Terkadang persepsi kita ketika merayakan natal adalah menganggap Yesus seorang bayi kecil yang mungil di palungan, seorang tukang kayu yang lemah. Tetapi dia datang bukan hanya untuk menebus dosa kita tetapi untuk menjadi Raja.
Yohanes
18:37: Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau
adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja.
Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya
Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Dia lahir
sebagai raja. Dia adalah Raja di atas segala raja dan kita adalah raja-rajanya.
Dia memiliki kerajaan yang lebih super dan tidak berasal dari dunia ini. Ketika
Yesus lahir, Dia menerima hadiah emas, kemenyan dan mur sebagai persembahan
untuk seorang raja. Dia adalah Raja, untuk itulah Dia lahir. Mari sembah Dia
sebagai raja.
Tuhan memiliki
kerinduan terbesar untuk gereja-Nya memiliki kuasa dan otoritas untuk memerintah
seperti Yesus.
Kejadian 39:2
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi
seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah
tuannya, orang Mesir itu.
Di dalam level 39 ini,
gereja disertai dan diberkati oleh Tuhan dan selalu berhasil dalam hidupnya. Tapi
jangan puas hanya di level 39. Ini bukanlah goal seorang anak Tuhan. Disertai oleh
Tuhan dan berhasil saja tidak cukup untuk mengubahkan dunia. Kesombongan Yusuf
terlihat ketika dia berkata kepada istri Potifar.
Kejadian 39:8-9 Tetapi Yusuf menolak dan
berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi
mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya
pada kekuasaanku,
9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar
kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari
pada engkau, sebab engkau isterinya…”
Kejadian 41:38
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita
mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
Yusuf dikenali
sebagai orang yang penuh dengan hikmat Allah. Jadilah gereja yang masuk dalam
level 41 dimana kita bisa mempengaruhi raja-raja. Yang mengubahkan Yusuf adalah
ketika kedagingannya mati. Roh Allah bekerja di dalam hidup Yusuf dan
mengubahkan kedagingannya. Tuhan mengijinkan kita melewati sebuah proses agar
daging kita mati. Agar dunia bisa melihat kita sebagai orang yang dipenuhi oleh
Roh Allah. Roh Allah akan memanifestasikan diriNya lewat hidup kita. Itu yang
dialami oleh Yusuf. Hal yang sama juga terjadi pada Daniel.
Akan tiba
saatnya, ketika kita mengalami daging yang terus mati di dalam hidup kita, maka
orang-orang di luar sana akan mendengarkan kita. Marilah kita beralih dari
level 39 menuju level 41. Gereja yang bukan hanya diberkati tetapi gereja yang
dipenuhi oleh Roh Allah. Orang sukses banyak di dunia ini, tetapi orang yang
dipenuhi oleh Roh Allah sangat jarang di bumi ini. Orang yang dipenuhi oleh Roh
Allah adalah barang yang langkah. Milikilah pengaruh di dalam masyarakat.
Bagaimana caranya agar kita
dikenali sebagai orang yang dipenuhi oleh hikmat Allah.
1. 2 Timotius
4:10a
”…karena Demas telah mencintai dunia
ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika.”
Demas artinya
governor of the people. Orang yang memerintah.
Demas menyimpang dari destiny namanya karena Demas mencintai dunia ini. Yang menyebabkan
gereja tidak memiliki kuasa karena mereka masih mencintai dunia ini. Terkadang pesona
dunia ini datang dan menggoda kita. Bukti bahwa kita masih mencintai dunia ini
adalah apa yang menjadi prioritas hidup kita. Kita mungkin pelayanan tapi
prioritas hidup kita masih dunia ini. Kalau kita mencintai dunia ini, maka kita
akan ditarik oleh dunia ini. Sebaliknya ketika kita mencintai Tuhan, maka kita
akan ditarik kepada Dia. Cinta akan dunia ini banyak membelenggu anak-anak
Tuhan. Kesuaman tidak boleh mengambil tempat di dalam hidup kita karena orang
yang jatuh cinta tidak pernah suam.
Ketika
kita berkata kita mencintai Tuhan, maka kita akan betah berlama-lama bersama
dengan Tuhan. Kita akan terus mengalami persekutuan dengan Tuhan. Ketika kita
bersekutu dengan Dia, semua kegemilangan dunia ini akan sirna. Biarlah cinta
Tuhan menarik kita. Ketika dunia menawarkan kemegahan dunia ini, ijinkan cinta
akan Tuhan melingkupi kita sama seperti Yesus yang dicobai di padang gurun. Apapun
yang dunia tawarkan tidak akan membuat kita tergoda.
2.
Demas meninggalkan aku. Aku adalah ‘Paulus”. Kita
membutuhkan “Paulus” di dalam hidup kita. Tuhan membawa “Paulus” di dalam hidup
kita untuk memerintah dunia ini. Jangan pernah meninggalkan “Paulus” di dalam
hidup kita. “Paulus” itulah yang akan membawa kita kepada kegemilangan dan
kejayaan. Jangan pernah meninggalkan bapa dan ibu gembala kita yang sudah
mengayomi dan membimbing kita karena mereka adalah “Paulus” di dalam hidup
kita. Tujuan pembapaan bukan hanya untuk mengayomi dan mendoakan kita tetapi
kerena merekalah yang akan membawa kita untuk bisa berbicara dengan “firaun-firaun”
di luar sana. Miliki ikat janji dan covenant dengan bapa rohani kita. Dukung pemimpin
kita, doakan pemimpin kita dan ambil tanggung jawab sebagai anak yang dewasa.
3.
Tesalonika=victory of false city. Kemenangan palsu.
Ada banyak orang tertawan dengan kemenangan palsu. Meninggalkan kereta
kegerakan dan hidup dalam kesuksesan, menikah dan punya anak adalah kemenangan
palsu yang dunia tawarkan. Itulah sebabnya kita tidak boleh hidup dengan agenda
kita sendiri. Di dalam rumah rohani, kita tidak boleh memiliki agenda sendiri. Kita
sukses, kita diberkati, kita memiliki istri dan anak tetapi ketika kita hidup
di dalam agenda sendiri maka itu hanyalah kemenangan palsu. Yusuf yang tidak
memiliki agenda sendiri membutuhkan hanya satu malam berubah dari seorang
tahanan politik menjadi pemimpin di mesir.
Akan tiba
saatnya orang-orang akan mencari orang yang penuh dengan Roh Allah dan mereka
akan mencarinya di dalam gereja. Miliki agenda Tuhan di dalam hidup kita. Agenda
Tuhan bukan hanya untuk membuat kita berhasil tetapi agar kita bisa berdiri di hadapan
raja-raja menyatakan apa yang benar, mengajar bangsa-bangsa untuk berjalan di
dalam Tuhan. Kita ditentukan untuk menjadi gereja di mana raja-raja akan meminta
nasehat kepada kita. Suku-suku bangsa akan datang ke rumah Tuhan dan menerima
pengajaran di dalam rumah Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar