Ps. Victor Lie dalam doanya membawa jemaat
untuk memiliki hati yang mencintai Tuhan, mengasihi Tuhan dan hati yang
menyembah Dia. Menyembah Tuhan bukan karena apa yang Dia lakukan tetapi karena
Dia adalah Allah. Mengikuti Tuhan bukan karena roti yang Dia berikan, bukan
karena mujizat yang Dia lakukan bagi kita, tetapi mengikut Dia karena siapa
Dia, Dialah Allah, Dialah Tuhan. Sehingga disatu titik ketika kita datang ke
pada Tuhan, tidak ada lagi permohonan dan keinginan apapun, tidak ada lagi kebutuhan
apapun kecuali Tuhan, realitaNya dan keberadaaNya. Lebih lanjut dalam doa
sebelum Firman dibagikan, Ps. Victor menyatakan bahwa di banyak tempat ataupun
gereja, Tuhan dipuja-puja karena berkatNya, karena mujizatNya. Namun pastikan
di HOT Church, jemaat memuja dan meyembah Dia sebagaimana Tuhan adanya.
Ps. Victor Lie
mengawali firmannya dengan berkata bahwa tahun ini adalah tahun yang luar
biasa. Tahun yang baru tinggal dua bulan lagi tapi sesungguhnya kita sedang
dibawa masuk ke dalam tahun yang baru. Tahun kelimpahan, tahun drastis dan
dramatis. Tuhan sedang membawa kita masuk dalam musim yang baru di mana semua
kemandulan berakhir. Kehidupan yang berbuah banyak telah datang. Kita sudah
memasuki pergantian tahun. Happy new year.
Orang merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, kita sebagai orang
percaya mengadakan tahun baru berdasarkan firman yang datang atas hidup kita. Selamat
datang di tahun yang baru. Tahun yang penuh dengan kelimpahan dan terobosan.
Dia datang untuk memberi kita hidup dan hidup dalam segala kelimpahan.
Kita akan
melihat ada gereja yang tidak biasa. Unusual
church. Gereja yang tidak bisa dimakan oleh api dan singa. Mereka akan
masuk ke dalam dapur api tapi api tidak akan menghanguskan mereka karena Allah
yang hidup berjalan di tengah umatNya. Masa-masa kehidupan yang drastis dan
dramatis sedang datang. Ada banyak hal yang di luar akal sehat sedang terjadi,
ada banyak orang akan berkata “yang demikian belum pernah kami lihat”, tapi itu
akan terjadi di dalam hidup kita dan ketika orang datang di tengah-tengah kita,
mereka akan merasakan ada roh yang berbada, ada roh kebangunan rohani, ada
Allah yang berjalan di tengah-tengah umatNya. Akhir-akhir ini, Tuhan sedang
membersihkan kita seperti api tukang penatu karena ketika gereja dibersihkan,
maka sesuatu yang besar akan terjadi.
Mengapa ada
banyak gereja yang lain yang hidup di dalam perzinahan, hidup semaunya, di
dalam pesta pora dan kemabukan dan Tuhan tidak mendatangi mereka? Dan kenapa
ada gereja kecil yang lain, yang sederhana tapi mereka didatangi Tuhan? Tuhan
terus membersihkan mereka dengan firmanNya dan hadiratNya karena ada sesuatu
yang besar yang akan datang. Sudah tiba saatnya bagi Tuhan membersihkan kita
dengan satu tujuan untuk membawa gereja menjadi tempat bernaung.
Yesaya 4:4-6 apabila
TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda
darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang
membakar.
Maka
TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap
pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal
asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas
semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
dan
sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan
sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.
Putri Sion
adalah gerejaNya. Ketika Tuhan membersihkan noda, segala aib keremajaan, segala
dosa masa lalu dengan roh yang mengadili dan membakar maka Tuhan berjanji
realitaNya akan menjadi sangat nyata. Di tiap doa-doa kita secara pribadi, Tuhan
akan datang secara nyata bahkan di dalam doa-doa korporat, bahkan di tiap
pertemuan, kehadiran Tuhan akan nyata sebagai tudung dan covering. Dia akan datang secara nyata. Dia akan menyediakan awan
serta sinar api sebagai tanda Dia datang. Bahkan Ps. Victor menjelaskan bahwa
kita memang tidak mencari manifestasi, kita tidak berkajang kepada penglihatan,
kita tidak gandrung dengan euforia rohani tapi sebagai tanda Tuhan hadir yaitu
bisa dirasa, bisa dilihat, bisa dialami.
Dalam kesempatan
kali ini. Ps. Victor menjelaskan ketika Yesus
masuk ke dalam bait Allah, hal pertama yang Ia lakukan adalah
membersihkan bait Allah. Semua hal yang membuat bait Allah terkotori harus
dibabat habis, harus dibersihkan karena ini adalah rumah doa segala bangsa bukan
sarang penyamun yaitu tempat berkumpulnya orang jahat.
Mat 21:12-13 Lalu
Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman
Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang
merpati
dan
berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Sekarang kita belum
melihat rumah Tuhan sebagai rumah doa bagi segala bangsa karena masih masa
pembersihan. Kita harus dibersihkan. Ketika Yesus masuk ke bait Allah, hal
pertama yang Dia lakukan adalah membersihkan bait Allah. Pertama-tama Ia harus
membersihkan kita sebagai rumahNya, semua hal yang membuat bait Allah terkotori
harus dibabat habis, harus dibersihkan, karena ini adalah rumah doa bagi segala
bangsa, bukan sarang penyamun. Sarang penyamun yang artinya tempat berkumpulnya
orang jahat.
Dalam kesempatan
kali ini, Ps. Victor Lie menjelaskan 3 point penting mengenai ayat di atas:
· Berjual-beli.
Di
zaman dulu, setiap orang yang mau masuk ke bait Allah harus membawa persembahan
sebagai korban bakaran buat hidup mereka di hadapan Tuhan dan mereka harus
membeli sesuatu karena tidak semua dari mereka adalah peternak. Mereka
menggunakan momen itu untuk menjual apa yang dibutuhkan sehingga bait suci
lebih mirip pasar dari pada tempat peribadatan. Yesus marah karena ada motivasi
dan cara-cara yang tidak akurat terjadi di sana.
Berjual-beli
artinya terlalu sibuk (busy). Selama
gereja terlalu sibuk dengan program ini dan itu, maka Tuhan tidak bisa datang
ke sana. Berjual-beli juga berbicara seperti lounge=kepasifan rohani. Gereja terus diajar untuk pasif. Ketika
mendengarkan Firman Tuhan, respon mereka cukup dengan menganggukkan kepala,
diam. Sikap hati yang berkata “saya akan melayani kalau diminta atau disuruh”
adalah kepasifan. Kepasifan rohani harus berakhir karena itu menjadi sumbatan
bagi rumah Tuhan.
·
Membalikkan meja penukar uang
Penukar
uang berbicara tentang mammon. Selama ini orang selalu berkata hidup bergantung
pada uang. Gereja ketika ingin membangun sebuah proyek dimulai dari berapa
saldonya. Itulah sebabnya ketika Yesus masuk kedalam bait Allah, Dia balikkan
meja penukar uang dengan kata lain Dia berkata bahwa BAIT SUCI TIDAK BOLEH
BERGANTUNG PADA UANG..!!!
· Mengusir pedangang merpati
Merpati
adalah sebuah simbol ketulusan. Di dalam rumahNya, ketulusan diperdagangkan.
Orang yang tulus dan murni justru tersingkir dari rumah Tuhan tetapi orang yang
licik dan dolak-dalik dierami dan diayomi di dalam rumah Tuhan. Hukum terdesak
ke belakang karena orang yang jujur dan tulus dilupakan. Yesus tahu bahwa pada
hari-hari terakhir, ketulusan akan diperjual-belikan, untuk itu Dia bangkit dan
membalikkan meja penukar uang dan berkata “rumah bapa-Ku bukanlah sarang
penyamun melainkan rumah doa bagi segala bangsa”.