http://goo.gl/qqQ6r3


WELCOME TO HOT CHURCH-GEREJA RUMAH KEBENARAN-BOGOR

INPUTAN NATAL, SRAGEN, DECEMBER 14th, 2014


Terkadang persepsi kita ketika merayakan natal adalah menganggap Yesus seorang bayi kecil yang mungil di palungan, seorang tukang kayu yang lemah. Tetapi dia datang bukan hanya untuk menebus dosa kita tetapi untuk menjadi Raja.

Yohanes 18:37: Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Dia lahir sebagai raja. Dia adalah Raja di atas segala raja dan kita adalah raja-rajanya. Dia memiliki kerajaan yang lebih super dan tidak berasal dari dunia ini. Ketika Yesus lahir, Dia menerima hadiah emas, kemenyan dan mur sebagai persembahan untuk seorang raja. Dia adalah Raja, untuk itulah Dia lahir. Mari sembah Dia sebagai raja.
Tuhan memiliki kerinduan terbesar untuk gereja-Nya memiliki kuasa dan otoritas untuk memerintah seperti Yesus.

Kejadian 39:2
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Di dalam level 39 ini, gereja disertai dan diberkati oleh Tuhan dan selalu berhasil dalam hidupnya. Tapi jangan puas hanya di level 39. Ini bukanlah goal seorang anak Tuhan. Disertai oleh Tuhan dan berhasil saja tidak cukup untuk mengubahkan dunia. Kesombongan Yusuf terlihat ketika dia berkata kepada istri Potifar.

Kejadian 39:8-9  Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
9  bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya…”

Kejadian 41:38
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
                                           
Yusuf dikenali sebagai orang yang penuh dengan hikmat Allah. Jadilah gereja yang masuk dalam level 41 dimana kita bisa mempengaruhi raja-raja. Yang mengubahkan Yusuf adalah ketika kedagingannya mati. Roh Allah bekerja di dalam hidup Yusuf dan mengubahkan kedagingannya. Tuhan mengijinkan kita melewati sebuah proses agar daging kita mati. Agar dunia bisa melihat kita sebagai orang yang dipenuhi oleh Roh Allah. Roh Allah akan memanifestasikan diriNya lewat hidup kita. Itu yang dialami oleh Yusuf. Hal yang sama juga terjadi pada Daniel.

Akan tiba saatnya, ketika kita mengalami daging yang terus mati di dalam hidup kita, maka orang-orang di luar sana akan mendengarkan kita. Marilah kita beralih dari level 39 menuju level 41. Gereja yang bukan hanya diberkati tetapi gereja yang dipenuhi oleh Roh Allah. Orang sukses banyak di dunia ini, tetapi orang yang dipenuhi oleh Roh Allah sangat jarang di bumi ini. Orang yang dipenuhi oleh Roh Allah adalah barang yang langkah. Milikilah pengaruh di dalam masyarakat.


Bagaimana caranya agar kita dikenali sebagai orang yang dipenuhi oleh hikmat Allah.
     1.      2 Timotius 4:10a
”…karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika.”

Demas artinya governor of the people. Orang yang memerintah. Demas menyimpang dari destiny namanya karena Demas mencintai dunia ini. Yang menyebabkan gereja tidak memiliki kuasa karena mereka masih mencintai dunia ini. Terkadang pesona dunia ini datang dan menggoda kita. Bukti bahwa kita masih mencintai dunia ini adalah apa yang menjadi prioritas hidup kita. Kita mungkin pelayanan tapi prioritas hidup kita masih dunia ini. Kalau kita mencintai dunia ini, maka kita akan ditarik oleh dunia ini. Sebaliknya ketika kita mencintai Tuhan, maka kita akan ditarik kepada Dia. Cinta akan dunia ini banyak membelenggu anak-anak Tuhan. Kesuaman tidak boleh mengambil tempat di dalam hidup kita karena orang yang jatuh cinta tidak pernah suam.

Ketika kita berkata kita mencintai Tuhan, maka kita akan betah berlama-lama bersama dengan Tuhan. Kita akan terus mengalami persekutuan dengan Tuhan. Ketika kita bersekutu dengan Dia, semua kegemilangan dunia ini akan sirna. Biarlah cinta Tuhan menarik kita. Ketika dunia menawarkan kemegahan dunia ini, ijinkan cinta akan Tuhan melingkupi kita sama seperti Yesus yang dicobai di padang gurun. Apapun yang dunia tawarkan tidak akan membuat kita tergoda.
  
     2.      Demas meninggalkan aku. Aku adalah ‘Paulus”. Kita membutuhkan “Paulus” di dalam hidup kita. Tuhan membawa “Paulus” di dalam hidup kita untuk memerintah dunia ini. Jangan pernah meninggalkan “Paulus” di dalam hidup kita. “Paulus” itulah yang akan membawa kita kepada kegemilangan dan kejayaan. Jangan pernah meninggalkan bapa dan ibu gembala kita yang sudah mengayomi dan membimbing kita karena mereka adalah “Paulus” di dalam hidup kita. Tujuan pembapaan bukan hanya untuk mengayomi dan mendoakan kita tetapi kerena merekalah yang akan membawa kita untuk bisa berbicara dengan “firaun-firaun” di luar sana. Miliki ikat janji dan covenant dengan bapa rohani kita. Dukung pemimpin kita, doakan pemimpin kita dan ambil tanggung jawab sebagai anak yang dewasa.

     3.      Tesalonika=victory of false city. Kemenangan palsu. Ada banyak orang tertawan dengan kemenangan palsu. Meninggalkan kereta kegerakan dan hidup dalam kesuksesan, menikah dan punya anak adalah kemenangan palsu yang dunia tawarkan. Itulah sebabnya kita tidak boleh hidup dengan agenda kita sendiri. Di dalam rumah rohani, kita tidak boleh memiliki agenda sendiri. Kita sukses, kita diberkati, kita memiliki istri dan anak tetapi ketika kita hidup di dalam agenda sendiri maka itu hanyalah kemenangan palsu. Yusuf yang tidak memiliki agenda sendiri membutuhkan hanya satu malam berubah dari seorang tahanan politik menjadi pemimpin di mesir.

Akan tiba saatnya orang-orang akan mencari orang yang penuh dengan Roh Allah dan mereka akan mencarinya di dalam gereja. Miliki agenda Tuhan di dalam hidup kita. Agenda Tuhan bukan hanya untuk membuat kita berhasil tetapi agar kita bisa berdiri di hadapan raja-raja menyatakan apa yang benar, mengajar bangsa-bangsa untuk berjalan di dalam Tuhan. Kita ditentukan untuk menjadi gereja di mana raja-raja akan meminta nasehat kepada kita. Suku-suku bangsa akan datang ke rumah Tuhan dan menerima pengajaran di dalam rumah Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar