Gereja yang menentukan nasib kota dan bangsa, inilah
kehendak dan kerinduan hati Tuhan dalam
hidup kita. Gereja yang Tuhan bangun sekarang adalah gereja Sion, gereja yang kuat,
gereja yang terdaftar di Sorga. Gereja yang tidak memenuhi hawa nafsu dan
keagamawian kita. Gereja yang Tuhan
bangun adalah gereja yang mempengaruhi orang-orang, mempengaruhi komunitas dan mempengaruhi kota dan bangsa. Gedung-gedung pencakar langit dibangun dengan
pondasi yang sangat lama dan kuat, sama halnya kenapa Tuhan terus memproses
kita begitu lama? Karena untuk melahirkan Sion hanya butuh satu malam
bukan satu hari. Untuk membentuk
kita Tuhan turun tangan membangkitkan
orang demi orang, rasul, nabi, gembala, guru, dan pengajar untuk memperlengkapi
kita.
Mazmur 87:1-7
Mazmur bani Korah: suatu
nyanyian. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang
dibangunkan-Nya:
TUHAN lebih mencintai
pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman
Yakub.
Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau,
ya kota Allah. Sela
Aku menyebut Rahab dan
Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan
Filistea, Tirus dan
Etiopia: “Ini dilahirkan di sana.”
Tetapi tentang Sion
dikatakan: “Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya,” dan
Dia, Yang Mahatinggi,
menegakkannya.
TUHAN menghitung pada
waktu mencatat bangsa-bangsa: “Ini dilahirkan di sana.”
Sela
Dan orang menyanyi-nyanyi
sambil menari beramai-ramai: “Segala mata airku ada
didalammu.”
Rahab ada di antara orang-orang yang tidak mengenal Tuhan namum
ia dicangkokkan pada kegerakan dan kebenaran walaupun Rahab lahir dari gereja
Musa. Bahkan Rahab masuk dalam daftar silsilah Yesus.
Matius 1:5-6
Salmon memperanakkan Boas
dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Isai memperanakkan raja
Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
Babel bukan hanya berbicara tentang Babelonia tapi berbicara
tentang Koresh, Tuhan menyebut Koresh sebagai hambaKu. Bisakah kita percaya
bahwa apa yang Tuhan bangun di tengah-tengah kita akan selalu menghasilkan Rahab dan Koresh
diluar sana. Itulah pentingnya kita membangun hidup kita secara serius, secara
akurat. Karena keberadaan kita sangat penting dan sedang diposisikan oleh Tuhan
untuk membawa perubahan yang di mulai dari alam roh -apa yang kita lepaskan
akan terlepas, apa yang kita ikat akan terikat. Tapi permasalahan itu hanya
bisa terjadi kalau atmosfir itu terbangun di tengah-tengah kita.
Untuk menjadi gereja Sion harus ada proses kelahiran, dan dalam
sebuah proses kelahiran secara alkitabiah harus ada dua orang yang mengikat
janji. Covenant dimembangun di dalam sebuah hubungan. Ada keintiman kemudian
mulai melahirkan anak-anak. Sebuah proses kelahiran tanpa sebuah covenant
adalah perzinahan.
Gereja Sion di mulai
dengan melahirkan seorang demi seorang, sebuah proses kelahiran harus di mulai dengan
covenant dan covenant haruslah orang yang didewasakan sehingga bisa mengambil
fungsi dan berperan sebagai bapa dan melahirkannya. Proses bapa dan anak
terjadi.
Kita tidak bisa menyebut semua hamba Tuhan sebagai bapa
rohani kita karena harus dimulai dari proses kelahiran seorang bapa dalam hati
kita. Itulah sebabnya kita harus berlomba di dalam keakuratan, berlomba untuk
mewarisi karunia sulung roh supaya dalam satu titik Tuhan melahirkan kita dalam
hati bapa kita.
Siapa yang Tuhan lahirkan dalam hati kita?
Inilah wujud kemurahan hati Tuhan yaitu Dia selalu bekerja
di tengah-tengah kita dan Dia melahirkan seorang bapa dalam hati kita.
Paulus berkata sekali lagi aku harus bersalin bagimu, sampai
rupa Kristus menjadi nyata atas hidupmu. Demikian juga seorang bapa akan
mengandung kita sekali lagi untuk mengalami rupa Kristus nyata atas hidup kita.
Proses kelahiran pertama membuat koneksi atau covenant, pembuahan, pemberian
benih.
Proses kelahiran kedua membuat kita ‘no longer I but
Christ’. Kita harus mengalami proses kelahiran pertama sebelum kita mengalami
proses kelahiran yang kedua.
Dalam proses kelahiran yang kedua sampai rupa Kristus
menjadi nyata adalah hal yang kita alami dalam hidup kita bersama yaitu apakah
kita bisa melupakan?
Kejadian 41:51
Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya:
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada
rumah bapaku."
Selama kita mengalami pembentukan Tuhan dalam sebuah rumah
rohani dan kita merasa itu adalah kesukaran,
kesakitan, dan penderitaan, berarti kita berada di luar track atau di luar
rumah rohani. Proses selanjutnya yang
harus kita alami adalah melupakan semua kesukaran. Kita harus tahu
tujuan dari kesukaran itu yang akan membawa kita ke titik tertentu. Orang yang
memiliki karunia sulung roh adalah orang melupakan semua kesukaran yang ia alami.
Kita harus lupa dengan kesukaran-kesukaran itu dan yang kita lihat adalah hasil
akhirnya. Kita harus melihat kebahagiaan yang Tuhan berikan ditengah kita.
Biarlah keberadaan
kita dalam rumah rohani memiliki sebuah sikap hati, sudut padang yang baru
sehingga kesaksian kita bukan lagi penderitaan tapi future/masa depan.
Seorang demi seorang mulai di lahirkan dalam rumah rohani
ini untuk menjadi Sion, menjadi orang benar, menjadi anak-anak rohani yang
sesungguhnya.
Rahab dapat melupakan masa lalunya, dia lupa terhadap apa
yang terjadi dirumah bapanya. Dia bukan lagi pelacur tapi dia adalah seorang
ibu yang melahirkan generasi Mesias.
Yang di capture oleh Rahab adalah Allah yang besar ada di
Israel. Ketika
seorang demi seorang di lahirkan, pada saat itulah Tuhan akan menghitung
bangsa-bangsa. Ketika kita siap, Tuhan akan melekatkan dan mencacat sebuah
bangsa atas nama kita.
Hari–hari kita ke depan adalah hari- hari yang
menggairahkan, hari-hari yang bisa melupakan semua kesusahan itu. Kita melihat
pengharapan apa yang terkandung dalam rumah rohani, melihat jauh lebih besar
melebihi apapun juga karena Tuhan merancangkan bagi kita gereja Sion, gereja
yang melahirkan bangsa-bangsa, gereja yang melahirkan Rahab dan Koresh.
Tuhan bersama kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar