Roma 8:18-23
Mengapa hidup di dalam roh sangat penting?
Segala jenis penderitaan dan proses pembentukan yang kita alami; segala
peristiwa yang kita alami dan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita
dengan satu tujuan untuk mengkondisikan kita agar kita layak menerima karunia
sulung roh. Sekelompok orang yang Tuhan pilih untuk menerima karunia sulung
roh. Dan itu semua akan kita dapat ketika kita hidup di dalam roh.
Yang dimaksud “karunia sulung roh” adalah menerima sebuah posisi rohani
di hadapan Tuhan yang membuat kita layak untuk menerima kepenuhan Kristus,
sehingga sebagai akibatnya lewat kehidupan kita seluruh rencana dan isi hati
Tuhan dapat tergenapi secara sempurna.
Efesus 1:18-23
Ketika kita terus mengalami pekerjaan roh yang membuat kita mulai
memiliki posisi rohani di hadapan Tuhan untuk menerima kepenuhan Kristus, Roh akan
membawa kita untuk terus bertumbuh dalam otoritas, bertumbuh dalam anugerah,
sehingga pada akhirnya kita akan mendapati bahwa masalah, kondisi, situasi
apapun semuanya ada di bawah kaki dan kendali kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa strata dan
kasta itu tetap ada. Kasta yang menentukan cara mereka berinteraksi dengan
orang-orang di bawah mereka yang otomatis berbeda dengan ketika mereka bertemu
dengan orang-orang yang memiliki posisi lebih di atas mereka, cara mereka
meresponi juga berbeda. Hal yang sama juga terjadi di alam roh. Sesuatu akan
berbeda ketika engkau mewarisi karunia sulung roh. Kita akan didudukkan di
sebelah kanan Allah; dimana orang-orangpun akan memandang engkau sebagai anak
raja.
Karakteristik anak yang terus bertumbuh dan yang mewarisi karunia sulung
roh :
·
Hidupnya
sudah bisa menjadi pola dan teladan bagi saudara-saudaranya yang lain.
Yesaya 61:1-9
Orang-orang yang menerima karunia sulung roh akan mendapat:
* Ada satu
orang yang Tuhan persiapkan untuk menjadi pionir/pemimpin kegerakan/bapa
rohani, kemudian melalui satu orang ini, Tuhan akan memultiplikasikan anugerah
yang Tuhan beri dalam menerima karunia sulung roh.
Yang berhak menerima karunia sulung roh:
1.Semua anak
rohani yang telah belajar hidup dari hikmat bapanya.
Amsal 2:1-5
Hiduplah dalam hikmat bapa; meskipun kadang terlihat
tidak masuk akal dan itu dikarenakan bapamu melihat dari posisi lebih tinggi
dari padamu.