ilalang adalah benih yang ditabur musuh di dalam hidup kita. Contohnya, saat pemimpin menabur tentang dimensi iman, musuh juga akan menabur tentang keraguan. Pastikan ilalang dalam hidup kita dibersihkan, dicabut, dan dibakar. Selama ilalang ada, akan terus mengganggu panenan dan akan terus tumbuh. Selama ini ilalang dibiarkan tumbuh dalam hidup kita. Namun di moment ini adalah waktu kita membersihkan ilalang dalam hidup kita. Ikat ilalang itu, bakar dan lenyapkan. Apa wujud benih ilalang dalam hidup kita? Hanya diri kita dan Tuhan yang tahu. Mari cek hidup kita, masuk dalam hadiratnya dan minta Tuhan menyingkapkan ilalang apa yang ada dalam hidup kita. Mungkin ilalang tentang ketidak-percayaan kepada pemimpin yang selama ini tumbuh, ilalang benih membanggakan diri, merasa diri paling capek, paling berjasa, paling banyak keluar tenaga, paling banyak keluar uang atau ketawaran hati terhadap pemimpin. Inilah waktu terbaik untuk mencabut, mengikat, dan membakar.


Kita harus bisa menemukan ilalang apa yang selama ini kita biarkan  tumbuh dalam hidup kita. Ilalang tentang rasa familiar terhadap pemimpin dan khotbahnya. Inilah waktunya untuk mencabut, mengikat, dan membakar. Kenapa harus dicabut? Karena kita harus menumpasnya sampai ke akar-akarnya. Kenapa harus diikat? Agar tidak ada angin yang menerbangkan benih ilalang tersebut ke tempat lain dan dapat tumbuh lagi. Kanapa harus dibakar? Agar akarnya lenyap dan tidak berbekas. Saat ada ilalang yang kita biarkan tumbuh bersama-sama, akan sangat sulit untuk berdoa dan bertemu dengan Tuhan. Ini adalah awal dimana Tuhan sedang membawa kita kepada Harvest Time. Musim menuai adalah musim dimana waktu yang tepat untuk mencabut, mengikat, dan membakar ilalang dalam hidup kita. Kita harus pastikan bebas dari semua ilalang ini. Tidak terikat pada apapun, memastikan kita tidak melekat pada barang-barang dunia walaupun tiap hari kita terus bersentuhan dengan barang-barang dunia tapi ada waktu-waktu tertentu kita terlepas dari barang-barang tersebut. Hanya Tuhan dan kita yang tahu. Mari belajar menangani semua benih ilalang kita. Seringkali kemewahan dan berkat-berkat yang tersedia malah menimbulkan ilalang disana. Belajarlah untuk bebas dari barang-barang dunia. Belajar untuk meng-upgrate dan meng-update hati kita supaya jangan ada ilalang disana. Ilalang makan, jajan, doa yang malas-malasan, ilalang kekhawatiran, ilalang nonton, ilalang rasa malas, ilalang ketidak-inginan untuk bekerja lebih keras, ilalang kenyamanan hidup, ilalang benih ketidak-puasan, kekecewaan, merasa jadi anak tiri, atau kadang kala saat kita bercakap-cakap tiap hari, benih ilalang itu akan masuk. Mari masuk dalam hadiratNya, masuki tahtaNya agar kita bisa menyadari dan menemukan ilalang-ilalang apa saja yang ada dalam hidup kita. Bedah hati kita dan temukan model ilalang apa saja yang tumbuh dalam hati kita. Cabut, ikat, dan bakar. Cek hidup kita karena kitalah yang tahu hati kita. Kita yang tahu ilalang apa saja yang sudah dibiarkan tumbuh dalam hidup kita, apakah itu konflik batin atau sikap hati yang akurat.
 
Inilah waktu yang tepat untuk mengumpulkan ilalang-ilalang. Kumpulkan benih yang pernah ditabur musuh, cabut, ikat dan bakar. Minta penyingkapan Tuhan benih-benih apa yang pernah ditabur di sana/di hatimu.
Musuh bukan hanya berbicara tentang iblis atau setan. Iblis bisa memakai berbagai media. Iblis bisa memakai orang tua kita, saudara kita sendiri, saudara serumah, teman-teman kita yang sudah keluar dari kegerakan yang kadang mempengaruhi kita, ataupun dalam wujud wanita cantik/pria ganteng. Pastikan kita tetap terjaga dan tidak boleh tertidur agar saat kita sudah mencabut, mengikat dan membakar, kita tidak akan mengijinkan lagi musuh, kondisi atau apapun menabur kembali benih ilalang itu.
Alkitab berkata, inilah waktu terbaik untuk mencabut, mengikat dan membakar ilalang dalam hidup kita. Pastikan apa yang kita lakukan hanya untuk Dia atau saat kita memakai sesuatu barang apakah untuk tujuan tertentu atau kita memang menghargai apa yang Tuhan anugerahkan.
Mari cari benih ilalang dalam hati kita yang selama ini tumbuh. Temukan itu dalam hadirat Tuhan. Cabut ilalang itu karena kalau tidak, pasti akan sangat berbahaya. Suatu kali nanti, kalau tidak dicabut akan menghimpit benih yang baik dalam hidup kita. Inilah Harvest Time. Masa yang paling baik dimana kita mencabut, mengikat dan membakar. Pastikan firman ini terus direnungkan, dengar ulang CD-nya/rekamannya, baca ulang buku ini karena ini adalah petunjuk/pedoman diwaktu ke depan.