SESI 1
Kejadian 6:1-3: Ketika
manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka
lahir anak-anak perempuan,
maka anak-anak Allah
melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai
mereka.
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan
seratus dua puluh tahun saja."
Roh kudus tidak bisa tinggal di dalam
diri kita karena kita masih memiliki banyak keinginan. Kalau keinginan dan
kecenderungan hati kita tidak dapat diselaraskan dengan keinginan Tuhan, maka
Tuhan tidak lagi bisa bekerja di dalam hidup kita. Hal inilah yang menyebabkan
Tuhan tidak bisa bergerak bebas di dalam hidup kita.
Yakobus 1:13-15 Apabila
seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari
Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri
tidak mencobai siapapun.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia
diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Kejadian 11:1-9
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya
dan satu logatnya.
Maka berangkatlah mereka ke sebelah
timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di
sana.
Mereka berkata seorang kepada yang
lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik."
Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah
liat.
Juga kata mereka: "Marilah kita
dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke
langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh
bumi."
Lalu turunlah TUHAN untuk melihat
kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
dan Ia berfirman: "Mereka ini
satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha
mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang
tidak akan dapat terlaksana.
Baiklah Kita turun dan
mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi
bahasa masing-masing."
Demikianlah mereka diserakkan TUHAN
dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
Itulah sebabnya sampai sekarang nama
kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh
bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Pastikan kecenderungan dan keinginan
hati kita tertuju hanya kepada Tuhan.
Beberapa kecenderungan hati yang perlu
kita ubah:
1.
Kecenderungan
hati terhadap mammon. Hidup kita tidak bisa bergantung kepada apa yang kita
miliki atau apa yang tidak kita miliki. Pastikan kita hidup dari tangan Tuhan
yang perkasa. Pastikan kita senang memberi.
2.
Kecenderungan
hati kepada sensualitas. Banya anak muda yang di drive oleh hasrat seks mereka dan mengesampingkan kekudusan. Pastikan
keinginan-keingian kita adalah keinginan yang kudus. Serahkan keinginan seks
kita kepada Tuhan dan jangan mau digairahkan oleh nafsu anak muda.
3.
Kecenderungan
hati yang memberontak. Hati yang memberontak akan membunuh potensi kita dan menjauhkan
kita dari kasih karunia Bapa. Milikilah hati yang mau dikoreksi dan mau
berubah. Hati yang taat dan mengikuti arahan yang ada.
SESI 2
2Korintus 4:1 Oleh
kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar
hati.
Kata “kami tawar hati” di dalam terjemahan
lain artinya “kami tidak kehilangan hati”. Secara lahiriah tetap berfungsi
tapi sudah kehilangan hati yang artinya tidak lagi memiliki gairah seperti
dulu, segala sesuatu menjadi biasa. Saat berdoa kerasa seperti berat. Hal itu
adalah salah satu ciri bahwa kita kehilangan hati. Ini adalah masalah yang
sering terjadi kepada orang-orang di gerejaNya.
Apa penyebab kita biasa kehilangan
hati?
1.
Adanya
dosa yang membuat hati kita menjadi pudar.
2.
Karna
ada ekspektasi atau harapan-harapan yang belum terpenuhi yang berhubungan
dengan janji-janji yang Tuhan berikan. Mimpi dan harapan yang kita miliki belum
terwujud. Tanggulangi janji Tuhan dalam hidup kita dengan tetap percaya pada
Tuhan apapun harganya. Daud, saat berada di Ziglag dan ingin dilempari batu
oleh pengikutnya sendiri, ia tetap percaya kepada Tuhan dan terus menguatkan
keparcayaannya kepada Tuhan.
1 Sam 30:6
Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari
dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena
anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada
TUHAN, Allahnya
3.
Konflik
batin/sakit hati. Ini adalah salah satu roh dunia yang sering mengganggu kita.
4.
Familiarity
spirit. Tidak boleh ada keterpaksaan untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Tidak
boleh ada keterpaksaan untuk menyenangkan Tuhan. Ada banyak orang yang merasa terpaksa
untuk bangun pagi dan berdoa. Banyak yang merasa tertatih-tatih saat ingin
berdoa. Hal ini mencerminkan bahwa ada yang salah dalam hidup kita.
Bagi
orang yang sudah membangun hubungan dengan lawan jenis atau orang yang sudah
berkeluarga, mencintai pasangannya dan melakukan segala sesuatu untuk
pasangannya bukanlah hal yang terpaksa. Begitu pula kita sebagai kekasihNya
Tuhan, kita tidak harus memaksa diri kita untuk berdoa, menyembah dan membaca
firmanNya. Kalau ada rasa keterpaksaan, berarti ada yang salah dengan kita. Dibutuhkan
cinta mula-mula dalam hal ini.
Jangan pernah kehilangan hati kita kepada
Tuhan. Jangan pernah kehilangan cinta mula-mula kita kepada Dia.
Ciri-ciri orang yang kehilangan cinta
kepada Tuhan:
1.
Kehilangan
minat terhadap hal-hal rohani atau yang bersifat spiritual. Saat kita mengengar
kata doa, kita tidak lagi bergairah. Menyembah Tuhan adalah hal yang sepertinya
dipaksakan. Membaca firman adalah hal-hal yang membosankan.
2.
Kehilangan
kemampuan membayar harga. Semua orang suka disubsidi jika ada acara atau
seminar. Banyak orang yang ingin mengikut Tuhan tapi tidak mau membayar harga. Mau
ikut seminar tapi tidak mau membayar harga. Kalau kita kehilangan gairah untuk
membayar harga artinya kita kehilangan cinta mula-mula kita.
3.
Masih
melakukan pelayanan namun hanya sekedar tugas tapi bukan cinta. Apa bedanya
dilayani oleh pembantu dengan dilayani oleh istri? Seorang pembantu melayani
tuannya dan mau melakukan apa saja yang diperintahkan tuannya karena akan
mendapat upah. Sedangkan seorang istri melayani suaminya karena cinta. Pertanyaannya
sekarang adalah apakah kita berdoa dan melakukan segala hal untuk Tuhan karena
cinta dan lahir dari hati atau hanya karena terpaksa? Mari kita belajar
melakukan segala sesuatu karena cinta.
4.
Lunturnya
rasa kasih dan kepedulian terhadap sesama. Careless dan tidak memiliki
kerinduan untuk melihat gereja dan sesamanya diubahkan. Kita tidak boleh egois.
Belajar peduli kepada saudara-saudara di dalam rumah.
5.
Muncul
berbagai alasan untuk membenarkan diri karena kita memiliki filosofi “Tuhan
pasti memaklumi”. Terkadang banyak alasan yang terlontar dari mulut kita saat
mendengar ada acara doa dan puasa. Ketika kita mengalami cinta mula-mula, kita
akan melakukan berbagai macam cara hanya untuk mengikuti kegiatan rohani,
tetapi karena kita mulai kehilangan cinta mula-mula kita maka akan ada banyak
alasan yang akan kita kemukakan hanya untuk menghidar atau tidak lagi mengikuti
acara kerohanian. Inilah tanda-tanda seseorang yang kehilangan hati.
(Bersambung sesi 3…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar